Confenssions 10 end

122 13 4
                                    

Di hari penawaran publik, sopir Niki datang menjemput Sunoo dari apartemen. Ia memilih gaun sutra berkerah dari sutra berwarna krem dengan jaket senada. Sepatu sewarna kulit. Ia bahkan pergi ke salon untuk merapikan rambutnya, tidak ingin menarik perhatian yang merugikan Niki.

Ketika ia sampai di pasar tempat penawaran dilangsungkan, ia dihampiri Sara, yang juga hadir di hari pernikahan mereka. Sunoo senang dapat melihat wajah yang familier. Ia masih gundah setelah pertengkarannya dengan Niki pada malam sebelumnya.

Sara menunjuk tempat Niki berdiri, tampak serius dengan sekelompok orang. Sunoo mengenali Gabriel Torres dan memindai kerumunan untuk mencari Leonora, tapi tidak dapat melihat wanita cantik berambut cokelat itu.

"...logo Anda."

Sunoo baru sadar Sara sedang bicara padanya, tapi ia terlalu sibuk mencari-cari di kerumunan hingga tidak mendengarnya. "Maaf, kenapa?"

Gadis itu melihat ke sekeliling dan berkata, "Señor Sanchez akan membunuhku karena mengatakan ini, tapi kami semua sebenarnya menyukai logo serta desain Anda untuk proyek ini."

"Oh, terima kasih," kata Sunoo, tersentuh. "Tapi aku mengerti cara kerjanya. Jika Agensi tidak ingin menggunakannya-"

"Oh, tidak itulah masalahnya. Semua orang ingin menggunakannya, tapi Señor Sanchez memvetonya di akhir, berkata bahwa itu tidak sesuai."

Sunoo tak punya banyak waktu untuk mencerna pernyataan Sara, karena Niki berjalan ke arahnya dan asisten-nya pun mundur.

Niki menggandeng Sunoo dan membawanya ke area duduk. Dia menjelaskan bahwa akan ada dua presentasi untuk penawaran ini, kemudian setelah publik mendapat kesempatan untuk meninjau ke dua rencana selama satu bulan, suara mereka akan ditambahkan pada voting anggota dewan lalu pemenangnya akan diumumkan.

Sunoo berusaha melupakan informasi yang dikatakan Sara, mengatakan pada diri sendiri bahwa itu tidak penting. Tapi mengapa perasaan terluka itu tidak mau hilang. Mengapa Niki memutuskan untuk tidak menggunakan logonya?

Dua presentasi berlangsung, baik Gabriel Torres mau-pun Niki menampilkan video yang apik, mendetailkan rencana-rencana mereka untuk ruang publik itu. Gabriel lebih memfokuskan pemaksimalan fungsi ruang, dan Niki memusatkan penggunaannya, terutama sebagai pasar, mencakup toko-toko kerajinan, galeri, restoran, dan kedai, juga pasar tradisional buah dan sayur.

Saat menonton presentasi Niki, Sunoo merasa emosional. Pria yang bicara dengan penuh kasih sayang tentang ruang terbuka itu bukanlah pria yang ingin tinggal di dalam kotak kaca di pinggir kota yang sesak. Ia tahu itu.

Setelah itu ada acara resepsi, Niki mendekati Sunoo. Ia bisa melihat intensitas di wajah dan mata pria itu. Menjadi lawan bagi saudara tirinya telah menguras energi Niki. Tapi dia tidak akan mau mendengar psikologi populer Sunoo. "Presentasimu brilian," katanya.

Niki menatapnya, tampak ingin mengatakan sesuatu, tapi tepat saat itu perhatiannya teralihkan oleh sesuatu di atas kepala Sunoo dan dia memucat.

Sunoo mencengkeram tangannya. "Niki, ada apa? Kau membuatku takut."

Bibir Niki memutih. Ia tak pernah melihat mata pria itu terlihat sangat menderita.

Niki berkata, nyaris kepada dirinya sendiri, "Ibu-ku."

Tubuh Sunoo menjadi dingin. Ia berbalik untuk melihat ke arah yang dilihat Niki. Wanita itu tinggi dan elegan. Rambutnya cokelat muda. Angkuh. Dia menatap Niki dengan ekspresi tertangkap basah.

Dan tiba-tiba tubuh Sunoo menjadi panas oleh serbuan emosi yang nyaris merobohkannya dengan kekuatannya. Ia merasakan gerakan bayi di dalam perutnya dan hal itu mendorongnya untuk bergerak, tanpa pikir panjang, ke arah wanita itu.

Kim.Sunoo Harem (Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang