Setelah tahu dirinya takkan bisa hidup jika tanpa uang. Dia tidak mungkin hidup bergantung pada mertuanya terus menerus, itu hal yang memalukan. Pria itu sedikit berusaha mencari pekerjaan dengan dirinya yang apa adanya ini.
Tanpa pengalaman dan tanpa ijazah. Sudah pasti sangat sulit untuk dapat pekerjaan.Tapi keberuntungan berpihak padanya kali ini. Dia mendapat pekerjaan, ya meskipun sedikit pakai bantuan orang dalam.
"Jadi kamu siap?" Tanya seorang HRD.
"Siap pak, kapanpun" jawab Freya dengan percaya dirinya. Bahkan dia tidak punya pengalaman interview sebelumnya.
"Hari ini bekerja, kamu siap?" Hmmm, sedikit mengejutkan bagi freya. Tapi tidak mungkin ia tolak.
"Dengan senang hati pak"
"Baik... Ini seragam kamu" segampang itu loh, kalau ada orang dalam.
"Yaudah kalo begitu saya kerja dulu pak"
"Oke!"
Setelah melakukan interview panjang, keluarlah dia dari ruang kantor perusahaan itu. Ia memutuskan untuk bekerja semenjak dirinya putus sekolah. Siapa sih yang mau jadi pengangguran ya kan?.
"Gimana? Lancar Lo?" Tanya gith, ini dia orang dalam yang dimaksud. Memang sebaik itu gith dan jasa jasanya. Dia dari tadi menunggu freya diluar.
Dengan perasaan senang Freya mengangkat seragamnya tersenyum lebar, pertanda bahwa interviewnya lancar jaya. Fyi, gith sekarang bolos sekolah hanya untuk mengantar temannya. Dan lagi, Tanpa gith mungkin freya sudah ditolak dari awal, karena ijazah SMA aja dia belum punya.
Gith dengan segala rayuan dan alur alur palsu yang ia rangkai, berhasil membuat HRD perusahaan tersebut mengatakan kata oke deh, tapi awas aja tu orang kerjanya males. Gw cari lu sampe ketemu.
Masih dengan sisa sisa perasaannya yang senang, Freya baru menyadari sesuatu dan segera menyuruh gith untuk kembali ke sekolah
"Yaudah lo balik Sono, ke sekolah" suruh freya "nih masih sisa pelajaran b.indo kan?""Gak mau ah, nanggung banget satu mapel doang"
"Bersyukur Lah jadi orang wahai gith andra! Lo masih bisa sekolah... Lo mau hidup kayak gue?!"
Pertanyaan macam apa itu wahai fre? Tentu saja gith akan mengatakan... "Mau mau aja sih... Kan mertua Lo orang kaya, bego!"
Freya mengendus kesal dengan jawaban yang gith beri, sangat dangkal sekali hanya memikirkan harta saja. "Kan gue gak tinggal selamanya Ama mereka... Setelah marsha lahiran, pasti gue jadi beban ortu lagi"
"Mangkanya! Lo tu Gausah gaya gayaan deh mau ceraiin marsha, sok ngide banget"
Dia dibuat kesal untuk yang kesekian kali dengan pernyataan gith "gak, gak bisa, Gue kecewa men!" Kali ini berlagak sok marah tanpa keseriusan apa apa dalam kalimatnya. "dia juga bukanlah pujaan hati gw"
"Hilih! Gausah sok Lo, hati itu gak ada yang tau kapan bisa berpaling"
"Ssstttt. Berisik. Gue kerja dulu deh. Lo balik sekolah!" Freya membungkam mulut gith dengan telunjuknya, menyuruhnya untuk diam.
Freya mulai bekerja hari itu juga, sebagai kurir. Mengantar barang barang ke orang banyak. Ia pikir pekerjaan seperti ini cukup gampang untuk dilakukan.
×××××××××
Setelah berputar putar mengantar paket milik orang orang, freya berencana pergi ke rumah gith. Saat ini adalah jam istirahat kerja freya. Ternyata lelah juga ya, meskipun cuma muter muter nganter barang. Tidak seperti dipikiran sebelumnya yang terlihat sangat gampang dan tidak terlihat melelahkan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish || Fresha
FanficMarsha, Seorang gadis yang memiliki hubungan yang baik baik saja dengan pacarnya, tiba tiba harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah di bodohi. Gadis itu menemukan sebuah cara untuk mengatasi masalah pribadinya. Tapi cara itu membuat banyak pe...