Warning : Cerita one shot ku semua dewasa 21+ ya, bagi bocil mending jangan dibaca. Takut mengajarkan hal buruk sebelum waktunya. Thank you.
"Asem, bangkee, itu Lian si dosen nggak laku sok cakep ngeselin banget anjeeerr." Teriak Salsa di kantin ketika dia baru saja datang dari ruangan dosen pembimbingnya itu.
"Dimana-mana datang itu salam dulu kek, assalamualaikum." Balas Nabila, salah satu sahabat Salsa yang cukup agamis.
"Iya minimal ngomong dulu konteksnya apaan. Ini datang cuma ngomel sambil ngamuk." Tambah Novia, satu lagi sahabat Salsa.
"Itu si dosen perjaka tua, masak bab tiga gue dicoret semua. Dikira gampang apa cari metode penelitian. Dibilang model pengembangan gue jadul, jenis data dan sumbernya kurang oke lah. Objek dan subjeknya kurang akurat. Arrghh Lian anj-." Nabila langsung menutup mulut Salsa. Dia tau apa yang akan dikatakan oleh sahabatnya itu.
"Sssttttt, elu lupa kita di kantin. Kalo tiba-tiba pak Lian datang, terus dengerin umpatan elu, apa nggak makin-makin skripsi elu. Elu tu makanya yang rajin ngerjainnya, bucin mulu ke si mokondo itu sih!" Ejek Novia.
"Noh dengerin kalo kita ngomong. Sudah tau pacaran nya sama mokondo masih aja dibelain, eh skripsinya malah dianggurin. Sekarang lainnya pada bab 4 elu malah baru bab 3 aja sudah teriak-teriak." Tambah Nabila menasihati Salsa.
"Astagaaaa, gue lupa lagi. Gue janjian sama Demian buat nonton. Nah kan gue telat karena kelamaan di ruangan si Lian." Salsa memiliki kekasih bernama Demian, dia memang hanya memanfaatkan duit Salsa saja selama ini untuk menghidupi dirinya. Namun saking Salsa yang bucin tolol sehingga tak peduli lagi dengan apa yang orang katakan akan kekasihnya itu.
"Duh pasti dia ngambek." Ucap Salsa yang mendial nomor Demian namun tak diangkat oleh kekasihnya itu.
"Ya sudah gue mau ke kos an dia langsung aja." Salsa cabut meninggalkan kedua sahabatnya itu di kantin. Sedangkan Nabila dan Novia hanya menggelengkan kepala akan tingkah laku Salsa.
.....
"Oughhhh shiit enak Rass, terus mainin punya gue." Desah Demian yang Salsa dengar dari balik pintu kamar kos kekasihnya itu.
Niat hati ke kos an Demian untuk meminta maaf, justru dia melihat dengan mata kepalanya sendiri kekasihnya sedang having sex dengan teman sekelasnya yang bernama Laras. Salsa pun mengenal Laras karena sering bertemu jika Salsa menemui kekasihnya di ruangannya. Namun dia tak menyangka bahwa mereka berdua bisa melakukan hal menjijikkan tersebut.
"Ashhh iyaah Dem, gue suka punya elu gede." Balas Laras yang masih saja mengocok kejantanan milik Demian.
Brak!
Dengan kencang Salsa membuka pintu kamar kos Demian. Dia tak tahan lagi. Namun tanpa derai air mata, justru dengan tatapan jijik yang tak bisa diartikan lagi.
"S-Salsa." Demian kaget langsung menutupi miliknya dengan selimut. Serta Laras yang mengancingkan kemejanya yang sudah terbuka. Terlihat teteknya yang kecil jika dibandingkan milik Salsa.
"Bagus! Nggak lanjutin Dem Ras? Kok berhenti. Padahal gue mau liat live sex kalian." Ejek Salsa pada keduanya.
"Sal, gue bisa jelasin." Ucap Demian yang masih ingin membela dirinya.
"Jelasin apa? Coba jelasin sekarang." Balas Salsa menatap tajam Demian dan Laras secara bergantian. Namun Laras tak berani menatap balik mata Salsa.
"Aku sama Laras hanya friend with benefit doang. Kita FWB an karena kamu yang nggak pernah mau aku sentuh." Balas Demian sedikit gila menurut Salsa.