23. Creating Love

180 28 12
                                    

Sekarang Arjuna, Luna, Mama Lily, Papa Haris, Hanan, Jefana, Jafin, Jevan, Yofie, Asya, Hanum, Demian, Vera, Jingga, dan tentunya Yura sudah berada di rumah keluarga Arjuna.

Satu calon pasangan yang sedang salah paham bersama dengan kedua orang tua mereka sudah duduk saling berhadapan di ruang keluarga.

Sementara yang lainnya menunggu hasil pembicaraan di ruang tamu dan teras rumah.

"Jadi ini sebenarnya ada apa? Arjuna, tolong jelasin ke ayah, bunda, papa dan mama", Ayah Surya mulai membuka suara.

"Juna udah buat Luna salah paham. Juna gak jelasin ke Luna soal siapa itu kak Yura. Tadi pagi kak Yura datang ke kantor Juna, terus pas tadi Juna ngajak Luna ke kafe yang baru dibuka sama kak Yura, kak Yura langsung peluk Juna didepan Luna. Terus yang buat Luna makin salah paham itu kak Yura sengaja panggil Juna sayang buat lihat gimana reaksi Luna kalau Juna deket sama perempuan lain. Sebelumnya memang kak Yura bilang ke Juna, jangan kasih tau ke Luna dulu kalau dia itu kakak sepupu Juna. Jadi Luna taunya kak Yura adalah klien nya Juna di kantor", jelas Arjuna.

"Mama Lily, papa Haris, tolong maafin Juna ya karena udah buat Luna nangis", ujar Arjuna sembari menatap kedua orang tua Luna.

Arjuna juga ikut menatap Luna yang duduk tepat dihadapannya.

"Luna, saya minta maaf. Maaf karena udah buat kamu salah paham dan buat kamu jadi nangis kayak tadi. Saya bener-bener gak berniat buat nyakitin kamu. Tolong maafin keisengan saya ya?", tutur Arjuna menatap Luna penuh harap.

Luna sejak tadi terus menundukkan kepalanya. Terlalu malu untuk sekedar mengangkat wajah dan bertatap muka secara langsung dengan Arjuna. Apalagi Arjuna sudah ia hantam habis-habisan hingga lebam-lebam.

"Bentar, bunda panggilin Yura dulu kesini. Biar Yura nya minta maaf langsung ke Luna", ucap bunda Jihan yang diangguki ayah Surya.

Keponakan mereka yang satu itu memang benar-benar usil.

Bunda Jihan sudah beranjak untuk memanggil Yura di ruang tamu.

Tak lama kemudian, muncullah batang hidung Yura. Ekspresi perempuan itu bahkan sudah menyiratkan rasa menyesal yang teramat dalam.

Ia tak menyangka jika keusilannya itu akan membuahkan hasil seperti ini.

Yura berjalan mendekati Luna dan duduk disebelahnya. Yura bahkan sudah menggenggam jemari Luna.

"Luna sayang, tolong maafin kak Yura ya. Kak Yura sama Juna itu gak ada hubungan apa-apa. Ogah banget kakak kalau punya hubungan sama manusia kaku kayak dia---"

"Yura...", panggil ayah Surya dengan nada seriusnya.

Arjuna bahkan sudah memberikan tatapan tajam bercampur kesalnya pada sang Kakak yang becandanya tidak tahu waktu itu.

"Yura cuma becanda om Surya he..he..he..", tawa Yura canggung.

Yura berdehem.

"Ok kali ini beneran serius. Luna sayang calon adik iparnya kak Yura, kakak beneran minta maaf karena udah usilin Luna. Salah kak Yura karena minta Juna buat gak kasih tau tentang siapa kakak ke Luna dan berakhir Luna sampai salah paham kayak gini. Tolong maafin kakak ya sayang. Kak Yura dan Juna itu adalah kakak-adik, gak ada hubungan lebih dari itu. Kita adalah keluarga. Terus juga kak Yura udah punya suami kok he..he..he.. Sekali lagi tolong maafin kakak ya sayang. Kakak sengaja usilin Luna dan Juna karena pengen lihat gimana reaksi Luna kalau Juna itu deket sama perempuan lain. Kakak gak menyangka kalau keusilan kakak itu memberikan efek yang sangat buruk buat Luna dan Juna. Tolong jangan batalin lamaran Juna ke Luna ya sayang? Juna laki-laki yang baik kok, Luna gak akan nyesel karena udah terima Juna. Kak Yura bisa jamin itu", jelas Yura.

[✔]𝐋𝐮𝐧𝐚 & 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang