Chapter 25

945 157 14
                                    

#ashelside03




Flashback

Seminggu setelah di pembukaan pasar malam waktu itu. Ashel bertekad untuk menyatakan perasaannya pada freya. Waktu itu ashel tau Freya sedang dekat dengan salah satu adik kelasnya.

Ashel tidak mau menyia nyiakan kesempatan. Saat itu yang ada dipikiran gadis itu hanyalah lebih baik menyatakan perasaan daripada dipendam sendiri

Sepulang sekolah ashel mengajak Freya ke tempat yang lumayan sepi. Ia pun menyatakan cintanya...

Dan yang seperti kita tau, semuanya tidak berjalan sesuai harapan ashel.

"T-tapi, waktu itu... Bukannya Lo bilang semoga fre?" Ucap Ashel sedikit koyak, karena menahan tangis yang hendak keluar.

"Ka-kapan?"

Mendengar hal itu, air mata ashelpun keluar dengan sekali kedip mata. Ternyata Freya tidak menganggap serius waktu itu.

"Waktu di pasar malam" lirih ashel, dia masih berusaha untuk tetap menjawab walau dadanya sangat nyeri.

Freya pun akhirnya mengingat hal itu. Laki laki itu mengusap dahinya sendiri, tiba tiba ia merasa pusing. Ia tidak menyangka hal itu bisa membuat ashel baper.

Freya pikir ashel anaknya suka becanda.

"Shel. Gue becanda shel"

Ashel pun menutup wajahnya dari pandangan freya. Apa yang dia rasakan sekarang? Malu iya, sakit iya, Ingin menarik kata katanya iya juga.

"Gue, minta maaf ya. Tapi..."

"Lo gak mau nyoba Nerima gue dulu? Jalanin dulu?" Ashel masih mencoba membanting harga dirinya pada freya.

Freya tau gadis didepannya sangat sakit hatinya. Gadis itu sudah menurunkan standar perempuan, yang mana perempuan tidak seharusnya menyatakan perasaan. Tapi ashel tetap lakukan.

Freya tau.

Tapi, dia tidak punya perasaan yang sama dengan yang ashel rasakan. Jika menjalani dulu hubungan itu, Freya takut akan menyakiti ashel lebih lagi. Karena freya telah menyukai orang lain sekarang. Adik kelasnya.

"Maaf ya shel... Gue gak bisa"

Kalimat penolakan yang membuat gadis didepannya seperti ditusuk jarum tak kasat mata.

Laki laki yang barusan menolak ungkapan cinta ashel, langsung pergi meninggalkan tempat, tanpa memberi alasan apapun. Tidak mengatakan apa yang membuatnya menolak tanpa berpikir sekali saja.

Air mata ashel pun turun dengan derasnya. Baru saja dirinya merasakan cinta.

Tapi harus ia buang pula cintanya itu dengan cepatnya.

Gadis itu mulai berpikir ulang, bahwa mengungkapkan perasaan adalah hal yang sangat salah.

Ia menyesal pada akhirnya.









Satu tahun 3 bulan ~

Satu bulan berjalan sudah. Ashel mencoba untuk menerima semua keputusan freya. Dia juga berusaha untuk tidak menyukai Freya lagi.

Sekarang semuanya berjalan normal seperti tidak terjadi apa apa. Semua orang tidak mengetahui, termasuk marsha. Dia juga tidak tau kalau ashel pernah menyukai freya.

Pagi yang cerah ini, ashel berada di kantin sendirian. Marsha sedang ada di laboratorium, dia ada jadwal praktek. Ashel sendiri Sudah menyelesaikan prakteknya karena nama dia absennya lumayan atas.

"Marsha mana?" Tiba tiba seorang laki laki merebut minuman ashel, lalu meminumnya tanpa izin.

"Zeee! Lo bisa gak sih gak berulah" kesalnya, karena sudah berkali kali Zee mengganggu ashel.

Selfish || Fresha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang