Hari ini Marsha berangkat ke sekolah dengan mobilnya. Seperti kisah orang kaya lainnya, perempuan itu berangkat bersama pak sopir. Jarak antara rumah dan sekolahnya tidak jauh namun juga tidak dekat. Hanya butuh sekitar 12 menit saja, agar bisa sampai ke sekolah.
Waktupun terus berlalu, dan Marsha akhirnya sampai di sekolahnya. Rasanya malas sekali, dimana dia harus berjalan menuju ke kelas yang letaknya di pertengahan lapangan, dan itu cukup jauh menurutnya. Belum lagi otaknya harus dipaksakan untuk belajar lagi, dengan pelajaran yang sangat ia benci, ya matematika.
Dia berjalan ke kelasnya, dengan langkahnya diseret. Sangat lesuh.
Gadis itu mengangkat pandangannya, saat ia mendengar suara yang tak asing di telinga. dua orang murid berjalan lebih cepat dari dirinya. dan mata gadis itu menemukan sosok yang sangat dikenalinya. Freya, sahabat karib sekaligus temen curhatnya, yang baru saja menyalip langkah Marsha. Dia sama sekali tidak sadar dengan keberadaan marsha. Cowok itu bersama flora, sang kekasih. Dia terus berjalan masuk ke dalam sekolahan, sembari bergurau saling kejar kejaran kecil.
Cukup malas jika memanggil freya hanya untuk sekedar menyapa. Toh juga dia masih sibuk pacaran sama flora, Marsha lebih memilih diam. Dan berjalan ke kelasnya dengan langkah yang masih lesuh.
Dengan usaha dan semangat yang minim, akhirnya gadis cantik bernama Marsha itu sampai dikelas. Disambut pemandangan indah nan menyegarkan mata, sang pacar terlihat sedang sibuk dengan ponsel sembari menunggu kedatangan si tuan putri dibangku kepunyaan marsha. Seketika senyuman marsha muncul dan menampilkan lesung pipi tergemas didunia itu.
"Morning" sapa Zee, kekasih Marsha yang sangat di cintai.
"Pagi" balas Marsha, menarik Zee untuk berdiri dan segera pindah dari bangkunya, ia ingin segera menaruh beban berat yang selalu menempel di punggungnya ini.
"Jangan galak galak dong!" Protes Zee dengan nada yang tak serius, setelah dirinya ditarik berdiri.
"Ngapain?"
"Apanya?"
"Ngapain kesini?" Marsha beralasan. Sebetulnya ia tau kebiasaan sang pacar. Pasti Ngapel pagi. Dan itu adalah rutinitas seorang Zee, dimana kelas mereka berbeda dan berjarak cukup jauh.
"Aku mau ngecas"
"Ha?" Apasih? Ngecas katanya. Kerutan di dahi Marsha tidak bisa berbohong jika dia sedang kebingungan.
"Iya... Mau ketemu kamu, buat ngecas energi aku pagi ini... Biar semangat" gombalan klasik ala Zee pun tak bisa dibendung.
Mendengar gombalan Zee, Marsha mengembangkan senyumnya jauh lebih lebar dengan sengaja. Membiarkan energi sang kekasih Ter Cass. Ingat ya teman teman, senyum sama dengan ngecas energi. Sebenarnya gombalan ini bukanlah gombalan baru, Zee sudah berulang kali menggunakannya. Tapi, seorang Marsha tetap akan meleleh jika yang mengucapkan adalah Zee.
"Full udah" sambil menjauhkan badannya.
"Gilaa!" Ini adalah senyuman pertama Marsha hari ini.
"Bye kak Freya" pamit flora, segera memasuki kelas setelah dirinya diantar Freya sampai didepan kelas. Flora ini adik kelas yang beruntung ya, bisa pacaran sama kakak kelas tampan hehe.
"Bye"
Freya belum beranjak dari tempat dirinya berdiri. Memastikan flora sampai pada tempat duduknya dengan selamat. Dasar bucin!
"HEH!" tiba tiba seseorang dari belakang mengagetkannya, menepuk bahu freya dengan keras. Dibuat kaget tapi Untung aja gak punya riwayat jantung.
"Hehehe" cengir gith, makhluk yang membuat Freya kaget beberapa detik yang lalu "yok! Jangan boocin kebangetan!" Ucap gith, sambil menarik freya untuk segera berjalan menuju ke kelasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish || Fresha
FanfictionMarsha, Seorang gadis yang memiliki hubungan yang baik baik saja dengan pacarnya, tiba tiba harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah di bodohi. Gadis itu menemukan sebuah cara untuk mengatasi masalah pribadinya. Tapi cara itu membuat banyak pe...