Chapter 28 🔞

4 5 0
                                    

"Lalu kenapa kamu tiba-tiba berubah?" Tanya gadis itu, membuat kekasihnya langsung mengerutkan keningnya.

Hyunjin yang tampak berpikir itu membuat Sia menghembuskan nafasnya kasar. Dia kesal karena kekasihnya seakan-akan melupakan kejadian yang membuat dia tidak tenang tadinya.

"Saat aku mengatakan akan membawa pulang sketsamu dan tidak ingin melukis bersama— kamu tiba-tiba tampak tidak nyaman. Karena itu kan kamu belum menyapukan kuasmu dan masih berkutat mencampurkan warna?" Kata Sia menjelaskan maksudnya.

Hyunjin tertegun menyadari Sia-nya sangat memahami dirinya, membuatnya tertawa pelan.

"Ah, Aku hanya— aku berpikir mungkin ada yang membuatmu tidak nyaman dengan undangan bunda atau mungkin kamu tidak nyaman dengan diriku."

"Huh?" Ucap Sia yang kebingungan dengan perkataan kekasihnya.

"Karena sejak masuk kamarku tadi― kamu tampak gugup dan tidak tenang. Bahkan kamu tidak mau melukis bersama." Jujur Hyunjin akhirnya.

"Apa karena aku tidak mau melukis―" Ucap Hyunjin terpotong.

"Aku hanya gugup, Hyun. Bundamu tiba-tiba mengundangku makan malam. Dan tadi―"

"Tadi adalah pertama kalinya aku masuk ke kamar pria yang bukan keluargaku."

"Kamar pria yang— pria yang aku cintai. Pria yang memiliki hatiku."

"Aku— aku— tadi aku—" Jelas Sia terbata membuat Hyunjin tertawa.

"Apa yang kamu pikirkan sampai segugup itu, Yoon Sia-ku?" Tanya pria itu usil.

Gadis itu merasakan ikatan tangan Hyunjin pada pinggangnya mengerat, membuat gadis itu semakin salah tingkah dan buru-buru menjauh dari pangkuan dan dekapan kekasihnya.

Sia mencoba menetralkan debaran hebat di jantungnya dan berdiri membelakangi Hyunjin, namun pria yang sudah berada dalam mode usil itu malah menarik tubuh gadisnya dan memeluknya dari belakang.

"Katakan saja, Sia. Apa yang kamu pikirkan hingga kamu merona dan segugup itu. Hnm?" Tanya Hyunjin sambil menempelkan wajahnya pada punggung Sia, mengeratkan pelukannya.

"Ak-aku tidak memikirkan apapun, Hyun. Aku hanya ingin mencoba berbaring di ranjangmu yang luas itu― bersamamu."

"Hah?" Hyunjin terkejut dengan pikiran imajinatif kekasihnya.

"H-Hanya berbaring, Hwang! Aku tidak membayangkan melakukan hal-hal mesum yang mungkin sedang kamu pikirkan saat ini." Kata Sia menuduh prianya yang terasa melonggarkan dekapannya karena terkejut.

Namun jawaban gadis itu malah ditanggapi dengan tawa keras si pria, kemudian Hyunjin melepas pelukannya dan membalikkan tubuh Sia, menghadapkan padanya dan mengaitkan tangannya pada pinggang si gadis sambil mendongakkan kepalanya, menatap Sia yang berdiri di depannya.

"YA! Hwang!" Tegur Sia kesal melihat ekspresi Hyunjin yang terlihat sangat usil saat ini.

"Aku tidak berpikir mesum, Sia. Kamu yang mengatakannya kenapa malah menuduhku?" Tanya Hyunjin masih dengan senyumannya yang usil.

Sia tampak semakin kesal dengan kaitan tangan Hyunjin yang perlahan mendorong tubuhnya mendekat.

Pria ini sangat berbahaya! Apa dia tidak merasakan debaran jantungku yang semakin kencang? Sepertinya ini akan segera meledak jika Hyunjin terus mendekatkan tubuh kami! Batin Sia.

"Lalu sedang apa kita diranjang, Hnm?" Tanya Hyunjin sambil menaikkan alisnya, seakan semakin menggoda gadisnya.

"Hanya berbicara." Jawab Sia yang semakin berdebar itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Love UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang