Arjuna memasuki pekarangan rumah dan memarkirkan mobilnya di garasi.
Tepat saat Arjuna keluar dari dalam mobil, Luna datang dengan kantong kresek di tangan kanan.
Arjuna yang melihat Luna menutup pintu pagar pun memutuskan untuk menghampiri sosok mungil tersebut.
"Kok bapak udah pulang?", tanya Luna bingung.
Bagaimana tidak bingung, lelaki itu baru saja pergi satu setengah jam yang lalu. Kenapa cepat sekali pulangnya? Apalagi tadi katanya Arjuna ingin berkumpul bersama teman-temannya.
"Emang kenapa kalau saya udah pulang?"
"Ya gapapa sih, cuma bapak keluarnya bentaran banget. Biasanya kan laki-laki itu kalau kumpul bareng temen-temennya sampai tengah malam, bahkan bisa sampai subuh pula"
Arjuna menganggukkan kepalanya.
"Saya sengaja cepet pulang karena saya gak mau melanggar peraturan yang udah kita sepakati bersama"
"Wih bapak keren juga"
"Iyalah. Kamu pikir saya itu kayak kamu yang suka ngelanggar peraturan"
"Dih sok banget", cibir Luna.
"Malem-malem gini abis dari mana?", tanya Arjuna.
Luna mengangkat kantong kreseknya tepat di depan wajah si penanya.
"Dari apotek"
"Ngapain?"
"Ngamen"
"Ooo ngamen, dapet banyak?", tanya Arjuna lagi.
"Lumayan lah bisa beli sarung tinju buat nonjok muka ngeselin bapak lagi kayak tadi", jawab Luna.
"Galak banget kamu. Padahal saya ini bos kamu loh, kok kamu gak ada takut-takutnya sama saya?"
"Saya takut kok sama bapak"
"Ah masa?"
"Iya beneran"
"Tapi sikap kamu gak menunjukkan kalau kamu itu takut sama saya. Buktinya aja dari kemarin saya di aniaya terus sama kamu"
"Saya takut kalau bapak potong gaji saya"
"Ckck dasar"
"Udah ah, ayo masuk. Saya mau obatin luka bapak setelah tadi saya gebuk abis-abisan. Gini-gini juga saya bertanggung jawab loh"
"Bertanggung jawab konon. Bilang aja kamu takut gajinya saya potong karena udah gebukin saya"
"Ya salah siapa bapak ngeselin? Suka banget mancing-mancing jiwa barbarly saya", balas Luna tak mau kalah.
"Iya deh iya, ayo masuk. Udara malam gak begitu baik buat tubuh. Ntar kamu masuk angin, kasian anginnya", tutur Arjuna.
Luna hanya iya-iya saja kemudian mengikuti Arjuna yang berjalan masuk ke dalam rumah.
Sesampainya di ruang tengah, Luna segera mengeluarkan obat-obatan yang tadi ia beli di apotek.
"Pak, lukanya mau di obatin sendiri atau saya bantuin?", tanya Luna pada Arjuna yang baru saja kembali dari kamar setelah menyimpan jaketnya.
"Kamu aja yang obatin, kan tadi katanya mau tanggung jawab"
"Ya udah. Kalau gitu sini bapak duduk biar bisa saya obatin lukanya"
Arjuna menuruti perkataan Luna tanpa banyak bicara.
"Kamu kalau keluar jalan kaki malem-malem harus hati-hati, karena kemarin katanya ada copet yang berkeliaran di perumahan ini terus copetnya belum ketangkep"

KAMU SEDANG MEMBACA
[✔]𝐋𝐮𝐧𝐚 & 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮
Fanfiction-Local name -Warn! Genderswitch/GS "OKAY" "Ok apa?" "OKAY. SAYA BAKALAN TAATIN SEMUA PERATURAN YANG ADA" "Saya pikir kamu bakalan keluar dari sini" "Dari nada suara, bapak kayaknya kecewa banget ya karena saya bakalan taatin semua peraturan yang ada...