Sunoo tidak punya jawaban atas respons telak Niki. Kata-kata itu menghapus amarah serta pembenarannya untuk pergi karena ia memang melakukannya. Ia datang ke sini dan menciptakan situasi ini, dan sekarang ia harus menghadapinya.
Jadi ia setuju untuk tinggal. Untuk sekarang. Niki membawanya ke sebuah kamar tidur yang luas dan berkata, "Anggap saja rumah sendiri."
Untuk sesaat ia terlalu takut bergerak, khawatir ia meninggalkan jejak di karpet tak bernoda itu, yang terasa seperti berjalan di awan, atau di perabotan berpelapis kain sutra. Semuanya bernuansa putih dan abu-abu muda. Halus dan modern. Elegan dan klasik. Ia memandang tempat tidurnya dengan hati-hati, tapi akhirnya merasa kulitnya kotor dan menyadari bahwa ia tidak bisa membuat seprainya kotor.
Sunoo masuk ke kamar mandi lalu terperanjat. Ukuran-nya hampir sebesar kamar tidur. Dengan tempat mandi pancuran dari batu dan bathtub yang cukup besar untuk menampung selusin orang. Dua wastafel. Pencahayaan yang lembut menguntungkannya, membuat dirinya tidak terlihat sepucat yang dirasakannya. Tapi ia tahu itu hanya ilusi. Ia melepaskan pakaian lalu melangkah ke bawah pancuran, nyaris mengerang keras saat semburan air hangat menerpa kulitnya. Biasanya rambutnya butuh waktu lama untuk kering, tapi ia tak dapat menahan dorongan untuk membersihkannya juga, memijat kulit kepalanya dengan sampo yang amat harum.
Setelah itu ia kembali ke kamar tidur dengan handuk melilit di kepala dan jubah handuk yang sangat besar membungkus tubuhnya. Ia kelelahan, tapi terlalu gelisah untuk tidur setelah semua yang terjadi, jadi ia meringkuk di sebuah kursi besar berlengan dan memandang ke luar pada pemandangan Madrid di bawah langit berbintang.
Sunoo bertanya-tanya apakah Niki terpukul karena kehilangan tunangannya. Pria itu tidak terlihat terlalu sedih. Yah, dia berkata pernikahan mereka bukan didasarkan atas cinta. Tampaknya dia tidak suka mendengar gagasan soal cinta.
Dan Sunoo benci mengakui bahwa sebagian kecil diri-nya lega mendengar hubungan Niki dengan tunangan-nya bukan karena cinta.
Malam yang ia habiskan bersama Niki begitu... dahsyat. Secara emosi, hubungan itu telah menyentuhnya jauh lebih dalam daripada yang ingin ia akui. Keesokan paginya, ia sebetulnya ingin sekali tetap tinggal. Tapi ia tahu itu hanya akan menunda-nunda hal yang tak terhindarkan. Bahkan sebelum ia tahu siapa pria itu sebenar-nya, ia sudah tahu Niki Sanchez bukan pria yang akan menjalin hubungan dengan seorang pramusaji setelah cinta satu malam. Mungkin bisa menjadi dua malam, tapi sebatas itu saja.
Kecemasan meliliti perutnya. Sunoo berusaha menarik dan mengembuskan napas untuk mengurai ketegangan. Suara ibunya terngiang di benaknya. "Kita ini manusia, Sunoo, tidak harus selalu mengikuti tuntutan orang. Yang bisa kaulakukan adalah fokus pada kondisi saat ini. Bukan hal lain."
Ibunya akan selalu tersenyum cerah saat mengatakan-nya, dan pernyataan Zaman Baru-nya itu biasanya diikuti kebiasaannya membuat keputusan impulsif untuk berpindah kota/negara/pekerjaan. Pada dasarnya, begitu suatu tempat mulai terasa seperti rumah, mereka akan pindah.
Tapi di satu sisi, ibunya benar juga. Sunoo tidak bisa melakukan apa pun saat ini, selain menyerah pada keputusan Niki Sanchez. Dia ayah dari bayinya. Bahkan jika pria itu tidak memercayainya.
Dia bisa saja mengabaikan dan menolak untuk mendengarkanmu, ucap suara hatinya.
Baiklah, jadi ia memang tidak memberi Niki banyak pilihan, tapi ini satu-satunya pilihan yang dimiliki Sunoo. Dan, walau berharap ada jalan yang lebih bijaksana untuk melakukannya, ia tidak menyesal telah memberitahu Niki bahwa dia akan menjadi seorang ayah. Ia tidak pernah punya kesempatan untuk mengenal ayah kandungnya. Itu satu-satunya hal yang selalu disimpan rapat oleh ibunya, identitas ayah Sunoo. Hingga akhirnya ibunya mengungkap kebenaran bahwa dia tidak yakin siapa ayah Sunoo. Saat itu dia sedang menghadiri sebuah pesta... ada dua orang pria... ibunya bahkan tidak ingat nama mereka...
KAMU SEDANG MEMBACA
Kim.Sunoo Harem (Gs)
RomanceOne shoot Sunoo Harem gs AU🔞 #Sunki #Sunwon #Sunsun #Sunjay #Sunjake #Heesun