Jodoh tak pernah salah

10.1K 455 44
                                    

"Mas Lian, Salsa sudah masakin soto favorit mas ini. Mas sarapan di rumah ya?" Mohon Salsa pada suaminya.

Salsa sudah menikah dengan Lian sebulan yang lalu. Namun sikap Lian begitu dingin dan cenderung jahat pada Salsa. Padahal Salsa tak mempunyai masalah apapun dengan suaminya itu.

"Aku sudah bilang berapa kali! Nggak usah masakin apapun buat aku. Aku bisa beli sendiri di kantor!" Balas Lian dengan sedikit bentakan di akhir kalimatnya. Salsa menahan diri dengan menghela nafas pelan dan menutup mata.

Sabar Sal sabar. Pasti mas Lian akan luluh suatu saat.

"Tapi kan makanan di luar belum tentu sehat mas. Sesekali mas cobain makanan Salsa ya." Ucap Salsa yang sedikit merayu suaminya. Meski kemungkinan akan ditolak mentah-mentah oleh Lian.

Bener saja Lian tak peduli dan dia langsung berjalan menuju pintu keluar rumahnya. Salsa buru-buru mengejar langkah lebar suaminya itu. Dia ingin mengantar Lian hingga depan rumah setiap akan bekerja.

"Mas Lian hati-hati ya." Salsa sedikit berteriak karena Lian mulai menutup kaca mobilnya. Salsa melambaikan tangan dan tersenyum melihat kepergian mobil Lian yang meninggalkan pekarangan rumah mereka.

Pernikahan Lian dan Salsa berawal dari perjodohan kedua orang tua mereka. Awalnya Lian mempunyai seorang kekasih bernama Clarisa. Namun hubungannya tidak direstui oleh orang tua Lian. Lian selalu bertanya kepada orang tuanya, apa yang membuat Clarisa tidak diterima. Namun orang tua Lian tidak pernah memberikan alasan yang logis. Sehingga membuat Lian cukup kesal.

Hingga tiga bulan lalu Lian dikenalkan pada Salsa. Anak rekan bisnis Damar, papa Lian. Lian sebenarnya bukan baru sekali melihat Salsa, karena sempat beberapa kali saat ikut papanya untuk membahas bisnis, Lian juga bertemu dengan Salsa yang sama-sama diajak oleh orang tuanya. Namun Lian dan Salsa sama-sama cuek sehingga tidak begitu mengenal dekat.

Sejak perkenalan itulah masing-masing orang tua memberi tau bahwa mereka dijodohkan.

Flashback on

"Lian nggak mau ya pa dijodohkan sama Salsa. Hidup Lian hanya Lian yang tau. Kenapa diatur sedemikian oleh papa. Ini nggak adil." Protes Lian kali itu.

"Cukup abang! Kali ini kalau kamu nggak mau dengerin papa, berarti kamu harus dengerin mama! Mama sudah menahan agar papa saja yang memberi tahu kamu baik-baik, nyatanya kamu malah menjadi begini." Lisa yang sudah emosi karena menurutnya anaknya sudah berani membantah suaminya.

"Apa yang salah kalau mama papa mau yang terbaik buat kamu. Sekarang mama tanya sama kamu! Kapan papa melarang apa yang kamu pilih. Kamu menetapkan menjadi seorang lawyer, apa papa melarang kamu! Mama awalnya mau memberi nasihat agar kamu mau sekolah bisnis untuk meneruskan perusahaan kita. Tapi papa menahan mama. Biarlah Nando yang akhirnya mengalah memilih kuliah bisnis karena dia ingin membalas budi pada kami, orang tua yang selama ini merawatnya. Bayangin dia hidup dari kecil yatim piatu, tapi apa pernah dia mengeluh. Dia menerima apapun yang mama dan papa tentukan. Sedangkan kamu! Sekali ini saja kamu bisa tidak menurunkan egoismu! Sebelum kamu menyesal. Kamu memaksa memilih perempuan itu, jangan harap kamu lihat mama di hidup kamu lagi." Ancam Lisa yang membuat Lian cukup takut.

Lian begitu menyayangi Lisa, karena selama ini Lisa cukup bersabar menenangkan Lian. Setiap apa saja yang Lian inginkan juga memang selalu didukung penuh oleh kedua orang tuanya.

Flashback off

Karena hal itu lah akhirnya dia terpaksa jujur dengan kekasihnya, Clarisa. Bahwa dia harus menerima pernikahannya dengan Salsa. Meski membuat Clarisa marah dan memaki Lian.

"Kamu percaya sama aku sayang, aku cuma cinta kamu. Aku berharap kamu nggak mutusin aku. Aku cuma nikah sama dia, tapi aku nggak akan menyentuhnya." Janji Lian kali itu pada Clarisa. Membuat Lian mempunyai hubungan dengan kekasihnya di belakang Salsa, istri sah nya saat ini.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang