EPS 18

134 10 1
                                    

Ketika Naruto dan Tahoumaru tiba di lokasi, mereka segera melihat bahwa pertarungan telah berakhir. Sasuke berdiri di samping Sakura yang masih terlihat lemah, sementara Dororo berdiri di samping Hyakkimaru dengan kekaguman terpancar di wajahnya. Tubuh monster yang menyerang sebelumnya sudah menghilang menjadi abu, dan sepertinya situasi telah terkendali.

Naruto, yang sempat khawatir, mendekat dengan cepat. "Sasuke! Sakura! Apa kalian baik-baik saja?" teriaknya, nada suaranya penuh kekhawatiran. Dia menatap sekeliling, memastikan bahwa tidak ada ancaman lebih lanjut.

Sasuke mengangguk. "Kami baik-baik saja. Monster itu sudah kami kalahkan." Namun, meskipun kata-katanya tenang, ekspresinya masih tegang, terutama saat melihat Hyakkimaru yang berdiri tidak jauh darinya.

Di sisi lain, Tahoumaru berdiri dengan pandangan dingin, matanya menatap lurus ke arah Hyakkimaru. Dia melihat pertempuran yang baru saja terjadi dan menyadari betapa kuatnya kakaknya, Hyakkimaru. Namun, perasaan dendam di hatinya masih membara. "Kau selalu berhasil selamat, Hyakkimaru… tapi ini belum selesai," gumam Tahoumaru dengan nada penuh dendam.

Tiba-tiba, saat semua orang mulai merasa lega bahwa ancaman monster telah usai, Hyakkimaru mendadak merasakan sesuatu yang aneh. Tangan kanannya secara refleks menyentuh wajahnya, tepat di sekitar matanya. "Ah...," dia mengerang pelan, wajahnya menunjukkan ekspresi kesakitan yang tiba-tiba.

" AGHHH!!"  Hyakkimaru mengarang kesakitan. Menyentuh matanya dengan tangan palsunya.

Dororo, yang berada di dekatnya, segera memperhatikan. "Hyakkimaru? Ada apa denganmu?" tanyanya dengan nada khawatir.

Hyakkimaru tidak menjawab, tapi rasa sakit di matanya semakin kuat. Dia merasakan sesuatu yang berbeda di matanya, seolah-olah ada kekuatan baru yang sedang bangkit dari dalam dirinya. Dia mulai goyah, dan matanya yang biasanya kosong dan tanpa ekspresi kini tampak hidup, namun penuh rasa sakit.

Sasuke, yang memperhatikan perubahan pada Hyakkimaru, segera mendekat. "Apa yang terjadi padamu?" tanyanya dengan nada waspada.

Naruto dan Sakura juga memperhatikan perubahan ini, dan Sakura yang masih belum sepenuhnya pulih segera berdiri meskipun tubuhnya lemah. "Hyakkimaru... apakah ini akibat dari monster tadi?" gumamnya, mencoba mencari tahu apa yang sedang terjadi.

Namun, sebelum ada yang bisa menjawab, Hyakkimaru menutup matanya rapat-rapat, dan tiba-tiba dia mengerang lebih keras.

"Mataku...," desisnya, suaranya terdengar berat. Dororo, yang melihat ini, menjadi semakin panik.

"Matanya... apa yang terjadi?" Dororo bertanya pada semua orang di sekitar.

Naruto mendekati Hyakkimaru, mencoba melihat lebih dekat. "Matanya... bisa jadi ada sesuatu yang berubah dalam dirinya. Mungkin penglihatan yang hilang selama ini kembali?"

Tiba-tiba, Hyakkimaru membuka matanya perlahan, dan untuk pertama kalinya, mereka semua bisa melihat sesuatu yang mengejutkan. Mata Hyakkimaru, yang biasanya tampak kosong karena dia tidak memiliki kemampuan melihat secara normal, kini mulai menunjukkan tanda-tanda penglihatan. Warna di matanya mulai berubah, dan meskipun penglihatannya belum sempurna, dia mulai melihat bayangan kabur dari orang-orang di sekitarnya.

Hyakkimaru meraih kepalanya, mencoba menstabilkan diri. "Aku... bisa melihat... sedikit," katanya dengan suara serak, penuh kebingungan.

Dororo terkejut dan tampak tidak percaya. "Hyakkimaru! Kau... bisa melihat?!" serunya dengan suara penuh harapan.

Namun, meskipun ini adalah perkembangan yang menggembirakan, rasa sakit di matanya menunjukkan bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Kemungkinan kekuatan yang dia peroleh dari pertarungan dengan iblis tadi memicu perubahan dalam dirinya, tetapi juga membawa konsekuensi yang tidak terduga.

SAKURA CANON [ Sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang