8. Ingat Kamu~

324 52 56
                                    

Di sabtu pagi yang cerah ini, terlihat Arjuna yang sedang duduk di teras sembari menikmati secangkir teh hangatnya.

Tak lama kemudian, muncul Luna bersama rambut singanya.

"Selamat pagi Pak HOAAMM~~~"

Dan menguap dengan tak tahu malunya di dekat Arjuna.

"Ya pagi", balas Arjuna dengan kepala yang sudah di gelengkan.

Tak habis pikir dengan kelakuan makhluk mungil di sebelahnya ini.

"Rambut kamu di rapiin dulu itu"

"Bentar aja Pak"

"Emang kamu gak malu?"

"Malu sama siapa?"

"Saya"

"Kenapa saya harus malu?"

"Saya kan bos kamu"

"Ah cuma bos aja, bukan pacar saya. Gapapalah, Pak", jawab Luna santai.

"Terserah kamu"

"Oh iya, bapak lagi apa?"

"Gak punya mata?"

Luna mencebikkan bibirnya kesal.

Ini masih Pagi dan bapak-bapak ini kembali memancing emosinya.

"Saya lagi duduk sambil ngeteh, emang kamu gak lihat?"

"Lihat"

"Nah itu bisa lihat"

"Ah bodolah, saya mau ke kamar dulu"

"Ngapain?"

"Ambil baju, mau mandi"

"Oh ya udah"

Baru Luna akan melangkah masuk ke dalam rumah, suara Arjuna kembali menahan langkah kakinya.

"Oh iya Lun"

"Kenapa Pak?"

"Sebentar setelah mandi, kamu tolong siram tanaman di halaman rumah ya"

"Saya?"

"Iya"

"Kenapa harus saya?"

"Serius kamu nanya apa alasannya?"

Luna yang di beri pertanyaan balik pun merotasikan mata malas.

"Iya iya, nanti saya siramin bunga-bunga hatinya bapak"

"Nah gitu dong. Kalau gitu saya mau permisi dulu", Arjuna sudah beranjak dari posisi duduknya.

"Bapak mau kemana?"

"Ke kamar"

"Ngapain?"

"Rebahan terus tidur"

Setelah menjawab pertanyaan dari Luna, Arjuna kembali melanjutkan langkah kakinya menuju kamar, meninggalkan Luna yang sudah misuh-misuh sendiri.

"Kerjanya tidur mulu kok bisa sukses tuh orang? Dia nge-cheat kali ya? Ah gak asik mainnya gitu", monolog Luna yang ikut melangkah menuju kamarnya.

Bukannya apa, selama hampir tiga minggu tinggal bersama, Luna memperhatikan jika bos menyebalkannya itu hanya menghabiskan waktu weekend untuk tidur atau sekedar rebahan di kamar.

Luna sampai merasa muak sendiri melihatnya.

"Mandi dulu terus lanjut ngebabu~", senandung Luna yang sudah berjalan melewati Arjuna.

Sengaja agar lelaki itu mendengar senandungnya yang teramat merdu.

Arjuna menggelengkan kepalanya.

"Lucu tapi kok aneh", bisik Arjuna.

[✔]𝐋𝐮𝐧𝐚 & 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang