Chapter 26 🔞

8 6 0
                                    

Siang itu menjadi kenangan indah untuk Hyunjin dan Sia.

Brunch pasta di resto favorit mereka yang kemudian dilanjutkan kencan di cafe sambil menikmati ice americano dan kue wortel. Keduanya sangat menikmati waktu-waktu yang mereka habiskan bersama setelah kesibukkan Sia beberapa hari terakhir karena persiapan acara keluarga si gadis.

"Terimakasih sudah mengemudi dengan baik, My Prince." Ucap Sia setelah prianya memarkirkan mobilnya di tempat biasa.

"Sama-sama, My Princess~"

"Tapi sepertinya bunda belum datang." Kata Hyunjin sambil melihat mobil bundanya tidak berada di tempatnya.

Sia yang tampak menahan nafasnya, mengingat alasan dirinya berada di rumah kekasihnya itu. Dia tampak gugup dan penasaran bagaimana respon ibunda Hyunjin jika mengetahui dirinya adalah pacar anak semata wayangnya.

Hyunjin menggandeng tangan Sia setelah turun dari mobil si gadis dan berjalan berdampingan ke dalam rumahnya.

"Bunda mana?" Tanya Hyunjin pada salah satu pembantu di rumahnya.

"Nyonya sedang keluar, membeli bahan masakan untuk acara nanti malam." Jawabnya.

Hyunjin hanya mengangguk mendengar jawaban pembantunya, namun Sia tampak kembali mengatur nafasnya. Jantungnya berdebar kencang, membuatnya berkali-kali menghembuskan nafas seakan bisa menetralkan deru jantungnya lagi.

Saat ini hanya genggaman Hyunjin yang menjadi penolongnya, sentuhan lembut kekasihnya itu seakan menyadarkannya jika cepat atau lambat dia akan segera bertemu dengan ibunda Hyunjin. Pertemuan kembali Sia dan ibunda kekasihnya setelah sekian lama.

"Sia aku―" Ucap Hyunjin saat mereka sudah berada di lantai atas.

Sia bingung menatap kekasihnya yang tiba-tiba berhenti berjalan itu.

"Aku akan berganti baju sebentar. M-mau kah kamu menunggu dikamarku?" Tanya Hyunjin tampak gugup.

Meski tersipu malu, Sia menganggukkan kepalanya.

Mereka berdua kembali berjalan ke arah kamar Hyunjin dengan bergandengan tangan. Pria itu membuka kamarnya dan mempersilahkan gadisnya untuk duduk di sofa yang terletak di depan ranjangnya.

Aroma Hyunjin. Khas Hyunjin. Sangat Hyunjin. Gumam Sia melihat kamar Hyunjin.

"Tunggu sebentar ya." Kata Hyunjin sambil mengacak rambut kekasihnya yang tampak gugup itu.

Hyunjin pergi meninggalkan Sia, dia mengambil kaos dari lemari kaca besar yang berada di walk in closet belakang ranjangnya, batas kamar dan kamar mandinya.

"Aku ganti baju sebentar." Kata Hyunjin yang juga gugup.

Dia tidak pernah mengizinkan orang lain masuk kamarnya. Selain orang tua dan pelayan yang membersihkan kamarnya, meski itu jarang terjadi karena dia sudah terbiasa membersihkan kamar sendiri dan kedua orang tuanya yang selalu memberi privasi saat dirinya berada di dalam kamar.

Sia hanya mengangguk namun tampak sekali jika gadis itu sangat canggung.

Bagaimana tidak? Dia sudah gugup akan undangan makan malam dari ibunda Hyunjin dan dibuat semakin gugup dengan Hyunjin yang tiba-tiba mengajaknya masuk ke dalam kamarnya. Meski hanya untuk ditinggalkan saat pria-nya berganti pakaian, namun berada di tempat yang membuatnya semakin berdebar itu― saat pintu kamar tertutup dengan sempurna― saat hanya ada dia dan Hyunjin disana―

Sia kembali menghembuskan nafas berat dan menggelengkan kepalanya. Seakan mengeluarkan pikiran tidak senonohnya yang tiba-tiba menyerang otaknya.

Gadis itu kembali memfokuskan dirinya, melihat seluruh kamar Hyunjin. Kamar itu tampak luas dengan perabot yang tidak terlalu banyak.

Love UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang