BAB 10: Navy Mohon, Ma

1.3K 91 23
                                    

Siapin tisu👍🏻

Jika boleh jujur, sejak obrolannya dan Archer di sekolah tadi pagi Navy menjadi tidak fokus

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jika boleh jujur, sejak obrolannya dan Archer di sekolah tadi pagi Navy menjadi tidak fokus. Terlalu banyak pikiran buruk yang terlintas di benak Navy. Seperti, tidak mungkin semua hanya kebetulan, kan? Namun, sebisa mungkin Navy menepis semua prasangka buruk itu dan menganggap jika dirinya hanya terlalu cemburu dan merasa iri dengan kehidupan sempurna Archer.

Saat ini Navy sedang duduk di ruang keluarga dengan televisi yang menyala, sayangnya Navy malah lebih fokus pada ponselnya dan sibuk mengirim pesan pada beberapa orang. Salah satunya adalah Sesilia, ia menghubungi mamanya untuk menitip dibelikan makan malam, Navy lapar, tetapi ia terlalu malas untuk keluar dari rumah. Sejak pulang sekolah tadi Navy hanya berbaring di kamar, entahlah Navy hanya merasa tubuhnya lebih mudah lelah belakangan ini.

Navy:

Ma, masih lama ga pulangnya?

Tak menunggu waktu lama, hanya berjarak beberapa detik sejak ia mengirim pesan pada Sesilia, kini pesan balasan dari sang mama telah Navy terima.

Mama Cantik:

Bentar lagi, Nav, mau nitip apa?

Navy terdiam sejenak, memikirkan makanan apa yang dapat membangkitkan selera makannya, karena akhir-akhir ini Navy tidak terlalu berselera untuk makan, itu juga alasan kenapa ia terlihat lebih kurus sekarang.

Navy:

Ayam bakar yang di deket toko Mama aja kalo buka, Ma.

Mama Cantik:

Oke, Mama pulang, ya ....

Navy:

Okay, hati-hati di jalan, Ma.

Navy meletakkan ponselnya, lalu mulai fokus pada televisi yang menayangkan sebuah sinetron. Satu hal yang tidak banyak orang lain ketahui adalah, Navy sangat suka dengan sinetron yang sering mamanya tonton. Entah karena terbiasa menonton bersama mamanya atau apa, tapi Navy jadi sangat suka dengan semua sinetron yang tayang di televisi.

Hingga sinetron yang durasinya hampir satu jam itu selesai, Navy menguap saat kantuk menyerang. Matanya melirik jam dinding yang sudah menunjukkan pukul delapan malam lebih lima belas menit. Ia lalu menyalakan ponselnya dan membuka aplikasi pengirim pesan. Tidak ada pesan masuk dari mamanya, tetapi sudah satu jam sejak pesan terakhir mamanya terkirim dan wanita itu belum sampai ke rumah.

Jarak toko kue Sesilia dan rumah tidak terlalu jauh, hanya memakan waktu kurang lebih dua puluh menit. Perasaan Navy mulai resah, ia berdiri dan membuka pintu rumahnya, tetapi tak mendapati mamanya tengah mampir ke tetangga.

"Kok, lama banget, ya?" gumamnya, Navy pun memutuskan kembali mengirim pesan pada Sesilia, menanyakan wanita itu tengah di mana saat ini.

"Apa ayam bakarnya ngantri? Tapi ga mungkin lama banget."

Hiraeth [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang