Malam sebelum keberangkatan Zion, ketiga kakaknya kembali berkumpul di kediaman pria itu untuk melakukan persiapan akhir dan memastikan tidak ada detail yang terlewat oleh mereka. Keempatnya berkumpul di ruang baca kediaman Zion. Tidak dapat dipungkiri, suasana tegang meliputi mereka. Sudah cukup lama mereka menjauh dari hal-hal semacam ini dan sekarang mau tidak harus kembali dihadapi.
“Semua sudah siap?” tanya Arlo kepada Zion.
“Ya,” jawab Zion kaku.
Chase ikut bertanya, “Tidak ada perubahan apa-apa?”
Zion menggeleng yakin. “Sampai saat ini tidak.”
“Kalau begitu kita jalankan semua sesuai rencana,” ujar River tenang. Dalam situasi seperti apa pun, pria ini memang hampir tidak pernah menunjukkan bahwa dirinya cemas. Satu dari sekian banyak hal yang selalu membuat Zion mengagumi sosok River.
River memajukan duduknya, lalu meraih koper kecil yang dia bawa. Dibukanya koper itu, lalu menunjukkannya kepada Zion. “Aku punya sesuatu untukmu.”
Zion mengamati isi koper di hadapannya. Sebuah mesin aneh yang bentuknya menyerupai pistol tersimpan di dalamnya. Dia tidak dapat menerka fungsi benda itu. “Apa ini?”
River mengeluarkan sebuah tabung kecil dari dalam koper, kemudian menuangkan isinya. “Chip. Aku mendapatkannya dari Bykov.”
“Fungsinya?” Zion mengamati chip di tangan River yang ukurannya hanya sebesar bulir beras, berwarna silver.
“Merekam semua isi kepalamu. Melihat apa yang kamu lihat dan mendengar apa yang kamu dengar.”
“Untuk apa?” tanya Zion masih belum bisa memahami rencana River dengan chip kecil di tangannya tersebut.
“Agar kami tidak kehilangan kontak denganmu. Berjaga-jaga jika Arnold tiba-tiba mengganti rencana atau berusaha mencelakaimu.”
Zion mengangguk paham. Dia sadar alat itu akan sangat berguna. “Di mana chip ini dipasang?”
River menunjuk wajahnya di area pertemuan antara tulang pipi dengan telinga.
Zion ikut menunjuk area di wajahnya sendiri mengikuti contoh River. “Di sini?”
“Hm. Segala sesuatu yang kamu dengar atau kamu lihat akan ikut terekam di dalamnya, lalu kami dapat melihat proyeksi serta menangkap suaranya melalui monitor. Jadi, kami akan tahu semua yang terjadi di sekitarmu dan kita tidak akan kehilangan kontak.”
"Kamu yakin ini aman?" Zion mulai tertarik untuk menggunakan chip tersebut, tetapi bagaimana jika pengawal Alysia dan anak buah Arnold yang lain mengetahui tentang hal ini?
River tersenyum menenangkan sambil mulai memasukkan chip ke dalam mesin. “Chip ini tidak akan terdeteksi oleh alat pemindai apa pun.”
Zion bertanya ragu, “Nanti bisa kembali dilepas?”
“Tentu. Jika sudah tidak dibutuhkan lagi, lepas saja," ujar River serius, tetapi beberapa saat kemudian wajahnya berubah geli. "Kecuali kamu ingin seluruh isi kepalamu di ketahui oleh kami semua.”
“Sial!” umpat Zion sambil ikut tertawa bersama yang lain.
"Kamu mau kupasangkan sekarang?" tanya River dengan posisi mesin injeksi sudah siap di tangannya.
Zion mengangguk setuju.
River menggeser duduknya agar lebih dekat dengan Zion. Diangkatnya mesin tersebut ke wajah Zion, membidiknya di dekat telinga, kemudian menekannya kuat. Saat itu juga, chip yang awalnya berada di dalam mesin sudah berpindah ke bagian bawah kulit Zion. Secepat dan semudah itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hymn of Beautiful Scrars
RomanceLuka paling menyakitkan adalah kehilangan seseorang saat rasa cinta tengah demikian menggebu dan itulah yang dialami oleh Zion De Luca. Alysia Linder pergi meninggalkannya tepat di hari pernikahan mereka. Zion tidak mampu bangkit dari keterpurukan m...