EPS 11

249 19 5
                                    

Cerita ini bakal lanjut, kalau kalian ramaikan. AYO Spam  ga!😡

.

.

.



Di Konoha, Naruto menyadari urgensi situasi setelah mendengar cerita Tahoumaru. Meskipun dia tahu Sasuke dan Sakura sedang dalam misi penting, ancaman yang mungkin datang bersama Hyakkimaru dan Dororo membuatnya khawatir. Untuk memastikan semuanya aman, Naruto memutuskan untuk segera memanggil Sai.

Naruto mendekati Sai yang sedang duduk di ruang latihan, tampak fokus pada lukisannya. "Sai, aku butuh bantuanmu. Kita punya situasi darurat di sini, dan aku perlu menghubungi Sasuke dan Sakura secepat mungkin."

Sai mengangkat kepalanya, melihat Naruto dengan ekspresi serius. "Apa yang terjadi, Naruto?"

Naruto menjelaskan situasinya dengan cepat. "Hyakkimaru dan Dororo sudah tiba di Konoha, dan ada kemungkinan besar bahwa musuh yang mengejar mereka juga sudah mendekat. Aku perlu Sasuke dan Sakura kembali ke Konoha dengan segera untuk membantu kami memitigasi ancaman ini."

Sai mengangguk, memahami pentingnya situasi. "Aku akan mengirimkan pesan secepat mungkin. Apa yang harus kukatakan dalam surat itu?"

Naruto berpikir sejenak, kemudian memberikan instruksi dengan jelas. "Tulis bahwa kami mengalami situasi darurat di Konoha dan memerlukan kehadiran mereka segera. Beri tahu mereka bahwa Hyakkimaru dan Dororo telah tiba, dan kami khawatir tentang kemungkinan ancaman yang mendekat. Kami perlu mereka untuk kembali dan membantu menangani masalah ini."

Sai segera menyiapkan bahan-bahan yang diperlukan untuk mengirim pesan—sebatang kuas, tinta, dan selembar kertas. Dengan keterampilan seninya, Sai menulis pesan dengan cepat dan jelas. Setelah selesai, dia memfokuskan chakranya pada surat tersebut, mengaktifkan jutsu untuk mengirimkannya langsung ke Sasuke dan Sakura.

Naruto menatap Sai dengan penuh harapan. "Pastikan mereka mendapatkan pesan ini secepat mungkin. Setiap detik berharga."

Sai mengangguk dan mengaktifkan jutsu-nya. Surat tersebut melayang dalam bentuk ninjutsu, menuju lokasi Sasuke dan Sakura berada.

Setelah mengirim pesan, Sai kembali kepada Naruto. "Surat sudah dikirim. Kita hanya bisa menunggu balasan mereka sekarang."

Naruto mengangguk, berterima kasih pada Sai. "Terima kasih, Sai. Sekarang kita harus mempersiapkan diri. Jika musuh benar-benar mendekat, kita harus siap untuk melindungi desa."

Dengan pesan yang sudah dikirim, Naruto, Sai, dan para shinobi lainnya di Konoha mulai bersiap untuk menghadapi kemungkinan ancaman yang mungkin datang, sambil berharap Sasuke dan Sakura akan menerima pesan dan segera kembali untuk membantu.

Di tepi hutan tempat mereka beristirahat, Sasuke dan Sakura duduk diam di dekat api unggun, menunggu dengan tenang surat perintah dari desa. Mereka sudah menyelesaikan penyisiran area, dan kini hanya bisa menunggu perkembangan lebih lanjut. Di samping mereka, Tahoumaru tampak gelisah, seolah-olah cerita tentang kakaknya, Hyakkimaru, masih memenuhi pikirannya.

"Jadi," ujar Sakura, mencoba membuka percakapan sambil melirik Tahoumaru. "Kau ingin memberitahu kami lebih banyak tentang Hyakkimaru? Sepertinya kau punya banyak hal yang ingin disampaikan."

Tahoumaru mengangguk pelan, menatap api unggun yang berkobar-kobar. "Aku merasa perlu menceritakan lebih banyak. Kakakku... dia bukan hanya seseorang yang kehilangan tubuhnya karena iblis. Ada banyak hal lain yang membuatnya berbeda."

Sasuke, yang sedang duduk dalam diam, menoleh dengan penuh perhatian. Meskipun ekspresinya tetap datar, matanya menunjukkan ketertarikan.

"Hyakkimaru bukan orang biasa," lanjut Tahoumaru. "Dia menghabiskan sebagian besar hidupnya tanpa tubuh yang lengkap—tanpa lengan, kaki, mata, bahkan suara. Tapi dia tetap bertahan, melawan monster dan iblis untuk mendapatkan bagian tubuhnya kembali. Setiap kali dia mengalahkan satu iblis, dia mendapatkan kembali sebagian dari dirinya yang hilang."

SAKURA CANON [ Sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang