Setelah hari itu, segalanya di dalam hidup mereka berubah. Ashel terlihat sering tersenyum akhir akhir ini. Rencananya berjalan dengan apa yang dia mau. Dan itu membuatnya sangat bahagia.
Marsha juga merasakan kebahagiaan ashel yang secara tidak langsung telah menular. Marsha ikut tersenyum saat sahabatnya itu tiba tiba tersenyum sendiri. Entah memikirkan apa.
"Lo, lagi happy banget ya?" Marsha sendiri ikut senang setelah ashel tersadar.
"Keliatan banget ya?"
"Dari tadi soalnya..." Marsha mengambil duduk disebelah ashel dengan hati hati "so? Apa yang terjadi kepada ashel? Siapa yang bikin sahabat gue mabuk cin... ta kayak gini? Eh.. iya kan? Bener kan jatuh cinta?" Marsha menebak alasannya, namun sedikit ragu.
"Fre..ya...enggak ih, apaan sih"
"Pelit banget.. gak mau sharing cerita"
"Ya bukan gak mau. Gak penting aja buat Lo"
"Penting.. semua tentang Lo itu penting bagi gue. Gue juga kan sering cerita2 ke Lo kalo ada apa apa"
Ashel masih tersenyum namun sedikit merasa bersalah, melihat Marsha yang begitu lembut.
"Iya iya, nanti gue ceritain. Jangan sekarang, gak mau" hanya itu yang ashel pastikan keluar dari mulutnya.
"Kalo Lo sendiri gimana? Freya gimana?" Mendengar nama itu disebut. Marsha menundukkan kepalanya, dia tak lagi sering membagi cerita pada ashel sekarang. Karena semuanya masih sama, Freya masih memiliki ikatan dengan flora.
"Ya, gitu.."
"Gimana?"
"I don't know.. tapi, dia keliatan lebih baik sekarang"
"Mak..sudnya?
"Dia balik kayak Freya yang dulu... Treat me like a queen" tangan ashel yang tersembunyi di balik paha, secara otomatis meremas celana pendeknya. Hati kecilnya sedikit teriris mendengarnya.
"Tapi... Berlebihan" mata ashel bertambah menajam. "Agak lebay aja sih. Gak kayak Freya yang dulu"
"Lo gimana? Seneng?"
Marsha menghela nafas mendengar pertanyaan ashel, dia bingung dengan perasaannya. Wanita itupun hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban.
Marsha pulang ke apartemen miliknya sore hari. Dia menghabiskan waktunya bersama ashel. Begitu lah akhir akhir ini ia lebih siap bicara banyak dengan sahabatnya daripada mamanya dirumah. Dia tidak ingin terlihat tidak harmonis.
Wanita itu bersiap membuka pintu apartemennya. "Aduuh"
Suara gaduh dari dalam sana telah mencuri perhatian Marsha. Wanita itu membelalakkan matanya karena apa yang ia lihat. Begitu juga dengan orang yang ada didalam sana. Tampak panik, tidak percaya dengan kedatangan Marsha.
"Sur... Surprise" seru orang itu dengan wajahnya yang sedikit bingung, karena akan kedatangan Marsha di waktu yang kurang tepat.
"Apa ini?"
"Ini.. hehe.. ini buat Alana. Lo udah Dateng aja. Tadinya mau gue bikin susunan gitu depan pintu" Freya sedikit malu entah kenapa. Ini pertama kalinya dia memberi Marsha surprise semenjak malam itu terjadi. Dia sampai menggaruk kepalanya yang tak gatal hanya untuk mengalihkan rasa malu.
Marsha terlihat menghela nafas dengan apa yang Freya lakukan. Tentu ada degupan jantung yang berapi api dalam diri Marsha, tapi seberusaha mungkin dirinya untuk terlihat tenang. Kemudian dia mendekat pada barang yang Freya beli.
"Kok biru?" Protes Marsha.
"E-emang kenapa?"
"Alana kan cewe"

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish || Fresha
FanfictionMarsha, Seorang gadis yang memiliki hubungan yang baik baik saja dengan pacarnya, tiba tiba harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah di bodohi. Gadis itu menemukan sebuah cara untuk mengatasi masalah pribadinya. Tapi cara itu membuat banyak pe...