18. Restu di Tangan Arjuna

311 49 93
                                    

"Mama, Luna kangennn", Luna berhamburan masuk ke dalam pelukan sang Mama yang menyambut dirinya dan Arjuna di pintu masuk.

"Mama juga kangen banget sama Luna", balas Mama Lily yang sudah menggerakkan tubuh mereka ke kiri dan ke kanan.

"Wih sapa tuh yang ada di belakang Kak Luna?", tanya Hannan selaku adik sepupu sekaligus tetangga Luna.

"Semuanya masuk, Papa mau ngomong serius", ucap Papa Haris tanpa berbasa-basi terlebih dahulu kemudian melangkah masuk ke dalam rumah.

Jika kalian bertanya, apakah Papa Haris tidak merindukan putri semata wayangnya? Tentu saja Papa Haris rindu pada Luna, namun ada hal yang lebih penting untuk di selesaikan di sini.

Sementara Arjuna sudah mencium tangan Mama Lily yang merangkulnya dan ikut melangkah masuk menyusul si kepala keluarga.

"Ma, Luna gak di rangkul juga?", tanya Luna sembari menunjuk dirinya sendiri.

Langkah Mama Lily dan Arjuna spontan terhenti kemudian kembali menoleh ke belakang.

"Enggak. Mama mau rangkul Arjuna aja, soalnya Juna ganteng banget he..he..he..", jawab Mama Lily.

Arjuna terkekeh, sementara Luna sudah mengerucutkan bibir sebal.

Hannan yang berada di sebelah Luna lantas mengacak pelan surai sang Kakak sepupu.

"Udah sih Kakak gak usah ngambek gitu, dah gede inget umur", bisik Hannan sembari membawa sang Kakak ke dalam rangkulannya.

"Sini biar Hannan aja yang rangkul Kakak. Calon suaminya Kak Luna biar di rangkul mama Lily"

Luna mendelik kesal pada Hannan.

"Siapa yang kasih tau ke Hannan soal itu?", tanya Luna.

"Mama Lily, kemarin mama kasih tau ke Hannan katanya Kak Luna mau di lamar sama cogan kayak Hannan makanya Hannan udah stay di sini buat tungguin Kakak sama calon paksu nya Kak Luna dateng. Hannan bahkan sampai bolos dari sekolah. Hannan pengen lihat, calon paksu nya Kak Luna seganteng Hannan gak", jawab Hannan dengan wajah polos tanpa dosa.

"Setelah Hannan perhatiin ternyata Hannan lebih ganteng dari calon paksu nya Kak Luna mweheheheheee"

"Dih pede banget bocah satu ini"

"Tapi nih ya, Kak Luna kok gak setia banget sama Hannan? Hannan kan udah bilang, Kak Luna tungguin Hannan lulus kuliah dulu biar Hannan bisa nikahin Kakak. Dua tahun lagi Hannan lulus SMA, terus kuliah empat tahun setelah itu Hannan bakalan nikahin Kak Luna. Kak Luna beneran gak mau tunggu Hannan enam tahun lagi?"







Plak







"ADUH KAK LUNA SAKITTTT! KENAPA HANNAN DI PUKUL? APA SALAH HANNAN?"

"Masih kecil kok ngomongnya kayak orang bener! Lagian kalau Kakak tungguin kamu enam tahun lagi Kakak udah keburu tua, Hannan! Huh gemes deh. Terus, apa kamu lupa? Kita ini sodaraan kasep, sodaraannnn", balas Luna gemas.

"Kan sepupu doang. Sepupu boleh nikah kok"

"Kamu mau Kakak pukul lagi?"

"Eheheheheee ampun nyaiii, Hannan cuma becanda, damai damai"

Luna mengerling malas.

"Juna, maaf ya sayang. Luna sama Hannan emang kadang suka berantem kalau ketemu. Adek Kakak itu berantem buat menyalurkan rasa rindu mereka ke satu sama lain", ujar mama Lily pada Arjuna.

Arjuna lantas tersenyum dan menganggukkan kepala.

"Iya tante, Juna ngerti kok", jawab Arjuna.

"Jangan panggil tante, panggil mama aja sama kayak Luna dan Hannan"

[✔]𝐋𝐮𝐧𝐚 & 𝐀𝐫𝐣𝐮𝐧𝐚 || 𝐉𝐮𝐧𝐒𝐡𝐢𝐡𝐨/𝐌𝐚𝐬𝐡𝐢𝐊𝐲𝐮Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang