Sepanjang perjalanan Sia tersenyum dan hanya menatap Hyunjin yang semakin salah tingkah karena gadis itu tampak tidak berkedip dan terus menatap si pria.
Hyunjin berusaha mengacuhkan sikap Sia. Dia hanya diam dan melihat keluar jendela.
Ketika bus tiba-tiba berhenti mendadak, gadis itu hampir terjatuh karena dia tidak berpegangan dengan benar. Tapi Hyunjin dengan refleknya yang cepat, menarik Sia ke dalam dekapannya, agar Sia tidak terjatuh.
Sia yang terkejut dan takut karena hampir jatuh diantara banyak orang, menyadari dirinya berada di dekapan Hyunjin, membuatnya langsung membalas dekapan sang cinta pertama.
Gadis itu memeluk Hyunjin dengan erat, seakan tidak memerdulikan pandangan mata yang menatap kedua manusia itu.
Hyunjin yang menyadari Sia mengambil kesempatan memeluk tubuhnya, berusaha melepaskan pelukan gadis itu. Si pria tidak menyukai situasinya saat ini.
Namun entah mengapa, Hyunjin menyadari sesuatu yang berbeda di jantungnya, sesuatu yang tidak dia pahami.
"Hei, lepaskan." Perintah Hyunjin berbisik pada Sia yang saat ini malah dengan nyaman menyandarkan kepalanya di dada Hyunjin.
"Tidak mau. Ini kesempatan yang sulit didapatkan~" Ujar Sia menggeleng di dada Hyunjin sambil tersenyum bahagia.
"Lepaskan― Yoon Sia!" Tegas Hyunjin dengan nada memaksa.
Sia mendongakkan kepalanya dan menatap Hyunjin sambil tersenyum usil.
"Hyun, apa kamu gugup? Suara detak jantungmu berpacu sangat kencang." Goda Sia tertawa pelan.
Hyunjin langsung memegang tangan Sia dan melepaskan tangan si gadis yang tadinya melingkar di pinggangnya.
"Duduk sana." Perintah Hyunjin sambil menunjuk kursi yang baru kosong dibangku belakang.
Sia tersenyum menurut dan berjalan ke arah yang tadi di tunjuk Hyunjn. Dia duduk di kursi belakang, sedangkan Hyunjin masih berdiri ditempatnya. Sia menatap punggung Hyunjin yang membelakanginya.
Bahkan dari belakang kamu sangat tampan, Hwang Hyunjin. Puji Sia dalam hati.
Dari arah Sia, dia bisa melihat banyak mata menatap Hyunjin-nya. Dia cemburu. Sia tidak suka tatapan memuja para gadis pada Hyunjin.
Jadi begitu kursi disamping Sia kosong, dia menarik Hyunjin ke arahnya dan membuat Hyunjin duduk di sampingnya. Hyunjin yang terkejut karena ditarik tiba-tiba oleh Sia, akhirnya hanya menurut dan duduk tenang di samping Sia.
Meski duduk berdampingan, Sia dan Hyunjin saling diam. Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Sia tersenyum melihat jendela disampingnya. Dia menikmati duduk disamping Hyunjin, di sebuah bus, dan melihat pemandangan dari arah jendela. Sia bisa merasakan suasana yang menginspirasinya membuat lukisan ketika tiba dirumahnya nanti.
Setelah beberapa pemberhentian, Hyunjin bersiap turun. Dia melirik ke arah Sia yang masih duduk dengan tenang dan menatap ke jendela di sampingnya.
Apa yang sedang dia pikirkan? Kenapa wajahnya tampak begitu menikmati apa yang dia lihat saat ini? Batin Hyunjin yang ingin tahu dan kemudian menatap arah pandang Sia. Namun Hyunjin tidak tahu apa yang membuat pemandangan didepan Sia itu begitu istimewa sehingga membuat Sia begitu menikmatinya.
Hyunjin kembali menatap ke depan dan bersiap turun. Ketika Hyunjin turun dari bus, Sia mengekor dan ikut turun dari bus. Dan tanpa ragu Sia berjalan disamping Hyunjin.
Hyunjin menoleh ke arah Sia yang kembali memegang ujung tasnya.
"Rumahmu dimana?" Tanya Hyunjin yang penasaran kenapa Sia masih mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Untold
FanfictionDi depan orang yang mencintaiku, aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa aku mencintainya Itu menyakitkan Aku tak tahu seperti ini adanya Karena jantungku yang berdebar kencang di hadapanmu Itu membuatku ingin menghela nafas tanpa alasan Air mata yan...