"Bu adek berangkat sekolah dulu ya." Pamit Salsa pada Dena, ibunya.
"Iya dek, sudah sana hati-hati ya. Diantar abang apa dijemput sama Lian?" Tanya Dena.
"Dijemput mas Lian dong." Balas Salsa jumawa.
"Sekolah yang bener, pacaran mulu kamu tu dek. Bulolnya nggak ketolong." Sambar Paul yang baru turun tangga dari kamarnya. Menghampiri Salsa dan Dena yang sedang berbincang di ruang keluarga.
"Abang kayak petir, nyambar aja kamu tu bang." Sinis Salsa pada Paul. Salsabila Zahira Amani Aro merupakan adik kandung Paul Ferdinan Aro. Paul sendiri saat ini berusia 30 tahun, dia bersahabat dengan Lian Abqari Nugraha. Kekasih adik kandungnya. Lian dan Paul berteman sejak sekolah dasar, sehingga Lian mengenal Salsa sejak Salsa masih bayi. Salsa sendiri masih kelas satu SMA, dia masih berusia 15 tahun. Jarak usia Salsa dan Lian dua kali lipat. Namun itu tak masalah bagi Lian. Dia bersabar untuk mengajak Salsa pacaran baru sekitar satu tahun ini setelah Salsa masuk SMA.
Lian menyukai Salsa sejak dia masih SMP, pembawaan Salsa yang ceria serta periang membuat Lian jatuh hati pada adik sahabatnya itu. Awalnya Paul melarang Lian untuk mendekati adiknya, Paul menganggap Lian menyayangi Salsa hanya sebatas abang dengan adik. Seperti Paul menyayangi Salsa, itu juga karena Paul tau Lian mengenal Salsa sejak kecil hingga kini sudah remaja. Namun Lian membuktikan bahwa dia mencintai Salsa layaknya seorang pria pada wanitanya.
Paul pun akhirnya terima dengan keputusan Salsa dan Lian. Kini justru Paul yang mensupport hubungan keduanya. "Dasar bokem kamu dek! Dikasih tau fakta malah ngatain abang!" Omel Paul yang dibalas ejekan oleh Salsa.
"Nyenyenyenye." Paul yang kesal pun memilih meraup bibir adiknya yang menyebalkan itu. Tak lama suara bel berbunyi. Semua tau pasti itu Lian yang datang pagi hari di rumah keluarga Aro untuk menjemput tuan putrinya.
"Adek bukain pintu sana. Itu pasti Lian yang datang." Titah Dena pada Salsa yang langsung Salsa laksanakan. Baginya bertemu dengan Lian adalah hal yang paling menyenangkan. Maklum Salsa yang pertama kali berpacaran, karena sebelumnya Paul selalu over protektif pada adiknya itu.
Salsa di wanti-wanti agar tak berpacaran ketika masih duduk di bangku SMP. Salsa yang memang penurut pada abangnya pun menjadi jomblo sejak lahir hingga sekarang baru dia ada relation ship dengan Lian. Salsa tak asal menerima Lian. Karena sebenarnya saking seringnya mereka bertemu, dalam hati Salsa sudah menaruh perasaan pada Lian. Sehingga ketika Lian mengutarakan perasaannya, dengan senang hati Salsa menerima cinta Lian.
"Aaa Salsa kangen banget deh sama mas." Tanpa malu Salsa memeluk Lian yang berdiri di depan pintu. Lian yang badannya lebih besar dengan mudah merengkuh tubuh mungil kekasihnya.
"Masuk dulu, pelukan di depan pintu. Mana masih pagi, sopan gitu sama abangnya yang jomblo?" Suara Paul membuyarkan romantis nya Lian dan Salsa. Membuat Salsa mendengus kesal.
"Makanya jangan gantungin anak orang, aku jadi kak Biya mending nikah sama yang lain. Ketimbang nunggu laki modelan bule lemes kayak abang." Ejek Salsa yang membuat Paul melotot dan ingin mengejarnya. Namun dengan cepat Salsa bersembunyi di balik badan Lian.
"Paul jangan aneh-aneh deh, masih pagi. Salsa yang dibicarain bener semua. Elu sih." Omel Lian membela kekasihnya.
"Gue nggak kasih elu restu jadi ipar." Paul yang membuat Salsa mengeluarkan suaranya.
"Yang penting restu mama papa, wleeee." Salsa menjulurkan lidahnya sambil jarinya bermain di kening mengece Paul seperti anak kecil.
"Pacar mu Li Li, bayi kemarin sore dipacarin gini ni jadinya." Sindir Paul yang membuat Salsa mendengus sebal.
"Abang!" Seru Salsa yang Paul balas dengan juluran lidahnya.
"Sudah dek jangan dengerin Paul, sayangnya mas ini dewasa kok. Terpenting kan mas sayang sama adek." Balas Lian menenangkan Salsa. Paul menunjukkan reaksi ingin muntah karena kedua sejoli beda usia tersebut.
