My Boss

7.5K 270 8
                                    

"Ah ahhh pak Lianhh pelanh. Eughh ah ahh."

"Sebentar Sal saya mau keluarhhh."

"Ohh punya mu sempithh sayaang. Iyah jepit terush nikmat babyyh."

Lian merupakan bos Salsa di kantornya, Namun hubungan mereka justru melebihi sekedar atasan dan bawahan. Sudah 5 bulan ini Lian ada affair dengan sekretaris cantiknya itu.

Semua berawal dari perjalanan dinas saat mereka berdua ke Surabaya. Lian yang biasanya ditemani oleh istrinya ketika keluar kota, saat itu Mecca tidak bisa menemani Lian dikarenakan ada jadwal photo shoot. Mecca adalah istri Lian, yang saat ini berkarir dalam dunia modeling.

Flashback on,

"Li sorry aku ada jadwal photoshoot besok Senin sampai Jumat. Jadi nggak bisa nemenin kamu ke Surabaya. Kamu berangkat sama Salsa aja ya. Dia kan udah lama jadi sekretaris kamu. Jadi kamu pasti aman sama dia."

"Kamu kurangin jadwal dong, kapan kita program hamil kalo kamu sibuk terus Mecca." Selama ini memang Lian memberikan kebebasan istrinya untuk bekerja. Namun dia tidak menyangka hingga usia pernikahan yang hampir 2 tahun bukannya hubungannya semakin erat, justru intensitas mereka bertemu semakin berkurang. Lian yang sibuk dengan segala proyek yang ada di kantor, dan Mecca yang begitu padat dengan jadwal pemotretannya.

"Li kenapa jadi mulai ngatur aku sih! Kan kita uda bahas dari awal pernikahan. Aku nggak mau ya kamu atur atur terus. Kamu mau punya anak? nggak bisa dong Li, aku masih ingin berkarir. Kalo aku hamil pasti aku sudah berhenti dari dunia ku saat ini." Mecca justru menyalahkan suaminya, setiap kali hal ini dibahas, ujungnya tetap Lian yang harus mengalah.

Pernikahan mereka memang tidak didasari oleh cinta. Mereka menikah karena perjodohan, Dimana dulu papa Lian dan Mecca adalah rekan bisnis. Sehingga memutuskan untuk menjodohkan anaknya yang sama sama masih single saat itu.

Dengan terpaksa pada hari Kamis Lian dan Salsa berangkat berdua ke Surabaya menggunakan pesawat. "Sal, udah siap semua? File nya aman kan yang buat meeting besok." Tanya Lian yang yang saat ini masih di lounge VIP menunggu jadwal penerbangan mereka.

"Aman pak Lian, semua sudah saya siapkan." Tidak lama ada suara himbauan bahwa pesawat yang mereka tumpangi sudah bisa melakukan boarding.

"Mau duduk yang deket jendela?" Lian ingin memberikan kenyaman pada sekretarisnya itu.

"Iya pak saya di jendela nggak papa kan? Mau tidur sebentar karena semalam saya selesaikan berkasnya jadi lembur." Semalam Salsa memang pulang larut dari kantor demi persiapan perjalanan dinas kali ini.

"Astaga Sal, saya sudah pernah bilang kamu tu kalo belum selesai ya sudah pulang saja. Toh keberangkatan kita kali ini ada space waktu buat kamu ngerjain, ini malah semalam kamu lembur sendirian di kantor pula." Lian memang tidak suka jika Salsa kecapekan hanya karena menyiapkan pekerjaan yang sebenarnya masih bisa dilakukan keesokan harinya. Dia memang gila kerja, namun dia tidak mau orang yang bekerja dengan dia harus mengikuti kebiasaannya itu.

Akhirnya Salsa tertidur dan Lian menarik kepala Salsa agar bersandar pada bahunya. Lian menatap wajah teduh sekretarisnya. Cantik, satu kata yang membuat Lian tidak berkedip terus melihatnya.

.....

Selesai meeting Lian mengajak Salsa mengunjungi salah satu club di Surabaya. Lian merasa penat ingin sedikit mencari hiburan di tempat itu. Salsa sudah tau kebiasaan Lian selama ini karena sering dinas bersama. Namun baru kali ini mereka hanya berdua karena biasanya Lian ditemani oleh Mecca.

Lian yang sudah mulai terpengaruh oleh alkohol mulai meracau tidak jelas. Tidak ingin kondisi bos nya semakin parah, akhirnya Salsa mengajak Lian balik ke hotel tempat mereka menginap.

OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang