A Shadow 6

71 14 0
                                    

Jungwon melihat wajah Sunoo memerah dan ia pun merasakan beban berat di perutnya. Sunoo menutupi payudaranya dengan lengan dan begitulah, temperatur dalam kamar itu seolah mendadak turun dratis.

Menahan desakan kuat untuk melayangkan tinju ke benda terdekat, Jungwon menjauh dari provokasi tubuh telanjang Sunoo. Tubuh yang membuatnya ingin membenamkan diri tanpa menyadari betapa tak berpengalaman Sunoo, tanpa memikirkan untuk bersikap lembut.

Dengan kaku ia langsung menuju kamar mandi dan menarik jubah dari belakang pintu lalu kembali, mengulurkannya pada Sunoo, yang tak bersedia dipandangnya di ranjang. Ia sama sekali tidak menyangka Sunoo masih perawan dan hal ini mengubah segala-nya. Sunoo tak mungkin menginginkan Jungwon menjadi orang yang merenggut kesuciannya, dan ketika gairah tersebut lenyap, dia akan menyadari itu dan semakin membenci Jungwon.

"Apa yang kaulakukan?" Suara Sunoo, lembut dan parau, mencabik saraf-saraf Jungwon yang terekspos dan sensitif. Otot-otot lengannya menegang dan dengan lebih tajam daripada yang diniatkan Jungwon berkata, "Pakai jubah itu, Sunoo. Aku tidak tidur dengan wanita yang masih perawan."

Sunoo duduk di ranjang memegang jubah menutupi dadanya yang telanjang selama semenit kemudian, syok. Jungwon sudah meninggalkan kamar, mengenakan kembali kemejanya sembari dengan tajam mengatakan, "Aku akan menunggu di luar."

Sunoo merasa sekujur tubuhnya dingin, namun di dalam masih terasa panas dan menggelenyar. Perasaan bahwa sesuatu yang penting telah direnggut dari genggamannya begitu terasa. Ada perasaan sakit akibat penolakan Jungwon karena ia masih perawan, rasa sakit yang menusuk jauh lebih dalam daripada yang bersedia ia akui. Demi menghindar supaya tidak berfokus pada masalah yang terlalu kontroversial tersebut, Sunoo membiarkan amarah muncul dalam benaknya yang terlalu panas. Beraninya Jungwon bereaksi seperti itu?

Amarah itu mendorongnya untuk bergerak dan dengan kaku mengenakan jubah serta mengikat erat jubah tersebut di tubuhnya lalu keluar menuju ruang tamu. Ketika Sunoo muncul, ia melihat garis-garis kaku tubuh Jungwon saat pria itu membelakanginya, menatap ke luar jendela. Jungwon jelas tahu Sunoo di sana karena ia melihat pria itu semakin tegang.

Sunoo melawan desakan untuk mengambil sesuatu dan melemparkannya ke kepala Jungwon. Sebaliknya, dengan nada manis yang dilebih-lebihkan ia berkata, "Bagaimana jika aku pergi dan melepaskan keperawananku, lalu kembali supaya kita bisa melanjutkan yang tadi?"

Jungwon berbalik, bersedekap dengan otot-otot menegang. Ketegangan terlihat di seluruh wajahnya. Dia tampak liar serta beringas, dan itu membuat Sunoo merasa semakin panas.

"Kau seharusya jujur padaku."

Sunoo bersedekap dan tertawa keras. "Kau memang munafik! Kau baru saja mengatakan padaku kau tidur dengan banyak wanita dan bahkan tak mengingat nama mereka, bagaimana kau tahu mereka bukan perawan lagi?"

Jungwon meringis. Kenapa ia mengungkapkan perasaan-nya seperti itu? Ia belum pernah menceritakan pada siapa pun betapa hampa dan tak bermakna dua tahun tersebut. Betapa dalam ia tenggelam. Jungwon berusaha tak menghiraukan betapa seksi Sunoo dalam balutan jubah itu, dengan rambut gelap tergerai di pundaknya. Rasa frustrasi mengaliri pembuluh darah Jungwon, membuat tubuhnya nyeri. Ia membentak, "Mereka bukan perawan lagi. Percayalah padaku."

Sunoo memancing, "Jadi, aku seharusnya mengawali setiap ciuman bersama pria dengan 'Omong-omong, aku masih perawan'?"

Sesuatu yang kelam timbul dalam perut Jungwon saat membayangkan Sunoo mencium pria lain "Ya, terutama jika setiap ciuman berakhir dengan kau terbaring setengah telanjang di ranjang."

Sunoo terkesiap mendengar komentar tak adil itu dan merasakan sengatan air mata karena malu. Satu-satunya yang bisa ia pikirkan saat itu hanya betapa antusias ia melemparkan diri pada Jungwon, bagaimana ia memohon pada pria itu untuk menciumnya. Bercinta dengannya. Jungwon berusaha menghentikannya, dua kali bertanya apakah ia menginginkan itu, dan setiap kali Sunoo dengan tegas menjawab ya.

Kim.Sunoo Harem (Gs)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang