Beberapa hari setelah Freya memberikan waktu kepada gadisnya itu ruang untuk sendiri.
Akhirnya dipertemukan juga. Walaupun pertemuan seperti ini sangat lah jauh dari kemauannya.
Apa yang ia lihat didepan sana. Membuat guncangan yang hebat di dada. Betapa tidak percaya, dengan apa yang dilihatnya.
Seorang gadis yang sangat dia kenal, flora safiqa.
Dia ada disana, didalam pusat perbelanjaan yang sama dengannya.
"Fre, anggurnya mau yang ungu atau merah?" tanya wanita disebelah freya. Seraya tangannya sibuk memilih mana yang paling kelihatan bagus.
"Freya" panggil sekali lagi. Karena tak mendapat respon. Akhirnya Marsha mengalihkan pandang pada suaminya.
Tapi, tampaknya Freya masih nyaman mendiamkannya. Alasan apa yang membuatnya jadi patung seperti ini?
Sepertinya melamun.
Marsha pun terlihat sedikit kesal. Ia memegang lengan Freya untuk menyadarkan si tuan.
"Freya" Marsha goyangkan lengan freya.
Tetap saja, tidak terkutik.
Akhirnya ia buntuti apa yang Freya lihat didepan sana.
Marsha pun hanya tersenyum miris dengan dirinya sendiri. Jadi ini yang membuat Freya menjadi seperti patung.
Fokusnya hanya tertuju pada dua orang yang sedang berada di toko peralatan sekolah. Dua orang yang belum menyadari keberadaan freya maupun marsha.
Lalu apa yang harus Marsha lakukan sekarang? Mau marah supaya dikejar? Haha.. Tidak mungkin Freya mau menomor satukan dia jika itu disandingkan dengan flora.
"Free" oke, Marsha coba sekali lagi. Sama. Dia masih tidak dipedulikan.
"Aku mau kesana ya bentar" lirih Marsha, jalan satu satunya untuk keadaan saat ini adalah menghindar. Dia belum siap mendengar Freya lebih memilih flora nantinya.
"Jangan pisah pisah sha. Nanti gue dimarahin mama" Freya dengan cepat memilih untuk menahan marsha. Dia menggenggam tangan wanita itu seolah olah, dia lebih memilih marsha.
Bukannya tidak mendengar panggilan Marsha beberapa menit lalu. Ia mendengarkan kok. Hanya saja, fokusnya itu sedikit teralihkan oleh dua orang dengan pakaian seragam sekolah didepan sana.
*******
"Kak Freya" belum jauh Freya dan Marsha melangkah meninggalkan tempat. Panggilan dari gadis yang bernama flora terdengar.
Oh, ternyata orang yang dipandanginya tadi menyadari keberadaan freya dan Marsha di detik detik terakhir kepergian mereka.
Ia berlari ke arah mereka berdua. Mau apa dia?
Berlari mendekat, dengan raut yang panik begitu.
"Oh hai... Flora" freya tersenyum, dia bertingkah seakan akan tidak pernah bertemu flora dalam waktu dekat.
Apa yang terjadi antara keduanya? Apakah mereka sudah putus?
Tapi, jika dilihat dari raut wajah flora. Marsha yakin, gadis itu sama terkejutnya dengan dirinya.
Mulut yang sedikit terbuka, alis yang menaut karena keheranan. Dan bola matanya yang memandang penuh tanya.
Marsha yakin, gadis itu juga tidak menyangka.
Beberapa langkah dibelakang mereka, terdapat seorang laki laki yang berdiri dengan ketidak tahuannya.
"Ini pacar baru lo flo?" Tambah freya, masih dengan senyum.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish || Fresha
Fiksi PenggemarMarsha, Seorang gadis yang memiliki hubungan yang baik baik saja dengan pacarnya, tiba tiba harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah di bodohi. Gadis itu menemukan sebuah cara untuk mengatasi masalah pribadinya. Tapi cara itu membuat banyak pe...