4.kematian Kinara

46 6 0
                                    

Di pagi hari ketika cuaca cerah sudah banyak kerumunan dan banyak yang sedang membicarakan soal Kinara anak kelas 10 yang tiba-tiba loncat dari rooftop sekolah membuat semua orang membicarakan nya, apalagi membuat seluruh siswa bingung ketika kepa...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di pagi hari ketika cuaca cerah sudah banyak kerumunan dan banyak yang sedang membicarakan soal Kinara anak kelas 10 yang tiba-tiba loncat dari rooftop sekolah membuat semua orang membicarakan nya, apalagi membuat seluruh siswa bingung ketika kepala sekolah pak Alex mengatakan kalau itu hanya murni Kinara sendiri yang bunuh diri dan pak Alex tak memberikan rekaman cctv nya juga.

Sheyril,verla juga Renata duduk di kelas dan diantara dari mereka masih berpikir kejadian tadi sementara Sheyril masih memikirkan kalau Kinara mungkin di dorong bukan bunuh diri karena ada orang diatas sebelum dia jatuh.

"Makin hari, makin banyak kejadian ngeri di sekolah ini" ucapan verla memecah keheningan mereka.

Sementara Renata menghela nafas masih mencoba memproses kejadian tadi "jujur ga ngerti sama kasus sekolah ini, apa maksud nya? Dan kenapa Kinara bunuh diri? Punya masalah apa sampai dia bunuh diri?"

Sementara Sheyril hanya diam masih mencoba positif thinking tapi ga bisa karena sudah terlalu jelas banget kalau kemungkinan itu bukan kasus bunuh diri apalagi pak Alex tak mengizinkan memberikan rekaman cctv sekolah.

Sementara Violetta.

Violetta membawa koper dan diikuti oleh teman-temannya di belakang mereka berada tepat di bandara spanyol yang tak lain akan pindah ke Indonesia.

"Kok Lo ga brangkat sama ortu Lo?" Tanya Felisa memecah keheningan.

Violetta berbalik sedikit menoleh ke Felisa "oh ortu gue udah brangkat duluan kemarin dan gue ga nyangka kalian malah ngikut pindah ke Indonesia"

"Ya iyalah sebagai teman sejati kita ga boleh pisah kita ga boleh pisah satu sama lain dan gue bakal ikut Lo kemanapun Lo berada" ucap Chika dengan semangat.

"Dih" balas sinis Felisa.

Sementara di Indonesia.

Keingintahuan Sheyril meningkat ketika suatu ide melintas ke kepalanya membuatnya ingin sekali tau sesuatu soal jatuhnya Kinara.

Bel pulang berbunyi semua siswa pulang masing-masing.

Skip paginya.

Seperti biasa Sheyril,verla,juga Renata berangkat sekolah seperti biasanya mereka memasuki kelas dan duduk di bangku.

"Eh tugas matematika mu udah selesai belum?" Tanya verla memecah keheningan dan membuat kedua gadis itu kaget.

"Tugas matematika? Emang ada?" Sheyril langsung mengambil buku dan membuka bukunya mencari tanda tulis tugas.

"Ada lho yang bab 2 itu" ucap verla menunjukkan tugasnya.

"Anjir gue belum lho!" Renata langsung panik dan mengambil buku.

Seketika mereka langsung mengerjakan tugas dengan mencontek milik teman sekelas yang lain.

Seisi kelas seperti membicarakan sesuatu yang tak mereka tau sampai alfareo tiba-tiba mengangetkan Renata dari belakang.

"DORR!"

sontak Renata kaget dan langsung berbalik menatap kesak alfareo.

"Apasih ga usah ganggu! Gajelas banget jadi orang!" Bentak Renata kesal tapi hanya membuat alfareo tertawa.

"Oh gitu ya? Maafff" ucapan maaf dari Alfaro terdengar tak tulus seperti ejekan.

"Dasar gila!"

Tiba-tiba teman sekelas yang bernama Clara di kelas yang dia tak jauh dari sana ngobrol dengan temannya dan sampai ke telinga ketiga gadis itu tak lain verla, Sheyril, Renata.

"Lo pada tau ga Kinara yang kemarin jatuh divonis meninggal dunia pagi ini"

Sontak ucapan itu membuat Sheyril,verla, dan Renata berhenti menulis dan mendongak dari tugas dan saling tatap kaget dengan pikiran campur aduk setengah percaya setengah ngak.

Renata menoleh ke arah Clara dan langsung bertanya "maksudmu apa? Bilang Kinara divonis meninggal?"

"Masa Lo ga tau sih? Kabarnya aja udah sampai ke seluruh sekolah dan hari ini bakal jamkos seharian karena gurunya ke pemakaman Kinara" jawab Clara.

Sontak mereka bertiga saling pandang dan masih bingung untuk memproses semua informasi ini.

Sementara violetta dan beberapa temannya sampai di Indonesia.

Semua berjalan ke apartemen dan mereka langsung duduk kelelahan setelah perjalanan panjang.

"Anjirlah capek juga!" Ucap Felisa yang meminum segelas air.

"Kalau gitu lo mau pada sekolah kemana?" Tanya langsung Chika.

"Kalau kata ortu gue si gue masuk ke SMA melati tiga yang ga jauh dari sini" jawab Violetta sambil merapikan barang-barang "lagipula gue juga harus pergi ke rumah ortu gue buat ngabarin gue sehat"

"Rumah nya dimana?" Tanya Felisa.

"Lumayan jauh dari sini tapi ya udah lah"

"Bentar....SMA melati tiga? Berarti? Berarti? Gue bisa ketemu lagi dong sama Garvin aaaaa....."

Ucapan Chika sontak membuat beberapa kaget tapi viola tidur.

"Tobat aja Lo chik, Garvin aja ga mungkin mau sama Lo" ucap Violetta membuat Chika sinis dan ga terima tapi diem aja.

Kembali Ki Sheyril,verla, Renata.

Saat pulang sekolah mereka mampir ke kafe dekat sekolah dan berbincang.

"Jujur njir gue bingung sama kasus sekolah! Banyak pertanyaan di otak gue!"

"Lo pikir gue ngak ver? Gue juga!"

"Gue tau tapi gue punya rencana, kita semua penasaran kan? Gue afmda rencana buat kita nyusup ke ruang cctv sekolah pas malem-malem gimana?"

Sontak verla dan Renata berbalik dan kaget "jujur gue pernah nganggep itu ide gila dulu, tapi kayanya kali ini gue setuju!" Jawab verla ke Sheyril.

"Kali ini gue juga" tambah Renata.

"Oke Fiks berarti malam ini kan?" Ucap Sheyril dan kedua temannya mengangguk.

End

Oke makasih yang udah baca jangan lupa vote dan maaf kalau ada kata-kata kurang baik dan kasar.

Tragedi Masa lalu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang