7. Kafe Hanum

337 54 101
                                    

Asya baru saja keluar dari kantor dengan cengiran lebarnya sampai kemudian...

"BAAA"

"AAAA PAK EKO TOLONG ADA PENCULIK!", teriak Asya dengan mata terpejam saat di kagetkan dari belakang.

"Eh gue bukan penculik"

Suara lelaki ini terdengar begitu asing di telinganya.

Siapa gerangan lelaki yang baru saja mengejutkan dirinya ini?

Asya lantas membuka pejaman matanya.

"Eh kamu?"

"Inget gue gak?"

"Kamu kan yang kemarin ngejar saya di halte. Ngapain kamu di sini?", tanya Asya was-was.

"Gue? Nyariin lo he..he..he..", jawab Jevan dengan cengiran yang di mata Asya terlihat begitu menyebalkan.

"Ngapain kamu nyariin saya?"

"Kenapa ya? Pengen aja sih, soalnya lo cantik kayak bidadari"

"Huwek cringe", Asya berpose seakan-akan ingin muntah saat mendengarkan jawaban Jevan yang teramat menggelikan.

Apa-apaan lelaki ini?

"Eh yang gue bilang barusan itu beneran"

"Iya terserah kamu, saya gak ngurus"

"Wah ada a'Jevan", sapa Pak Eko saat melihat Jevan.

Jevan yang di sapa lantas membalas sapaan Pak Eko dengan senyum ramahnya.

"Halo Pak Eko"

"Pak Eko kenal sama orang ini?", tanya Asya sembari menunjuk Jevan.

"Iya nak Asya, a'Jevan kan sering mampir kesini"

"Hah?", Asya terlihat bingung.

"Jadi a'Jevan itu sahabatnya Pak Arjuna, makanya sering mampir kesini. Gitu nak Asya", jelas Pak Eko.

Asya membulatkan matanya terkejut.

Sementara Jevan yang melihat raut terkejut itu sudah tersenyum senang.

"Gemesin banget woy", batin Jevan berkoar-koar.

"Yuk pulang, gue anter", ajak Jevan tanpa berbasa-basi terlebih dahulu.

Asya mendelik takut.

"Gak, gak usah. Saya kan gak kenal kamu. Kita gak saling kenal, kenapa kamu langsung mau anterin saya pulang?"

"Ya udah kalau gitu ayo kenalan. Nama Gue Jevan, Jevan Bintang Bahaki. Lo?"

"Saya gak punya nama"

Pak Eko yang mendengar jawaban tak terduga dari Asya lantas tertawa pelan.

Ada-ada saja tingkah para anak muda ini.

"Kalau gitu nak Asya sama a'Jevan di lanjut aja ya ngobrolnya, bapak mau ke pos satpam dulu", pamit Pak Eko.

"Siap Pak/Iya Pak", jawab Jevan dan Asya secara bersamaan.

Jevan kembali menatap Asya.

"Jadi nama panggilan lo Asya, kalau nama lengkapnya siapa cantik?"

"Gak tau dan saya gak mau kasih tau. Dasar buaya"

Asya segera mengambil langkah seribu untuk pergi meninggalkan Jevan.

"Si cantik jutek banget euy", gumam Jevan.

"Cantik, tunggu Aa dong~", Jevan berlari mengejar Asya yang kembali masuk ke dalam kantor untuk mencari Luna.

[✔]𝐋𝐮𝐧𝐚 & 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang