Kecupan singkat yang mendebarkan itu membuat tubuh Hyunjin membeku.
Sia menatap Hyunjin yang terkejut akan kecupan singkat darinya. Dia merasa malu dan takut Hyunjin akan marah padanya. Membuat Sia mundur beberapa langkah lalu segera membalikkan tubuhnya namun Hyunjin menarik tangannya― mendekatkan kembali tubuh mereka.
Hyunjin sudah tidak bisa menahannya lagi. Dia juga sangat ingin menikmati bibir Sia sejak tadi.
Pria itu lalu memegang belakang kepala Sia dengan satu tangannya, sedang tangannya yang lain melingkar di pinggang Sia― mendekatkan tubuh gadis itu. Tangannya yang berada di belakang kepala Sia, menekan lembut kepala Sia agar menunduk lagi― mendekatkan wajah dengan rona merah itu sekali lagi.
Lalu dengan lembut Hyunjin menempelkan bibir mereka.
CUP
Hyunjin mencium bibir Sia lebih dulu.
Sia yang masih terkejut dengan sikap tiba-tiba Hyunjin perlahan mulai menutup matanya. Gadis itu menikmati ciuman pertamanya dengan cinta pertamanya pada kunjungan pertamanya di rumah Hyunjin.
Kucupan Hyunjin itu― ciuman lembut itu— perlahan terasa menuntut. Kedua tangan Sia sudah melingkar sempurna di pundak Hyunjin. Sedangkan satu tangan Hyunjin yang lain sudah memeluk pinggang Sia dengan posesif. Membuat tubuh keduanya menempel.
Tangan Hyunjin yang berada di belakang kepala Sia, semakin menekannya dengan lembut, membuat ciuman mereka terasa semakin dalam. Entah siapa dulu yang membuka mulutnya― menjadikan ciuman mereka yang semakin menggebu perlahan berubah menjadi ciuman basah dengan lumatan dan sesapan lidah.
Tampaknya kedua insan manusia itu saling tidak mau melepaskan ikatan mulut basah mereka. Dekapan tangan Hyunjin semakin mengerat pada pinggang kecil Sia, diikuti dengan tarikkan lembut Sia pada rambut pria-nya yang seakan menegaskan jika dirinya sangat menikmati peraduan daging kenyal mereka dan lilitan lidah Hyunjin yang terasa sangat nikmat serta hisapan mulut Hyunjin yang pastinya akan membengkakkan mulutnya.
Saat mereka mulai menikmati momen itu, saat tubuh keduanya semakin menempel― terdengar ketukan pintu.
Tok Tok Tok
"Tuan Hyunjin?" Panggil suara di depan pintu.
Keduanya segera melepaskan diri dengan gugup.
Sia langsung kembali ke kursinya, tersenyum bahagia dan menyentuh bibirnya yang basah. Perasaannya berdebar kencang. Ciuman pertama yang dia curi dari Hyunjin, menjadi ciuman yang dalam dan lumatan basah yang nikmat― yang diambil Hyunjin darinya. Ciuman pertama yang tidak akan dia lupakan. Bagaimana situasinya, keadaannya, sensasinya dan prianya.
Rasanya ciuman pertama Sia begitu sempurna.
Sedangkan Hyunjin yang masih terduduk di tempatnya itu mencoba memahami perasaannya yang belum pernah dia rasakan. Bagaimana bisa dia—? Apa tadi dia memaksa Sia? Apa Sia keberatan dengan Hyunjin yang tampak memaksa ciuman mereka? Tapi bukankah tadi Sia yang menciumnya duluan? Dan kecupan singkat itulah yang membuat Hyunjin merasa kurang. Merasa ingin lebih. Merasa— Apakah aku sudah mulai menyukai Sia? Batin Hyunjin dengan debaran kencang yang membuat pipi dan telinganya memerah.
Tok Tok Tok
"Tuan Hyunjin?"
Ketukan di pintu terdengar lagi.
Hyunjin melirik Sia yang berpura-pura sibuk memilih warna yang akan dia letakkan di paletnya dengan rona merah di pipinya dan bibir yang tampak lebih merah, basah dan bengkak. Membuatnya tersenyum membayangkan kejadian sesaat yang mendebarkannya tadi. Dia melihat Sia yang juga tampak gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Untold
FanfictionDi depan orang yang mencintaiku, aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa aku mencintainya Itu menyakitkan Aku tak tahu seperti ini adanya Karena jantungku yang berdebar kencang di hadapanmu Itu membuatku ingin menghela nafas tanpa alasan Air mata yan...