39.Winning basketball

24 10 0
                                    

"Sebenarnya Revan memang sudah direncanakan dibunuh tepat waktu itu, kenapa tidak mencoba mengecek cctv sekolah?" Tanya orang itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sebenarnya Revan memang sudah direncanakan dibunuh tepat waktu itu, kenapa tidak mencoba mengecek cctv sekolah?" Tanya orang itu.

"Susah, walau kepsek nya udah may masih tetep susah entah kenapa" jawab violetta.

"Lalu informasi dari dokter itu mengaku pada ku kalau sebenernya memang dia benar-benar disuruh untuk memberikan beberapa suntikan dengan sejenis obat bahaya yang bisa membuat Revan perlahan-lahan mati" ucapnya.

"Lalu apa Lo tak di kasih tau soal orang sebenarnya yang nyuruh nyelakain Revan sejak awal?" Tanya violetta.

"Ngak, hanya itu yang kami dapat itu saja karena kami memaksa nya kalau seandainya kami tak memaksa dia tak akan memberikan informasi ini" jawab orang itu.

Violetta menghela nafas "selidiki kasus ini dan selidiki juga siapa yang nolong gue di ruang tigabelas bisa Samapi ke RS"

Violetta berdiri dan pergi dari rumah sakit itu.

Skip sore hari.

Tepat di jam 17.00 semua siswa dan orang-orang berkumpul di lapangan basket bola di SMA melati tiga semua bersorak menyemangati pemain yang akan melaksanakan babak final penentuan kemenangan.

"Lo yakin kita bisa menang?" Tanya Aldi.

"Gue ga yakin, di basket Arkan bukan tandingan kita, dia udah jadi atlet basket sejal SMP smenetara kita? Latihan aja masih mogok-mogok" sahut Alfereo.

"Iya juga tapi kita harus usahain" ucap Aldi.

Violetta, Sheyril,viona,Renata,verla berada di kursi penonton, violetta menonton dengan ekspresi bosan, sementara Viona dan Sheyril fokus ke layar gadget dan verla dan renata bersorak.

"Disini udah kayk mau budeg njir" gumam violetta.

"Mana pada fokus ke hp lagi! Males! Tau gini tadi gue turu di rumah" gumam violetta.

Tak lama pertandingan basket di mulai dimanaa seperti semula memang memegangkan ketika poin terus di cetak oleh tim kelas duabelas semua tegang.

Tapi insiden lain terjadi saat tim kelas duabelas lelaki bernama ziko jatuh dan kakinya terluka.

"Lo gapapa?" Tanya Arkan.

"Kayanya gue keluar aja, kaki gue sakit" ucap ziko.

"Ya udah istirahat aja" ucap Arkan.

"Dan Lo gila? Masa iya kita kekurangan satu orang? Lo mikir ga sih? Kita ga punya pemain cadangan Cok!" Bentak salah satu lelaki bernama Andree.

"Dan Lo jangan egois dong! Ziko sakit Lo ngotak juga bangsa* nyuruh orang mikir dia sendiri ga mikir!" Bentak Garvin tiba-tiba.

"Udah gausah ribut rekrut Karin masuk ke pertandingan aja, dia juga bisa main basket" ucap Arkan.

"Sekali lagi gue minta maaf kan" ucap ziko.

Tragedi Masa lalu [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang