"Kamu mau memilih lukisan yang mana, Hyun?" Tanya Sia antusias pada Hyunjin.
Mereka sedang berada di café Hyundai Mall. Setelah melihat lagi semua lukisan yang sedang di pamerkan dalam Gallery Hyundai itu, Hyunjin mengajak kekasihnya untuk brunch, namun Sia memilih café Si Gan Eul Deul I Da atau Take Time untuk mengisi perutnya. Katanya disana ada crombolini yang viral, begitu kira-kira ucapan Sia yang membuat Hyunjin akhirnya meng-iyakan ajakan pacar pertamanya itu.
Hyunjin terdiam dan tampak berpikir akan pertanyaan si gadis.
"Kalau aku akan memilih―"
"Pain." Kata Hyunjin memotong ucapan Sia.
Pria itu tersenyum manis menatap gadisnya sambil membersihkan cream tiramisu yang tersisa di sudut bibir Sia dengan ibu jarinya lalu memasukkan cream itu ke dalam mulutnya.
"Hm— manis." Kata Hyunjin dengan wajah polosnya. Menunjukkan dia tidak menyadari akibat dari perbuatannya pada tubuh dan hati Sia.
Sentuhan jemari Hyunjin membuat wajah Sia memerah. Bukan malu karena Hyunjin-nya melihat Sia makan belepotan, hanya saja― sentuhan tiba-tiba dari tangan Hyunjin memberikan debaran kencang dan rasa tersipu malu. Bahkan Hyunjin memasukkan cream itu ke dalam mulutnya.
"Wajahmu memerah."
"Kamu sakit?" Tanya Hyunjin cemas. Dia masih tidak menyadari hasil perbuatan spontannya.
Sia menggeleng lalu tersenyum.
"Kamu khawatir?" Tanya Sia bersemangat.
Hyunjin menatap gadis di depannya ini dengan pandangan bingung.
Kenapa dia bersemangat sekali? Batin Hyunjin.
Perlahan Hyunjin mengangguk menjawab pertanyaan Sia.
"Argh!! HYUN! Aku bahagia." Teriak Sia membuat orang-orang yang berada di café itu menoleh pada mereka.
Hyunjin menunduk malu akan sikap Sia.
"Mungkin jika hal tadi terulang dan jantungku sedang tidak sehat, aku bisa mati mendadak karena serangan jantung." Lirih Sia berbisik sambil mencondongkan tubuhnya mendekat ke arah Hyunjin yang masih menunduk malu. Mereka duduk berhadapan dan terhalang meja kecil di antara keduanya.
Ucapan lirih Sia tadi membuat Hyunjin mendongak menatap gadisnya― bingung dengan maksud perkataan Sia.
"Kamu menyentuh bibirku tiba-tiba, Hyun! Membuatku berdebar dan bersemangat."
"Aku suka sentuhanmu. Tapi― jika tiba-tiba seperti tadi dan di ruangan terbuka seperti ini― aku tidak bisa langsung membalasnya." Kata Sia yang menunduk malu. Semburat merah masih menghiasi wajah manisnya.
Hyunjin tersenyum mendengar perkataan Sia. Dia mengerti sekarang kenapa Sia begitu bersemangat dan wajahnya memerah.
"Maksudmu membalas― apa, Sia?" Tanya Hyunjin menatap Sia ingin tahu.
Sia yang duduk berhadapan dengannya di café ini, memindahkan kursinya menjadi di sebelah Hyunjin. Lalu gadis itu mendekatkan tubuhnya dan menjilat tipis lalu mengecup sudut bibir Hyunjin yang juga terdapat sisa cream kue yang pria-nya makan.
Sejak tadi Sia sudah akan memberitahu Hyunjin, hanya saja― dia takut Hyunjin malu karena Sia melihatnya makan dengan belepotan.
Namun reaksi tubuh Hyunjin berbeda. Hyunjin terkejut dengan sikap Sia yang begitu berani.
"Sia!" Bentaknya pelan. Hyunjin hanya bermaksud menegur kekasihnya itu atas sikap beraninya. Walaupun semua orang fokus pada diri mereka sendiri dan tidak memperhatikan Sia dan Hyunjin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Untold
FanfictionDi depan orang yang mencintaiku, aku bahkan tidak bisa mengatakan bahwa aku mencintainya Itu menyakitkan Aku tak tahu seperti ini adanya Karena jantungku yang berdebar kencang di hadapanmu Itu membuatku ingin menghela nafas tanpa alasan Air mata yan...