Kisah ini merupakan cerita kedua dari seri De Luca Family. Cerita pertamanya berjudul The Symphony of Revenge.
***
"Kamu cantik sekali," bisik Zion De Luca terpana tatkala menatap keindahan seraut wajah yang tengah berdiri di hadapannya. Bias matahari dari jendela besar di ruangan itu kian menyempurnakan keindahan sang gadis.
Namun, alih-alih balas menatap sorot penuh kekaguman di mata Zion, Alysia Lindner malah tertunduk memandangi pola lantai kapel tempat mereka berada saat ini.
Heran dengan reaksi Alysia, Zion mengulurkan tangan untuk menyentuh dagu sang kekasih. "Kenapa tidak mau melihat ke arahku?"
"Kata-katamu membuatku malu," bisik Alysia tersipu.
Zion menaikkan alisnya tanda terkejut. Namun, wajah Alysia membuktikan kejujuran. Rona merah di pipi gadis itu jelas tidak berdusta. Terang saja kenyataan itu membuat Zion gemas. "Sudah dua tahun bersama dan kamu masih saja malu-malu."
"Mulutmu terlalu manis."
"Aku hanya menyatakan kebenaran," bantah Zion cepat. Kembali Zion memandangi kekasihnya sedemikian rupa. Sebentuk tiara dari bunga daisy menghiasi puncak kepala Alysia, terjalin indah bersama rambut keemasannya yang tergerai sampai pinggang. Sehelai gaun putih berbahan satin dengan potongan sederhana membalut sempurna tubuh jenjang Alysia. "Kamu memang secantik itu."
"Jangan goda aku lagi," sahut Alysia gugup.
Senyum Zion menghiasi wajahnya. Dia meraih kedua belah tangan Alysia dan menggenggamnya erat. "Kamu tahu sebahagia apa aku hari ini?"
"Tidak akan lebih dari yang aku rasa," jawab Alysia pasti.
Zion mengangguk lega. "Aku senang jika kamu juga merasakan yang sama."
"Ternyata dia ada di sini!" seru Chase jengkel. Dia tergesa-gesa menghampiri Zion, diikuti oleh Arlo dan River yang berjalan tenang di belakang.
Suasana manis di antara Zion dan Alysia buyar seketika akibat kedatangan Chase, River, dan Arlo. Ketiga bersaudara itu tampak jengkel memandangi adik bungsu mereka yang tengah bermesraan di sudut ruang rias.
"Ada apa?" balas Zion dengan wajah tanpa dosa.
"Kami mencari ke mana-mana, ternyata kamu bersembunyi di sini," desis Chase geram.
"Apa salahnya menemui pengantinku sendiri?" balas Zion santai.
Segera saja River meralat ucapan Zion. "Belum resmi, masih calon pengantin."
"Tidak ada bedanya," bantah Zion tidak peduli. "Dalam beberapa waktu mendatang Aly akan resmi menjadi istriku."
"Ya, ya, kami tahu," ujar Chase tidak sabar. "Hanya saja jangan bermesraan berdua di sini sementara para tamu sudah menunggu kalian."
"Apa sudah waktunya?" Ucapan Chase membuat Zion terkejut, lalu segera melirik arlojinya.
"Lihat, mereka sampai lupa waktu!" desis Arlo geli.
"Ayo, semua sudah tidak sabar ingin segera melihat kalian berdiri di altar!" seru Chase gemas.
"Tidak percaya rasanya kalau kamu akan melepas masa lajang secepat ini." Arlo menepuk bahu Zion ketika mengiringi langkah adiknya menuju tempat para tamu telah menanti.
Bukan hanya Arlo yang takjub, River dan Chase pun sama. Selain karena kenyataan jika hari ini Zion akan menikah, penampilan adik bungsu mereka pun sangat berbeda.
Zion yang biasa tampil urakan dengan rambut sebahu tergerai bebas, kini terlihat tampan dengan rambutnya yang diikat satu ke belakang. Gambar gagak bersayap api yang terdapat di bahu hingga lengan kanan Zion dan biasanya sengaja dipertontonkan, kini tertutup oleh jas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hymn of Beautiful Scrars
RomantizmLuka paling menyakitkan adalah kehilangan seseorang saat rasa cinta tengah demikian menggebu dan itulah yang dialami oleh Zion De Luca. Alysia Linder pergi meninggalkannya tepat di hari pernikahan mereka. Zion tidak mampu bangkit dari keterpurukan m...