Jafin Otot Mahendra
|Jun, kita semua udah pada siap disini
Arjuna menyimpan ponsel setelah membaca pesan dari Jafin. Lelaki itu menatap Luna yang baru saja keluar dari rumah dengan setelan sweater rajut berwarna ungu pastel dan celana jeans berwarna putihnya.
"Udah siap?", tanya Arjuna.
"Udah kak, yuk berangkat", jawab Luna.
Arjuna menganggukkan kepala. Keduanya berjalan menuju mobil Arjuna yang terparkir diluar pagar rumah. Sesampainya didalam mobil, Arjuna mengambil penutup mata yang ia simpan di jok belakang.
"Luna, sebelum kita pergi, mata kamu kakak tutup dulu gapapa ya?"
"Loh? Emang kenapa harus ditutup? Kamu mau ngapain, kak? Jangan macem-macem ya!", pekik Luna dengan raut waspada.
Arjuna terkekeh gemas.
"Kakak punya kejutan buat kamu, maka dari itu matanya ditutup dulu."
"Ah yang bener? Kakak ngibulin aku ya? Mau bales dendam karena semalam gak sengaja ketelen ampas daun jambu biji yang aku suruh kunyah? Iyakan?", tuding Luna penuh rasa curiga.
"Enggak gitu cinta, ya ampun curigaan banget calon istri", Arjuna dengan gemas mengacak surai Luna.
"Ish jangan diacak-acak kak! Nanti berantakan! Jelek tauuu."
"Kamu mana pernah jelek sih? Gemesin terus gini kok."
"Ssttt udah stop stop! Jadi kenapa aku harus tutup mata? Emang harus banget ditutup matanya? Kalau kakak macem-macemin aku, aku bakalan pecahin kaca mobilmu ya kak!"
"Iyaaa cinta, matanya harus ditutup dulu. Gak lama kok, kalau udah sampai dibuka lagi penutup matanya. Terus kalau kakak macem-macemin kamu, kamu bebas mau ngelakuin apapun ke kakak. Mau mukul atau apapun itu terserah kamu. Cukup percaya sama kakak, kakak gak bakalan ngelakuin yang aneh-aneh sama kamu. Kakak bukan pria brengsek, Luna."
"Mmm iya deh aku percaya. Ya udah siniin penutup matanya."
"Biar kakak pasangin."
"Okeii."
Arjuna memasangkan penutup mata pada Luna yang terdiam patuh. Tak lupa pula memasangkan seatbelt pada si calon istri kesayangannya.
"Nah udah. Kita berangkat sekarang ya."
"Iya kak. Hati-hati nyetirnya, jangan ngebut. Aku masih pengen hidup lama terus bahagia sama kamu dan calon anak-anak kita nanti."
Arjuna spontan tertawa saat mendengar penuturan teramat jujur dari Luna.
"Iyaaa cintakuu~"
~🐨|🍀~
Mobil Arjuna memasuki komplek perumahan tempat dimana ia menyiapkan kejutan untuk Luna.
Jevan yang bertugas menjaga keamanan didepan pagar segera memberi kode pada yang lainnya jika target sudah memasuki gerbang komplek.
Demian dan Hannan yang menjadi seksi keindahan akhirnya menjalankan misi terakhir mereka yaitu menabur bunga disepanjang karpet biru yang telah mereka siapkan sampai didepan pintu masuk kedalam rumah.
Omong-omong, seluruh sahabat Luna dan Arjuna beserta keluarga mereka berdua sudah berada disana.
Papa Haris dan Mama Lily berada disisi kiri karpet bersama Jeje, Hanum, Asya, Vera dan Jingga. Sementara disisi kanan karpet ada Ayah Surya, Bunda Jihan, Jafin, Yofie, Jevan, Demian dan Hannan.
"Asya kenapa nunduk terus?", tanya Hanum pada Asya yang berdiri disebelahnya.
"Gak tau kak, bawaannya pengen nunduk aja. Ini semua karena Jevan, aku deg-degan kalau ngeliat dia. Dia itu gak baik buat kesehatan jantungku", jawab Asya.
Hanum spontan tertawa pelan.
"Sya, coba lihat kedepan."
Asya dengan polosnya mengangkat wajahnya dan mengikuti perintah sang sahabat.
Saat matanya bertatapan dengan Jevan, lelaki itu sudah tersenyum tampan dan dengan sengaja memberikan kedipan mata lagi kepada Asya.
"Kayaknya dia beneran cacingan, terus cacingnya pindah ke jantung aku makanya aku jadi super deg-degan kayak gini", batin Asya yang kembali menundukkan kepala.
"Abang sound system, sana siap-siap", ucap Jevan pada Jafin yang ternyata turut menggoda Hanum dengan senyuman konyolnya.
"Ah ganggu aja lo!", hardik Jafin.
"Jafin sama Jevan ternyata naksir dua sahabat Luna ya, tante baru tau", celetuk bunda Jihan pada dua sahabat putra sulungnya.
"Eheheheee iya tante, Jafin naksir sama kak Hanum. Terus Jevan naksir Asya. Dan juga, bukan cuma kita berdua tapi Yofie juga. Yofie naksir adiknya kak Hanum, itu tuh adiknya kak Hanum namanya Jingga yang berdiri disebelah Vera", jelas Jafin bersemangat.
"Padahal gue diem aja loh daritadi, tapi tetep aja kena", bisik Yofie pada Jevan.
"Sabar ya bang, bang Jafin kan emang suka kayak gitu."
"Si gemes yang megang mahkota bunga itu kan?", tanya bunda Jihan.
"Iyap benar sekali tante cantik~"
"Udah ya Jafin. Kalau udah punya Hanum, jangan godain istrinya om lagi", sahut Ayah Surya dengan nada bergurau.
"Eheheheheee Jafin becanda aja kok om, tapi tante Jihan emang cantik. Tante Lily juga~", bunda Jihan dan mama Lily yang mendengar ucapan Jafin sudah tertawa dengan begitu anggunnya.
Jafin yang ditatap oleh dua wanita paruh baya yang masih terlihat begitu menawan diusia mereka itu sudah tersipu malu.
"Eh eh eh malah malu-malu si brondong", ledek papa Haris.
"Om Haris, om Surya, tante Jihan, tante Lily tolong maafin kelakuan Jafin ya. Si Jafin emang suka kegenitan kalau lihat yang bening-bening", ucap Yofie yang membuat tawa para orang tua meledak.
"Emang dasar Yofie kampret", bisik Jafin yang sudah menatap julid kearah Yofie.
Yofie yang diberi tatapan julid hanya mengendikkan bahu acuh tak acuh.
"Ssstttttt semuanya diem. Bang Arjuna sama kak Luna udah sampai tuh", peringat Demian yang sudah meletakkan jari telunjuk dibibir mengisyaratkan pada semuanya untuk diam.
Suasana kembali hening.
Jafin segera menuju sound system yang berada disudut halaman.
Arjuna membantu Luna turun dari mobil dan menuntunnya berjalan menuju karpet biru yang sudah ditaburi bunga.
"Bentar kak, kita lagi di taman ya? Aroma bunganya wangi banget", ucap Luna saat aroma berbagai macam bunga memasuki indera penciumannya.
"Penutup matanya belum boleh aku buka ya?"
"Belum cantik. Tunggu bentar ya."
"Iya deh kak."
"Kamu tunggu kakak disini. Kalau kakak udah kasih aba-aba, baru kamu boleh buka penutup matanya ya?"
"Eh? Emangnya kakak mau kemana? Kenapa nyuruh aku tunggu disini?"
"Kakak gak kemana-mana kok. Kakak tetep disini bareng kamu. Cukup tungguin kakak aja. Kakak gak bakalan lama."
"Mmm okeii kak."
Arjuna mengelus surai si kesayangan kemudian berjalan meninggalkan Luna yang celingak-celinguk dengan mata yang masih tertutup.
[🐨|🍀]
Dua chapter kedepan book ini bakalan end. Kalau ada yang pengen disampein ke Luna, Arjuna, Jafin, Jevan, Hanum, Asya ataupun cast lainnya silahkan tulis dikolom komentar ya yeorobundeul~
Paipaiii~
-Arinaqueens🌼-
![](https://img.wattpad.com/cover/359899403-288-k217148.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐋𝐮𝐧𝐚 & 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮
Fiksi Penggemar-Local name -Warn! Genderswitch/GS "OKAY" "Ok apa?" "OKAY. SAYA BAKALAN TAATIN SEMUA PERATURAN YANG ADA" "Saya pikir kamu bakalan keluar dari sini" "Dari nada suara, bapak kayaknya kecewa banget ya karena saya bakalan taatin semua peraturan yang ada...