45.Munafik

12 3 0
                                    

Suatu pagi violetta berdiri di depan balkon apartemen nya menatap kota yang ramai dengan aktivitas nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suatu pagi violetta berdiri di depan balkon apartemen nya menatap kota yang ramai dengan aktivitas nya.

"Violetta" sapaan seseorang membuat nya berbalik dan menatap orang itu.

"Kenapa na?" Tanya violetta.

"Lo mau selidiki soal kematian Revan?" Tanyanya.

"Iya, gue harus selidiki" ucap violetta.

Viona menghela nafas "kalau gitu hati-hati ya"

Malamnya violetta,viona, Sheyril, verla, Renata berdiri di depan sekolah.

"Gue yakin sekolah ini pasti nyembunyiin sesuatu" ucap Sheyril.

"Lo yakin kita harus masuk ke dalam?" Ucap Violetta.

"Gue yakin, ayo" ucap Sheyril.

Sementara.

"Kalau malam ini beneran kita tuntasi semuanya, kita harus hati-hati nyawa kita taruhannya" ucap orang itu.

"Gue tau, gue juga udah undang temen-temen gue Van" ucap zayyan.

Tak lama Alfereo,Garvin sampai disana dan langsung memasang wajah kaget.

"R-revan?" Ucap Alfereo kaget.

"Gue belum mati" ucap Revan.

"L-lo terus kemarin itu...." Ucapan Alfereo terhenti.

"Gue malsuin kematian Revan, dan gue dapet kabar dari om Rev ayah violetta kalau suatu kebenaran ada di depan sana" ucap Revan.

Mereka berdua masih kaget tapi zayyan langsung mengambil hp nya dan menelpon seseorang.

"Jagain dia dulu, gue pastiin kok semua selesai malam ini" ucap zayyan.

Akhirnya mereka semua masuk ke mobil dan sampai di depan gerbang sekolah.

"Masuk?" Tanya Garvin ragu-ragu.

"Kayaknya" ucap Alfereo.

Akhirnya mereka keluar dari mobil berdiri di depan gerbang sekolah yang gelap dan sepi.

Sementara.

"Mau kemana?" Tanya Sean melihat Miya bersiap-siap.

"Mmm.....ada urusan" ucap Miya.

"Gimana kalau urusan nya di undur dulu? Kita jarang ngehabisin waktu kayak dulu lagi" ucap sean.

Miya sedikit mengerutkan keningnya tapi akhirnya mengangguk.

"Ya udah kalau gitu bisa aku undur" ucap Miya kembali menaruh tas nya dengan enggan.

Sementara.

Sheyril, violetta, Renata, viona, verla berjalan menyusuri lorong sekolah dengan membawa senter.

"Ini beneran kita naik ke lantai tiga?" Tanya Renata.

Tragedi Masa lalu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang