Chapter 18

7 6 0
                                    

"Jadi kamu sungguh menerimaku karena memiliki perasaan yang sama denganku?" Tanya Sia memburu.

Dia ingin kepastian setelah ucapan Hyunjin malam itu.

Hyunjin langsung mengangguk, "Aku menyukaimu Yoon Sia. Aku merindukanmu yang tidak ada kabar selama ini. Aku mencemaskanmu yang menghilang tanpa penjelasan. Aku kecewa saat kamu pergi tanpa pamit waktu itu." Ujar Hyunjin lembut.

Sia tersenyum. Dia tidak menyangka Hyunjin-nya bisa mengatakan hal yang sangat ingin dia dengar. Perasaan Hyunjin yang membuatnya tersipu malu dan juga berdebar.

"Aku juga— Aku masih sangat mencintaimu, Hwang Hyunjin." Balas Sia tersenyum.

"Lalu kenapa menghilang tidak ada kabar? Kenapa ponselmu tidak aktif?" Tanya Hyunjin cemas. Tangannya terulur menarik salah satu tangan Sia dan menggenggamnya erat.

Sia tersenyum.

"Awalnya aku kesal dan marah padamu. Jadi aku memilih tetap menon-aktifkan ponselku. Lalu saat aku berada di bandara untuk menunggu waktu keberangkatan ke Jepang— aku ingin mengecek kembali ponselku, ingin tahu apa semalam kamu menghubungiku. Namun layar ponselku tiba-tiba hampir terlepas, padahal aku tidak menjatuhkannya."

"Aku pikir saat itu, mungkin aku bisa memperbaikinya di Jepang. Ternyata saat disana, aku lupa keadaan ponselku dan aku meletakkannya sembarangan. Pada akhirnya layarnya benar-benar terpisah."

"Dan begitulah― hingga hari ini. Ternyata ponselku sudah tidak bisa digunakan. Dan aku belum ada kesempatan untuk membeli yang baru karena baru pulang dari Jepang tadi malam." Jelas Sia sambil menertawakan jawabannya.

Hyunjin menatap Sia bingung, "Kamu di Jepang selama sembilan hari?" Tanya Hyunjin ingin tahu.

Sia mengangguk, "Awalnya karena aku kesal padamu, aku berniat pulang hari Rabu minggu kemarin. Dan aku rasa empat hari disana cukup membuat stresku berkurang." Jawab Sia cemberut.

Hyunjin tersenyum.

"Maafkan aku." Kata Hyunjin lembut tampak menyesal.

Sia mengangguk.

"Lalu kenapa baru pulang kemarin malam?" Tanya Hyunjin lagi

Sia tampak ragu menjawab.

"Ada seseorang yang membutuhkan aku. Dia bilang— dia butuh teman dan menyusulku ke Jepang untuk refreshing bersama." Jawab Sia hati-hati. Takut Hyunjin akan curiga atau marah padanya, lagi.

Tapi Hyunjin malah tersenyum lembut sambil mengelus lembut kepala Sia.

"Sekarang kamu sudah tenang? Sudah tidak marah?" Tanya Hyunjin lembut.

Sia mendongak menatap Hyunjin.

"Maaf jika kemarin— aku kekanak-kanakan."

"Aku hanya bingung. Aku tidak pernah berkencan. Aku tidak tahu bagaimana caranya memperbaiki kesalahpahaman ataupun pertengkaran sepasang kekasih."

"Aku— minta maaf, Yoon Sia." Lembut Hyunjin meminta maaf dan tampak menyesal.

Sia tersenyum lalu memeluk Hyunjin.

Sia tersenyum lalu memeluk Hyunjin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang