EPS 20

201 10 0
                                    

Saat melihat tatapan kosong di mata Hyakkimaru, Sasuke merasakan sesuatu yang jarang dia rasakan—iba. Tatapan itu mengingatkannya pada dirinya sendiri, pada masa-masa penuh rasa sakit dan kebingungan ketika dia masih dalam pencarian untuk menghadapi Itachi. Meskipun Sasuke tidak menunjukkan perasaannya secara terang-terangan, ada simpati yang tumbuh dalam dirinya saat melihat betapa besar beban yang ditanggung Hyakkimaru.

Selama mereka berjalan di Konoha, perhatian mulai tertuju pada Hyakkimaru. Para wanita di sekitar mereka mulai memperhatikan sosok Hyakkimaru dengan wajah penasaran dan penuh kekaguman. Beberapa dari mereka bahkan berbisik-bisik sambil mencuri pandang ke arah Hyakkimaru dan Sasuke.

"Hei, lihat pria itu! Dia tampan sekali, mirip Sasuke!" salah seorang wanita berbisik kepada temannya, matanya tidak bisa lepas dari Hyakkimaru.

"Iya, benar! Apa mereka saudara?" wanita lainnya menambahkan, semakin penasaran melihat kemiripan fisik antara Hyakkimaru dan Sasuke—keduanya sama-sama memiliki aura dingin dan misterius, meskipun dengan cara yang berbeda.

Sasuke menyadari perhatian ini dan menghela napas pelan, merasa sedikit terganggu dengan situasi tersebut. Meski dia tidak suka menjadi pusat perhatian, dia lebih terganggu oleh fakta bahwa Hyakkimaru, yang sudah mengalami begitu banyak penderitaan, kini menjadi objek perhatian karena penampilannya.

Hyakkimaru, di sisi lain, tampak tidak peduli atau bahkan menyadari perhatian yang diberikan kepadanya. Tatapannya tetap kosong, tidak tertarik dengan segala bisikan di sekitarnya. Dia lebih fokus pada pencariannya untuk menemukan Tahoumaru.

Sakura, yang berjalan di samping mereka, memperhatikan situasi ini dan mencoba menahan tawa. "Sepertinya kalian berdua benar-benar menarik perhatian," katanya dengan nada ringan, mencoba mencairkan suasana. "Orang-orang bahkan mengira kalian kakak-adik."

Sasuke menatap Sakura sekilas, lalu kembali menatap lurus ke depan.
"Biar mereka berpikir apa yang mereka mau," jawabnya singkat, tidak terlalu peduli dengan spekulasi orang-orang. Baginya, yang lebih penting adalah memahami apa yang sedang dirasakan oleh Hyakkimaru dan bagaimana mereka bisa membantunya.

Hyakkimaru tetap diam, hanya mengalihkan pandangannya sesekali untuk memeriksa sekeliling, seolah mencari tanda-tanda keberadaan Tahoumaru. Dia tidak pernah terbiasa dengan perhatian semacam ini, dan baginya, hal itu tidak relevan dengan misi yang lebih besar di depannya.

Naruto, yang mendengar percakapan itu dari kejauhan, tertawa terbahak-bahak. "Hei, Sasuke, ternyata kau punya 'kembaran' sekarang! Aku yakin ini akan jadi gosip besar di Konoha!" teriaknya, menambah suasana canda yang hangat meskipun suasana serius masih terasa di balik semua itu.

Sasuke hanya memutar matanya, merasa Naruto selalu punya cara untuk mengubah situasi menjadi lelucon. Tapi di balik itu semua, dia tidak bisa menghilangkan perasaan iba terhadap Hyakkimaru—seorang pria yang juga membawa luka mendalam, meskipun dalam bentuk yang berbeda.

Ino sedang berjalan di sekitar Konoha ketika tanpa sengaja bertemu dengan Tim 7—Naruto, Sakura, dan Sasuke—bersama Hyakkimaru dan Dororo. Saat pandangannya jatuh ke arah Hyakkimaru, dia sejenak terdiam. Wajah Hyakkimaru terlihat tidak asing baginya, namun yang membuatnya benar-benar terkejut adalah kemiripan mencolok antara Hyakkimaru dan Sasuke.

"Tunggu... siapa dia?" tanya Ino dengan ekspresi terkejut, matanya bolak-balik menatap Hyakkimaru dan Sasuke. "Dia mirip sekali denganmu, Sasuke! Hanya saja...," Ino terdiam sejenak, mencoba mencari kata yang tepat, "kulitnya nggak sebersih kamu, Sasuke, tapi wajahnya benar-benar mirip!"

Sasuke hanya mendengus pelan, jelas tidak tertarik dengan komentar Ino. "Dia bukan aku, Ino. Namanya Hyakkimaru," jawabnya dingin, matanya masih fokus pada misi mereka yang lebih penting.

SAKURA CANON [ Sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang