Satu Amin Dua Iman

3.6K 261 26
                                    

Tuhan memang satu, kita yang tak sama.

Penggalan lagu yang cocok menggambarkan hubungan dua manusia yang menggunakan hati, namun memiliki kepercayaan yang berbeda.

.....

Liansyah Reza Gamil, mahasiswa jurusan kedokteran yang kini tengah menjalani masa coass di tahun kedua.

"Li, besok acara seminar di hotel Samator kita berangkat bareng aja ya?" Ajak Ernand pada Lian. Ernand merupakan teman kuliah Lian yang juga menjalani coass di rumah sakit yang sama.

"Oke Nand. Gimana stase mata lu aman? Gue di stase anak happy banget. Tiap hari ketemu bokem. Pas ditanya sakit apa, bukannya ngejawab malah ngeliat ke orang tuanya. Pengen gue karungin itu pada."

"Eh si goblok! Namanya juga bocil jelas aja kek gitu. Kalo bocil ditanya sakit apa terus bisa jelasin misal panjang kali lebar, malah serem dong."

"Gue aman sama stase mata ini. Ketimbang stase anastesi kemarin. Apalagi di poli mata gue sama dokter Linda. Cantik banget mana kalem, betah gue disana." Jawab Ernand.

"Oo bangke! Gue aduin ku ke Nabiya. Kurang kurangin deh jelalatan lu! Lagian lu tau dokter Linda itu kan uda punya anak suami!" Omel Lian pada sahabatnya itu.

"Nah lu tau gitu kalo dokter Linda uda nikah. Gue kan cuma bilang kalo beliau cantik dan kalem, makanya gue betah! Suudzon mulu anying!"

"Gimana nggak suudzon sama tampang bule model lu! Selama ini aja uda berapa kelas aja semua ada mantan cewek ghostingan lu Nand!"

"Sorry bro gue sekarang uda naruh hati gue ke Biya ya. The one and only Nabiya Taqiyah."

"Emang elu? Masih aja jomblo galauin mantan yang uda bahagia!" Ejek Ernand pada Lian. Lian memang pernah mempunyai kekasih teman sekelas di kampus yang bernama Fany. Namun saat semester lima Fany justru menikah dengan seorang residen penyakit dalam. Pernikahan mereka karena perjodohan. Sehingga Lian dengan terpaksa melepas mantan kekasihnya itu.

"Bangsat mulut lu Nand! Gue uda move on anjing!" Maki Lian pada Ernand.

"Gue jomblo karena belum nemu yang pas aja." Bela Lian.

.....

"Tumben elu nggak berangkat sama Nabiya. Kan dia juga ikut pasti seminar ini?" Tanya Lian pada Ernand.

Nabiya juga seorang mahasiswi kedokteran yang menjalani coass namun berbeda rumah sakit dengan tempat Lian dan Ernand. Mereka pun juga bukan dari kampus yang sama. Namun karena acara seminar ini diadakan secara umum, sehingga Nabiya pasti akan ikut begitu juga dengan Ernand dan Lian.

"Nggak Li. Dia datang sama temen-temen kampusnya." Jelas Ernand.

"Nanti kali aja lu tertarik Li. Temen Biya cantik cantik. Bilang aja yang mana biar gue spill."

Bugh.

Lian membogem lengan Ernand yang sedang mengemudikan mobil.

"Monyet! Ngapain lu geplak gue goblok!" Omel Ernand.

"Pikiran lu cewek mulu anjing!"

"Gue dititipin om Reza buat nyariin jodoh elu. Kelamaan jomblo gue takut lu sukanya ke gue. Karena elu sama gue mulu." Ejek Ernand pada Lian.

"Matamu! Gue masih doyan lubang bukan batang!"

Ernand terbahak bahak mendengar jawaban Lian. Sedangkan Lian melirik sinis ke Ernand. Ingin rasanya dia membunuh sahabatnya itu yang selalu meroasting Lian tanpa filter.

.....

"Hai sayang. Maaf tadi aku sama Lian ke toilet dulu." Sapa Ernand pada Nabiya. Setelah acara seminar selesai Ernand memang meminta Nabiya untuk memisah dari teman kampusnya. Dan mengajak untuk pulang bersama.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang