Hari terus berganti dan berlanjut. Sama seperti hari kemarin, dirinya harus mencari nafkah diluar sana. Dia tidak mau dilabeli suami yang tidak benar oleh orang lain, apalagi oniel mertuanya."ini mbak Jenar?" Tanya Freya, gadis yang ditanya mengangguk. "30 ribu ya mbak"
Gadis itu tak kunjung memberikan uang pada freya. Malah terlihat ingin membuka barang pesanannya. Freya segera merebut kembali barang yang akan dibuka oleh pembeli itu.
"e-eh Bayar dulu mbak"
"Ya gak bisa gitu dong! Kan gue gak tau barangnya asli apa enggak"
"Belum bayar, gak boleh buka" Freya mulai tersulut.
"Ini mas nya mau nipu gue kan?!"
"Mbaknya ngerti sistem cod gak sih mbak... Bayar dulu, baru buka... Kalo mau komplen ketokonya sana, jangan ke saya, saya cuma nganter doang"
"Sini gak mas! Barangnya!" Mbaknya mau ambil paksa, tapi Freya Tepis.
"Gak mau, gak mau... Nanti saya yang rugi"
"Mas! Gue bisa ya beli gituan, sekerdus kalo gue mau. Tapi ini, gue gak mau ditipu ya!"
"Ini, 30 ribu aja mbaknya gak mampu bayar"
"Gue kasih bintang satu loh mas!" Ancam mbak Jenar.
"Bodo amat!" Pergi meninggalkan mbak Jenar "kalo gak mampu, gak usah cod Napa, ngerepotin aja jadi orang" gumamnya, sembari berjalan ke sepeda motornya.
Kali ini Freya tidak mau mengalah.
Pria itu berhenti disebuah gerobak Abang Abang gorengan pinggir jalan. Yang secara kebetulan Abang itu juga menjual minuman. Freya istirahat disana. Memakan beberapa gorengan disela sela menunggu minumannya selesai dibuat.
Plak
Seseorang menepuk bahu freya, yang membuatnya kaget dan membelalakkan matanya. Seseorang yang sangat Freya kenal.
"Kamu ngapain!?" Nadanya ketus, seperti tidak percaya.
"Om oniel?"
"Jawab, kamu ngapain?!" Dengan menganalisis pakaian yang Freya pakai dari ujung kaki hingga ujung kepala. Pria paruh baya itu tampak tak percaya dan ia memberi ekspresi jijik pada menantunya.
"Lagi ngaduk semen! Ckk! Ya kerja lah"
Freya ingin kabur rasanya. Persembunyiannya tentang pekerjaan dia sudah ketahuan oleh oniel. Ia merasa sedikit malu.
"Ojek?"
"Kurir"
"Sama aja"
"Beda!"
"Sama!"
"Ih apaan sih, Ngotot banget" freya yang bekerja, kenapa oniel yang bersikeras.
"Yaudh terserah... Tapi..." Oniel menggantung kalimatnya, kembali menatap jijik pada menantunya itu
"kenapa? Kenapa kurir?... Malu Maluin aja" oniel membuang pandangannya ke segala arah.
"Gue gak malu. Kan gue bukan kuli" freya sepertinya sudah lelah jika harus marah marah sekarang, apalagi dengan oniel.
Pria paruh baya itu memegang keningnya seperti orang yang banyak pikiran alias pusing "saya gak mau ya, punya menantu kurir... Kamu gak lihat saya? Saya ini orang penting! Keluarga saya dari keluarga terpandang... Sepupu saya CEO perusahaan"
Freya mengerutkan keningnya. lalu kenapa? Tidak ada yang bertanya. Freya bahkan tidak peduli akan hal seperti itu.
"Apa hubungannya Ama gue?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Selfish || Fresha
FanfictionMarsha, Seorang gadis yang memiliki hubungan yang baik baik saja dengan pacarnya, tiba tiba harus menerima kenyataan bahwa dirinya telah di bodohi. Gadis itu menemukan sebuah cara untuk mengatasi masalah pribadinya. Tapi cara itu membuat banyak pe...