Pagi ini Salsa buru buru pergi ke kampusnya. Dia ada jadwal kuliah pada pukul 8 pagi. Namun karena semalam dia begadang untuk maraton drakor, sehingga dia terbangun pukul 7. Sebenarnya saat subuh dia sudah terbangun untuk melaksakan sholat, namun jam 5 karena merasa masih mengantuk dia ketiduran di sajadahnya.
Tanpa ritual mandi, dia hanya gosok gigi dan cuci muka agar bisa segera berangkat. "Adek kenapa lari lari sih!" Teriak Anita melihat anaknya yang buru buru turun dari tangga.
Sebenarnya Anita tau pasti anak bungsunya ini telat bangun. Selalu saja begini. Berkali kali dia mengingatkan Salsa agar tidak maraton drakor saat hari kuliah.
"Salsa buru buru ma." Salsa mencomot roti bakar selai coklat yang sudah Anita siapkan. Sambil menggigit roti itu, dia menyalami ibunya dan segera berlari ke depan menuju ke mobilnya.
Astaga anak perempuan satu aja model barbarnya ngalahin si abang. Gumam Anita melihat Salsa yang tidak pernah berubah sejak dulu.
.....
Saat pintu gerbang miliknya dibuka oleh Pak Aman yaitu security di rumah Salsa, Salsa berniat langsung menginjak pedal gas nya. Namun dia urungkan karena melihat ada satu mobil Innova yang terparkir di depan gerbang dan menutupi akses keluar untuk mobilnya.
"Loh pak, itu mobil siapaaa." Salsa berteriak pada security nya.
"Eh iya non sebentar, itu sepertinya mobil rumah depan belum dimasukkan garasi." Buru buru Aman pergi ke rumah depan memberi tau bahwa mobilnya menghalangi mobil milik majikannya.
Terlihat Aman berjalan dengan seorang pria dewasa. "Om cepetan dong! Saya mau buru buru!" Salsa meneriaki sosok tetangga barunya itu. Karena sebelumnya rumah yang ada di depan rumah Salsa itu kosong sudah lama.
"Iya sebentar maaf ya mbak." Ucap sopan pria tersebut menjawab teriakan Salsa. Segera dia masuk ke kursi kemudi dan memasukkan mobilnya ke garasi di rumahnya.
Salsa langsung menginjak gas dan meninggalkan pekarangan rumahnya. "Maaf ya pak, mbak Salsa buru buru makanya tadi teriak. Aslinya baik kok." Jelas Aman pada tetangga depan rumah Salsa.
"Saya yang minta maaf pak. Tadi karena garasi masih kotor saya nggak masukin. Niatnya mau bersih bersih sebentar, tapi malah anak saya rewel jadinya saya ngurus dia sebentar." Jawab pria tersebut.
"Baru pindah ya pak? Sebelumnya rumah itu kosong lama." Tanya Aman.
"Iya pak. Perkenalkan saya Lian. Saya baru datang tadi. Sebelumnya saya tinggal di Bandung. Tapi karena pindah tugas jadinya saya ke Jakarta."
"Saya Aman pak, security di keluarga mbak Salsa."
"Baik pak sekali lagi saya mohon maaf pagi pagi sudah bikin ribut. Nggak enak baru jadi tetangga." Ucap Lian pada Aman.
"Tidak apa apa pak Lian."
"Ya sudah pak, saya mau ke dalam dulu kasian anak saya sendirian." Pamit Lian pada Aman.
.....
Ceklek. Salsa tau bahwa dosen pengampu jurusan akuntansi manajemen yang killer itu sudah mulai mengajar di dalam kelas. Tapi dia nekat membuka knop pintu kelasnya. Barang kali ada ampunan untuknya yang terlambat kali ini.
"Salsabila Zevanya! Jam berapa ini!" Teriak dosen bernama Dila.
"Jam 8 lebih 3 menit bu." Jawab Salsa.
"Kenapa kamu berani masuk!"
"Ya saya mau belajar bu."
"Keluar atau nilai kamu E!"
"Ck, ibu maafkan sa—"
"Tidak ada toleransi Salsa." Dengan lesu Salsa menutup kembali pintu kelasnya.