Chapter 19 🔞

11 6 0
                                    

3 Minggu kemudian

"Mau makan siang dimana?" Tanya Hyunjin pada Sia.

Mereka saat ini sedang duduk di taman kampus. Kebiasaan baru pasangan yang sudah sebulan berpacaran itu, setelah kelas selesai sambil menunggu kelas berikutnya atau sekedar menikmati waktu sebelum ataupun sepulang kuliah.

Dua manusia yang menjadi pasangan kampus itu biasanya akan mengobrol, bercanda, saling melontarkan komentar sambil melihat apa yang ada didepan mereka, ataupun merencanakan akan kencan kemana. Selama sebulan jadian, mereka mulai memahami kebiasaan, kesukaan dan karakter pasangannya.

Hari ini sama seperti sebelumnya. Mereka memilih duduk di taman terlebih dahulu setelah menyelesaikan kelas pagi ini. Dan jam berikutnya masih terlalu lama membuat mereka ingin meninggalkan kampus, menghabiskan waktu dengan kekasihnya di kedai favoritnya.

"Kita makan Jjajangmyeon saja." Jawab Sia tersenyum sambil menyandarkan kepalanya manja di pundak Hyunjin.

Hyunjin tersenyum mendengar jawaban Sia dan melihat sikap pacarnya ini.

Bagaimana bisa― Hyunjin yang tidak pernah memiliki perasaan pada siapapun, bisa merasakan debaran yang membuatnya selalu menghela nafas untuk menenangkan debaran tak beraturan ini. Karena kekasihnya itu, Yoon Sia-nya.

Yoon Sia, gadis yang setiap saat menunjukkan dan mengatakan mencintainya. Membuatnya bahagia dan juga cemas. Tapi hingga sebulan mereka berpacaran, Hyunjin belum bisa mengatakan hal yang sama. Dia hanya mengatakan memiliki perasaan yang sama atau paling tidak dia mengatakan menyukai dan merindukan Sia.

Namun sepertinya gadisnya sangat memahaminya, menurut Sia mungkin Hyunjin belum bisa mengatakan perasaan cintanya sebab prianya itu cukup pemalu tentang perasaannya.

"Baiklah— Di tempat biasa atau mau mencoba di tempat baru?" Tanya Hyunjin sambil mengelus lembut jemari Sia yang sedang dia genggam.

"Aku belum sempat mencari tempat baru. Kita makan di tempat favorit kita saja. Lebih dekat dan karena kita harus segera kembali ke kampus setelahnya." Jawab Sia masih bersandar di pundak Hyunjin.

"Baiklah." Balas Hyunjin.

Namun mereka terdiam beberapa saat. Menikmati pemandangan di depannya.

Mahasiswa yang berlalu lalang. Ada yang sendirian, ada yang bergerombol sambil bercanda, ada juga pasangan yang bergandengan tangan mesra.

"Hyun?" Panggil Sia lembut.

"Hnm?" Balas Hyunjin. Kepalanya bersandar di kepala Sia.

"Aku mencintaimu." Ungkap Sia pelan.

Hyunjin tertawa pelan.

"Aku tahu."

"Aku bisa merasakannya." Ujar Hyunjin menjawab ungkapan Sia.

Sia hanya tersenyum kemudian terdiam.

"Sia?" Ganti Hyunjin yang memanggil Sia lembut.

"Hnm?" Balas Sia sambil tertawa pelan.

"Kapan kita akan berkencan sambil melukis di rumahku lagi?" Tanya Hyunjin lembut.

Sia menarik kepalanya yang bersandar dan menoleh menatap Hyunjin.

"Aku juga rindu kencan melukis bersamamu." Jawab Sia sambil cemberut.

"Tapi dirumahku masih sibuk karena akan ada acara keluarga minggu depan. Sedangkan mama dan papa masih di Australia. Mereka menyuruhku menyiapkan keperluan acara sebisaku. Jadi aku benar-benar masih sibuk."

"Jika bisa― aku sangat ingin melarikan diri dan menginap dirumahmu. Dirumahku sangat berisik beberapa hari terakhir." Keluh Sia.

CUP

Love UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang