Carter Construction 10 end

167 17 3
                                    

"WAH, kau benar-benar mengakui ingin menikah demi status, itu agak dingin." Wanita yang sudah tiga kali pergi kencan dengan Jake selama dua minggu terakhir- karena Jake bahkan tak sanggup membayangkan dirinya mencium wanita ini tampak berusaha memahami hal itu sejenak kemudian berkata, "Aku harus memikirkan-nya dan melihat perjanjian pranikahnya, tentu saja tapi itu mungkin saja."

Jake bahkan tidak terkejut wanita itu tidak melarikan diri seolah dirinya monster berkepala dua. Ia sudah cukup sering berkencan dengan wanita realistis dan sinis di New York sehingga tahu banyak wanita tidak akan menampik tawaran seperti ini. Bagi beberapa wanita hal itu dipandang sangat romantis.

Wanita yang duduk di hadapan Jake, di salah satu restoran paling eksklusif di Manhattan, benar-benar cantik. Pirang dan terawat hingga setiap ujung tubuh-nya. Penerjemah PBB.

Wanita itu akan menjadi istri yang baik, di atas kertas, setidaknya. Namun Jake tidak bersemangat dengan kenyataan bahwa pernikahan yang ia inginkan nyaris berada dalam genggamannya. Karena ia tahu hal itu tidak akan terjadi. Ia dihantui bayangan wanita lain. Sunoo. Jake mengira dirinya bisa menghapus Sunoo dari pikirannya dan melanjutkan hidup. Kenyataannya... tidak mudah. Itu benar-benar tidak mungkin, sebenarnya, dan semakin banyak hari berlalu rasanya semakin parah. Tidak membaik. Bahkan sekarang Jake membara. Merindukan Sunoo. Ia akan tetap memilih Sunoo dibandingkan wanita mana pun yang sesuai dan wanita itu bisa pergi meninggalkannya sesering yang dia mau... Jake akan selalu mengejarnya. Perasaan sia-sia mencengkeram Jake, lalu ia meletakkan serbetnya sambil berkata, "Aku minta maaf karena menyia-nyiakan waktumu, tapi ini tidak akan berhasil."

Ekspresi khawatir muncul di wajah pasangan kencan Jakd, "Dengar, aku mau mempertimbangkan hal ini."

Jake merasa muram. "Aku minta maaf, tapi tidak."

Wanita itu meletakkan serbetnya juga, dan amarah tampak jelas di wajahnya. Dia berdiri dan menunduk menatap Jake. "Kalau kau mau nasihatku, pergi dan uruslah apa pun atau siapa pun yang membuatmu gelisah. Kalau kau masih ingin membicarakannya setelah itu, telepon aku. Tapi aku tidak akan menunggu selama-nya," wanita itu memberi peringatan, tepat sebelum melangkah keluar.

Jake melempar sejumlah uang ke meja, muak dengan dirinya sendiri, dan pergi juga, melangkah ke luar menuju udara malam yang sejuk, tangannya berada di saku mantel.

Jake berjalan melewati blok demi blok, hingga tiba di dekat tempat penghancuran gedung tua yang baru saja ia peroleh. Mereka baru saja merobohkannya hari itu. Papan yang bertuliskan namanya menghalangi pemandangan gundukan puing-puing. Bangunan itu berusia dua ratus tahun dan rapuh. Namun untuk pertama kali dalam hidupnya, Jake merasakan hantaman. Bangunan itu memiliki sejarah, orang-orang tinggal dan meninggal di sana. Bangunan itu telah menyaksikan hidup banyak orang. Dan sekarang bangunan itu sudah tidak ada.

Bangunan itu akan digantikan sesuatu yang lebih baru dan modern. Gedung pencakar langit, memanfaat-kan ruang yang terbatas. Kemajuan. Perkembangan. Melanjutkan hidup. Jadi, kenapa Jake sekarang merasa sangat hampa di titik ini ketika ia biasanya hanya merasakan kepuasan mengalir di nadinya?

Jake berbalik, mengeluarkan suara seperti menggeram, membuat pasangan yang berjalan di dekatnya menatap-nya waspada.

Tanpa menyadari reaksi pasangan itu, Jake menatap ke bangunan di sekelilingnya yang tampak gelap, sepi karena hanya ada beberapa petugas kebersihan. Gedung-gedung itu kokoh, simbol cemerlang kebangkitan dan kesuksesan yang selalu ia perjuangkan, tapi pada akhir-nya gedung-gedung ini tidak lebih aman dibandingkan gedung yang baru saja ia hancurkan hari ini. Gedung- gedung ini sama rapuhnya, sangat rentan dihancurkan.

Dari tempat ini Jake bisa melihat dua kilau cahaya yang menjadi tanda Ground Zero. Jika ada sesuatu yang menjadi penanda kerapuhan struktur dan kehidupan, itulah dia. Tapi pada saat yang sama itu juga menandakan kekuatan, ketabahan, dan kemampuan bertahan hidup. Sebuah kontradiksi.

Kim.Sunoo Harem (Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang