Di dalam ruangan yang remang-remang di Konoha, Tsunade, Naruto, dan Sai duduk dengan ekspresi serius, memperhatikan sosok Hyakkimaru yang duduk di tengah ruangan. Di sampingnya, Dororo, seorang anak kecil yang tampak selalu bersamanya, berdiri dengan tatapan curiga pada semua orang di ruangan itu.
Tsunade, yang duduk di kursi utama, terus memperhatikan Hyakkimaru dengan penuh kekhawatiran. Dia tidak bisa menyingkirkan perasaan bahwa ada kemiripan yang aneh antara Hyakkimaru dan Sasuke. Terutama pada tangannya yang buntung, yang membuatnya mengingat perjuangan Sasuke di masa lalu. Naruto, yang berdiri di dekat Tsunade, memandangi Hyakkimaru dengan ekspresi bingung, jelas tak percaya akan kemiripan itu.
"Jadi ini... Hyakkimaru?" tanya Naruto, suaranya rendah namun penuh kewaspadaan. "Dia terlihat sangat mirip dengan Sasuke."
Sai, yang duduk di sebelah Naruto, mengangguk tanpa mengalihkan pandangannya dari Hyakkimaru. "Bukan hanya wajahnya, tapi juga auranya. Terasa seperti ada sesuatu yang gelap dalam dirinya, mirip dengan apa yang pernah aku rasakan dari Sasuke dulu."
Tsunade mendesah berat, jelas bingung dengan situasi ini. "Kemiripannya memang mencolok. Tapi yang lebih mengkhawatirkan adalah kekuatan yang ada dalam dirinya. Jika benar dia kehilangan bagian tubuhnya karena iblis dan sekarang berusaha mendapatkannya kembali, dia bisa menjadi ancaman besar bagi Konoha."
Naruto, yang sudah lama kenal dengan Sasuke, tampak gelisah. "Tapi dia terlihat... rapuh. Mirip dengan bagaimana Sasuke dulu saat dia masih berjuang sendiri."
Dororo, yang merasa situasinya semakin tegang, segera menyela. "Hyakkimaru bukan ancaman! Dia hanya ingin mendapatkan kembali tubuhnya yang dicuri! Kalian tidak tahu seberapa keras dia berjuang untuk ini!"
Naruto memandang Dororo dengan penuh simpati. "Aku tidak meragukan itu. Tapi kami harus memastikan keselamatan desa. Jika ada iblis yang mengejarnya, kita harus bersiap."
Tsunade menghela napas dalam-dalam, masih memandangi Hyakkimaru yang duduk diam. "Aku ingin mempercayai apa yang dikatakan Tahoumaru, dan jelas Hyakkimaru tidak berniat menyerang kita. Namun, situasi ini terlalu berbahaya. Kita harus menunggu sampai Sasuke dan Sakura tiba. Mereka yang paling tahu cara menangani situasi seperti ini."
Hyakkimaru sendiri duduk diam, matanya yang kosong namun tajam memandang lantai. Meski dia tidak berbicara, kehadirannya di ruangan itu sangat terasa. Naruto memperhatikan tangan Hyakkimaru yang buntung, persis seperti Sasuke yang pernah kehilangan lengan setelah pertarungannya dengannya. Hal itu membuat Naruto semakin tidak tenang.
"Kenapa kalian begitu mirip...?" gumam Naruto, lebih kepada dirinya sendiri. "Ini seperti melihat Sasuke sebelum semuanya berubah."
Tsunade akhirnya berdiri dari tempat duduknya. "Kita harus tetap waspada sampai Sasuke dan Sakura tiba. Jika memang Hyakkimaru ini membawa ancaman, maka kita harus bersiap. Namun, kita juga tidak bisa menuduhnya tanpa bukti."
Sai menambahkan, "Dan kita harus memperhitungkan musuh yang mengejarnya. Mereka mungkin lebih dekat dari yang kita kira."
Sementara itu, Naruto terus memandangi Hyakkimaru, pikirannya dipenuhi oleh berbagai pertanyaan. Dia ingin mempercayai Dororo, ingin percaya bahwa Hyakkimaru bukanlah ancaman. Namun, dengan segala hal yang telah terjadi di masa lalu, terutama dengan Sasuke, Naruto tahu bahwa dia tidak bisa bersikap terlalu naif.
Semua mata di ruangan itu tetap tertuju pada Hyakkimaru, sosok yang penuh misteri dan kemiripan yang mengejutkan dengan Sasuke. Hanya waktu yang akan menjawab apakah kehadiran Hyakkimaru akan membawa bencana atau keselamatan bagi desa Konoha.
Saat Sasuke dan Sakura tiba di gerbang Konoha, mereka langsung merasakan ketegangan yang mengalir di udara. Setelah menempuh perjalanan panjang dan mendesak, keduanya akhirnya kembali ke desa hanya untuk disambut oleh suasana yang aneh. Ketika mereka berjalan ke arah tempat Tsunade dan yang lainnya berkumpul, mereka menemukan Tahoumaru berdiri di luar ruangan, sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA CANON [ Sasusaku ]
Short StorySakura masih mencintai Uchiha Sasuke. Tapi pemuda yang Sakura kenal tidak seperti dulu lagi. Angkuh dan menyeramkan itu tidak ada lagi di kehidupan Sasuke. Melainkan rasa aneh yang timbul dengan sikap Sasuke yang sangat menyebalkan. Apakah Sasuke...