Chapter 23

7 6 0
                                    

"Selamat pagi Hyunjin." Sapa Giselle saat pria idamannya memasuki ruang makan.

Disana, di meja makannya sudah ada bunda dan ayahnya— juga Giselle.

"Hm." Jawab Hyunjin acuh.

Giselle hanya tersenyum mendapat jawaban acuh dari sang pujaan hati.

"Hyunjin langsung ke kampus bun, yah." Pamit Hyunjin pada kedua orang tuanya.

"Makan dulu, nak." Kata bundanya.

Hyunjin menggeleng. Dia tidak nyaman ada Giselle disini. Terutama sejak apa yang diucapkan Giselle semalam. Dia tidak suka perasaan yang meragukan dirinya sendiri.

"Hyunjin ada janji." Bohongnya agar segera pergi dari sana.

"Bawa mobil Hyun?" Tanya ayahnya.

Hyunjin terdiam tampak berpikir.

"Tidak yah. Naik bus saja." Jawab Hyunjin akhirnya.

Dia ingin menghabiskan waktu dengan Sia setelah perasaan tidak nyaman semalam. Apalagi gadisnya pasti bawa mobil ke kampus. Jika mereka sama-sama bawa mobil, Hyunjin tidak akan menghabiskan banyak waktu dengan Sia-nya.

"Aku antar. Sekalian tunjukkan jalan padaku ke sekolah musik yang akan aku datangi hari ini." Kata Giselle tiba-tiba.

Hyunjin menoleh pada ayah dan bundanya. Berharap mereka melarang ataupun mencegah Hyunjin berinteraksi dengan Giselle. Namun ayah dan bundanya hanya diam, seakan membiarkannya memutuskan apapun pilihannya, seperti biasanya.

"Ada GPS." Tolak Hyunjin berusaha tenang di depan kedua orang tuanya.

"Tapi lebih mudah jika aku bersamamu. Kamu bisa menunjukkan jalan terdekat ataupun yang menghindari kemacetan. Sekalian aku mengantarmu daripada kamu naik bus."

"Mobilku juga sudah datang, pagi tadi." Bujuk Giselle tidak menyerah.

"Aku lebih nyaman naik bus." Tolak Hyunjin lagi.

"Baiklah kalau begitu— akan akan menunggumu pulang atau langsung menjemputmu seperti kemarin siang. Jadwalmu hari ini hanya satu mata kuliah kan? Jam 10.00 sampai 11.40."

"Kira-kira jam setengah dua belas aku sudah disana dan kita akan makan siang bersama." Giselle masih tidak menyerah.

Hyunjin terdiam mendengar perkataan Giselle.

Darimana dia tahu jadwal kuliahku? Batin Hyunjin tidak nyaman.

"Tidak perlu. Aku akan pulang dengan kekasihku." Tegas Hyunjin. Dia ingin Giselle berhenti mengganggunya. Menegaskan bahwa dia memiliki kekasih saat ini.

Namun yang dia hadapi sekarang adalah gadis yang tidak mau mengalah meski dia sudah menolaknya ribuan kali, gadis yang semakin berani mendekatinya sampai-sampai menginap di rumahnya dan berkunjung ke kampusnya secara tiba-tiba.

"Kamu hanya perlu memilih aku antar atau aku jemput. Aku membutuhkanmu, Hyun!" Desak Giselle.

Hyunjin sudah akan menolaknya, tapi panggilan lembut ibunya membuat Hyunjin terdiam.

"Hyun—"

Hyunjin menoleh menatap bundanya.

"Ajak kekasihmu main kesini nanti sore. Bunda akan masak makan malam untuk kalian. Sekalian mengenal calon menantu bunda."

"Pagi ini— tolong antarkan Giselle ke sekolah musiknya, ya?" Kata bundanya mencoba menengahi situasi yang mendadak canggung itu.

Giselle tersenyum mendengar saran bunda Hyunjin. Gadis itu cepat-cepat menyudahi sarapannya seakan bersiap untuk berangkat bersama sang pria idaman. Dia mendekat kearah Hyunjin yang masih tampak memikirkan ucapan bundanya.

Love UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang