Chapter 1

34 7 0
                                    

Hwang Hyunjin menatap sosok gadis di depannya. Dia tidak bisa membohongi hatinya lagi. Dia sangat merindukan gadisnya itu.

Gadis yang tiga tahun lalu pernah dia lukai, dia campakkan dan dia buat menangis sendirian ditengah hujan. Gadis yang memberikannya kenangan indah meskipun mereka hanya bersama selama tiga bulan.

Satu-satunya gadis yang membuatnya berdebar dan mengerti tentang cinta. Gadis yang membuatnya menyadari bahwa cinta ada untuk diperjuangkan, bukan untuk dihindari.

Gadis yang mengajarinya arti melukis sebenarnya. Bukan hanya sekedar melukis sebagai kegemaran. Bukan hanya menggambarkan apa yang kita lihat, tapi menuangkan apa yang kita rasakan.

Dan gadis itulah― yang membuat Hyunjin menjadi pelukis terkenal seperti sekarang.

Hyunjin tersenyum saat mendapati Sia-nya sedang menatapnya saat ini. Meski sekian detik berikutnya, si gadis mengalihkan pandangannya dan yang tampak malah tatapan benci yang tersorot dari mata indahnya.

Yoon Sia― Aku sangat merindukanmu. Batin Hyunjin.

Melihatnya sedekat ini, namun terasa sangat jauh― ternyata lebih menyakitkan hatinya. Rasa kebas karena sangat merindukan kekasihnya itu membuat hati Hyunjin seakan mati rasa. Dia menyadari kebodohannya dan keegoisannya yang membuat gadisnya itu sama sekali tidak ada kabar dan menghilang selama tiga tahun ini.

Tanpa sadar Hyunjin tersenyum pada Sia saat tatapan mata mereka bertemu lagi meski hanya sepersekian detik. Hyunjin menyadari gadisnya masih mencuri pandang padanya.

Pria itu masih diam ditempatnya namun tatapan matanya tidak berubah arah. Dia tetap hanya menatap sosok gadis yang dia rindukan itu dari jauh.

Namun sikap Hyunjin tersebut membuat Sia merasa tidak nyaman. Berulang kali gadis itu melirik ke arah pria itu, berharap dia segera menatap ke arah lain. Tanpa dia sadari, sikapnya itu malah membuat Hyunjin semakin berani secara terang-terangan menatapnya. Bahkan saat ini pria itu sedang tersenyum manis― senyuman yang selalu membuat Sia berdegup kencang.

Gadis itu mulai kesal. Dia merasa sangat tidak nyaman, mulutnya mengerucut dan akhirnya dia membalas tatapan Hyunjin― memberikan tatapan kesalnya.

Hyunjin yang sudah sangat merindukan gadisnya itu tidak bisa menutupi bahagianya saat melihat Sia menoleh padanya. Tidak hanya mencuri pandang― gadis yang dia cintai itu juga balik menatapnya. Membuat sudut bibir Hyunjin semakin terangkat. Dia tersenyum bahagia menatap Yoon Sia-nya.

Sia― Terimakasih kamu masih mau menatapku dengan mata indahmu itu. Batin Hyunjin.

Sedangkan Sia saat ini hanya terdiam dan melihat Hyunjin tanpa membalas senyumannya.

Dia― Dia tersenyum? Setelah semuanya yang terjadi― Setelah membuatku patah hati berkali-kali? Dasar tidak berperasaan! Batin Yoon Sia semakin kesal.

Tatapan mata Sia mampu membuat Hyunjin memberanikan dirinya― melangkahkan kakinya menuju Sia-nya. Entah mengapa langkahnya terasa lebih ringan― dia kira kakinya akan menghambatnya menemui gadisnya karena terlalu lemas ketika melihat lagi sosok yang dia cintai. Namun setiap langkah yang Hyunjin ambil, membuat detak jantungnya meningkat, membuat senyumnya lebih lebar, membuatnya lebih bahagia dan membuatnya sangat bersemangat.

Ketika jarak mereka sudah begitu dekat, saat tangan Hyunjin terangkat dan melambaikan tangan menyapa gadis manisnya itu, Yoon Sia yang juga mulai melangkah mendekat ke arah Hyunjin malah berjalan melewati pria itu begitu saja― tanpa balik menoleh sama sekali pada Hyunjin.

DEG!

Hwang Hyunjin menghentikan langkahnya. Dadanya begitu nyeri. Ada sengatan tajam di jantungnya yang menyebabkan matanya terasa panas. Begitupun jantungnya yang tiba-tiba terasa sangat sesak dan menyakitkan.

Love UntoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang