Tidak ada yang salah dengan minta maaf dan kemudian memperbaiki hubungan yang rusak kan?
Itu yang coba Marsha lakukan sekarang. Mencoba memperbaiki pertemanan yang telah usai ini.
Ia akan mencoba membangun kembali kepercayaan sahabatnya itu.
Dan disinilah dia sekarang. Dirumah sahabatnya. Sudah lama sekali sejak pertengkaran malam itu, ia tak lagi mengobrol dan tak berusaha memperbaiki. Karena memang Marsha belum punya nyali selama ini.
Namun, hari ini juga ia membulatkan tekad.
"Mamaaaaa!" Teriak seorang, yang pasti dan tidak bukan adalah ashel yang baru saja pulang sekolah.
Membuat terkejut dua orang yang ada disana. Ia pulang bersama adiknya icel. Yang mana adiknya itu langsung pergi ke kamarnya tanpa harus teriak teriak seperti ashel.
"Ashel. Sini nak, ada temenmu"
"Siapa?" Saat itu marsha duduk di sofa yang membelakangi ashel.
"Hai shel" seraya membalikkan badannya dan berdiri.
Ashel yang masih berdiri didepan pintu dibuat kaget untuk sesaat. Mau apa lagi dia kemari? Apa kurang puas dengan yang dia lakukan tempo hari? Sudah cukup untuk ashel membela orang itu.
Gadis itu menatap kosong ke arah marsha yang masih berdiri di samping sofa. Marsha berjalan dengan pelan, ragu masih mendampingi gadis cantik itu. Sembari mengelus perutnya yang masih kecil tonjolannya.
Marsha sudah berada tepat di depan sahabatnya, yang masih melamun kosong.
"Mau apalagi?" Ucap ashel pelan dan dingin, matanya masih menatap kedepan, tapi bukan menatap marsha.
"Shel..." Marsha ambil kedua tangan ashel untuk digenggam "gue minta maaf" ucapnya pelan penuh ketulusan.
"Gue udah kecewa berat sama Lo"
"Ashel... Gue janji, setelah Lo maafin gue, gue nggak bakal bikin Lo kecewa"
Ashel memilih diam
"Sekarang... Bayi gue udah 2 bulan"
"Gue kesepian shel, gak ada Lo hiks" runtuh sudah air mata Marsha yang ia tahan. air itu lancar menelusuri pipinya.
"Halah, Lo Dateng pas butuh gue doang kan?" Jawab ashel dingin, tenang namun penuh penekanan.
Marsha menggeleng mendengar pernyataan sahabatnya itu, terdengar biasa saja. Namun bagi marsha kata kata yang ashel keluarkan sedikit kejam "gue minta maaf... Kalo selama ini gw bikin Lo sakit hati, g-gue bodoh emang!"
"Tapi, gue bener bener butuh Lo ashel... Sekarang dan seterusnya"
"Gue gak punya siapa siapa lagi"
Marsha sungguh tidak punya siapa siapa selain orang tuannya. Punya Freya pun, tapi rasanya seperti tidak punya.
"Hiks"
"Hiks"
Selama itu pula, ashel tetap memilih diam dan bungkam. Masih tidak mau menanggapi ucapan mantan temannya itu.
"Freya juga bakalan pergi... Setelah bayi gue lahir hiks"
Akhirnya ashel menoleh menatap wanita didepannya setelah memilih diam. Dia lumayan kaget dengan apa yang ia dengar barusan. Tapi ashel masih terlihat ingin bungkam, entah sampai kapan.
"Maafin gue dan... Please, jadi temen gue lagi, ya?!" Tatapan marsha sangat menyedihkan, penuh harap. Memohon supaya ashel mengasihani dirinya.
"Minggir!" Ashel menggeser wanita didepannya itu dari hadapannya, berjalan kedalam tanpa membalas semua kalimatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish || Fresha
FanfictionMarsha, Seorang gadis yang memiliki hubungan yang baik baik saja dengan pacarnya, tiba tiba harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah di bodohi. Gadis itu menemukan sebuah cara untuk mengatasi masalah pribadinya. Tapi cara itu membuat banyak pe...