"Hwang Hyunjin— aku mencintaimu."
"Mm— Maukah— Maukah kamu menjadi pacarku?" Tanya Sia gugup dan ragu.
Gadis itu langsung menunduk setelah mengatakannya. Dia berniat akan pergi namun Hyunjin memegang dagunya, membuatnya mendongakkan kepalanya.
Sia gugup. Dia menatap Hyunjin.
Hyun? Haruskah aku melihat wajahmu lagi saat penolakan terakhirku ini? Batin Sia.
"Aku mau." Jawab Hyunjin lembut. Air matanya yang ditahan pun menetes.
Sia terkejut mendengar jawaban Hyunjin.
"Hah?" Tanya Sia ragu meski dia melihat gerak bibir Hyunjin dan mendengar dengan jelas jawaban pria di depannya.
Namun―
Hyunjin tersenyum.
"Aku mau jadi pacarmu, Yoon Sia." Jawab Hyunjin tersenyum sambil memegang kedua pipi Sia.
Gadis itu masih terkejut dan bingung. Dia pun melangkah mundur, membuat tangan Hyunjin terlepas dari pipinya.
"Tunggu sebentar— Aku belum mengerti jawabanmu."
"Bisa kamu ulangi lagi, Hyun?" Tanya Sia gugup, gelisah dan cemas.
Sia merasa salah mendengar jawaban Hyunjin. Rasanya dia sedang berhalusinasi. Apa benar Hyunjin menjawab mau jadi pacarnya?
"Aku mau menjadi pacarmu Yoon Sia." Kata Hyunjin mengulang dengan senyum manis dan tangan terulur ke Sia.
Sia mengerjap beberapa kali.
"Maaf Hyun. Rasanya aku salah mendengar. Apa kamu menjaw—"
Belum selesai Sia menanyakan lagi, Hyunjin sudah meraih pergelangan tangan Sia dan mendekat. Lalu tangannya yang satu terulur ke belakang kepala Sia.
Hyunjin menempelkan bibir mereka.
CUP
Kali ini Hyunjin mencuri kecupan dari Sia.
Kecupan yang memberikan kegugupan namun kebahagiaan sekaligus. Seakan ribuan butterfly berterbangan diperut Hyunjin― dan juga Sia.
"Sekarang, aku― Hwang Hyunjin adalah pacarmu, Yoon Sia." Kata Hyunjin lembut di depan bibir Sia setelah dia melepas ciuman mereka.
Sia tertegun. Dia masih tidak percaya semua yang terjadi. Benarkah Hyunjin menerimanya?
"Benarkah, Hyun?" Tanya Sia masih bingung namun dia tersenyum bahagia.
Hyunjin mengangguk dan tersenyum. Tangannya memegang kedua pipi Sia. Ibu jarinya mengelus lembut pipi Sia.
Yoon Sia― Apa yang terjadi? Benarkah kamu mendapatkan cinta pertamamu? Benarkah kencan pertamamu dengan cinta pertamamu di tempat favoritmu menjadi hari pertamamu juga? Wah aku sungguh bahagia. Sangat bahagia hingga rasanya semuanya hanya mimpi. Batin Sia.
"Kenapa?" Tanya Sia penasaran alasan Hyunjin tiba-tiba menerimanya setelah batas yang dia berikan.
Dia takut Hyunjin menerimanya karena merasa kasihan, kasihan melihat Sia― Gadis aneh yang menangis sesenggukkan hanya karena melihat lukisan. Kasihan karena Sia mengatakan akan merelakan perasaannya setelah melepaskan Hyunjin.
"Apanya?" Tanya pria itu bingung.
Sia tersenyum menatap Hyunjin, "Kenapa tiba-tiba menerimaku?" Tanya Sia dengan tatapan serius.
Hyunjin terdiam. Cukup lama hingga Sia mundur beberapa langkah, membuat tangan Hyunjin terlepas dari pipi Sia. Lagi.
"Jika kamu—" Sia terdiam sebentar sebelum melanjutkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Untold
FanfictionDi depan orang yang mencintaiku, aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa aku mencintainya Itu menyakitkan Aku tak tahu seperti ini adanya Karena jantungku yang berdebar kencang di hadapanmu Itu membuatku ingin menghela nafas tanpa alasan Air mata yan...