EPS 14

147 11 3
                                    

Dalam perjalanan menuju apartemen Sasuke, suasana terasa tenang namun penuh dengan pemikiran mendalam. Sakura, yang memutuskan untuk menemani mereka, berjalan di samping Sasuke, sementara Dororo terus berada di dekat Hyakkimaru. Meski perjalanan itu seharusnya sunyi, Sakura merasa ada ketegangan yang belum terselesaikan di antara mereka semua. Hyakkimaru, meski diam, tampak terus-menerus mengamati dunia di sekitarnya dengan cara yang tidak biasa-melalui warna jiwa.

Tiba-tiba, saat mereka melewati sebuah kedai ramen yang cukup ramai, Hyakkimaru berhenti dan menatap ke arah kedai tersebut. Untuk pertama kalinya, dia mengeluarkan suaranya-suara yang tenang namun penuh rasa ingin tahu.

"Ramen..." bisiknya dengan nada rendah namun cukup jelas untuk didengar oleh yang lain.

Sakura dan Dororo terkejut mendengar suara itu. Hyakkimaru jarang berbicara, bahkan kepada Dororo yang sudah lama bersamanya. Dororo menatap kakaknya dengan ekspresi gembira dan sedikit terkejut. "Hyakkimaru... kau ingin makan ramen?"

Hyakkimaru menatap kedai itu sejenak lagi, lalu perlahan mengangguk. Meskipun dia tidak bisa melihat makanan itu dengan cara orang lain, dia bisa merasakan kehangatan dan kehidupan yang ada di sekitar kedai, sesuatu yang entah bagaimana memanggilnya.

Sasuke memperhatikan reaksi Hyakkimaru, lalu menoleh ke Sakura. "Sepertinya dia ingin mencoba ramen," ujarnya pelan.

Sakura tersenyum kecil, merasa bahwa ini adalah momen langka untuk melihat sisi manusiawi dari Hyakkimaru, yang biasanya tampak dingin dan terasing. "Kurasa kita bisa berhenti sejenak. Bagaimanapun juga, setelah semua yang terjadi, kita semua butuh istirahat."

Dororo tersenyum lebar. "Iya! Hyakkimaru jarang sekali meminta sesuatu, jadi kalau dia ingin makan ramen, kita harus berhenti!" Dororo menarik lengan Hyakkimaru, mengajaknya mendekati kedai.

Sasuke dan Sakura mengangguk setuju, mengikuti Dororo dan Hyakkimaru menuju kedai ramen. Saat mereka memasuki kedai, pemiliknya menyambut mereka dengan ramah. Naruto, yang sering datang ke tempat ini, membuat mereka merasa sedikit lebih nyaman.

Mereka semua duduk di meja, dan Dororo dengan semangat memesan ramen untuk kakaknya dan dirinya sendiri. Sakura dan Sasuke juga memesan, meskipun Sasuke tampak tetap waspada, mengamati situasi di sekitar mereka.

Ketika mangkuk ramen tiba, aroma yang kuat dan lezat memenuhi udara. Hyakkimaru menatap mangkuk ramen di depannya, merasakan panasnya dan mungkin juga aura kehidupan dari makanan yang ada di dalamnya. Dengan gerakan lambat dan hati-hati, dia mengambil sumpit, menirukan gerakan Dororo yang sudah mulai makan dengan penuh semangat.

Dororo menatap Hyakkimaru dengan penuh harapan. "Hyakkimaru, bagaimana rasanya?"

Hyakkimaru mencicipi sedikit ramen, dan meskipun ekspresinya tidak banyak berubah, ada sesuatu dalam caranya menelan makanan yang menunjukkan rasa puas. Meski tidak bisa melihat atau merasakan dengan cara yang sama seperti orang lain, ia tampaknya menikmati pengalaman itu.

Sakura tersenyum, merasakan kehangatan dari momen sederhana ini. "Aku tidak menyangka Hyakkimaru akan tertarik dengan ramen. Tapi sepertinya dia memang butuh momen seperti ini-momen kedamaian di tengah semua kekacauan."

Sasuke mengangguk perlahan. "Kadang, hal-hal kecil seperti ini bisa membuat perbedaan besar. Kita semua butuh sedikit waktu untuk bernapas."

Dororo, yang mulutnya penuh dengan ramen, tersenyum lebar. "Lihat, Hyakkimaru! Aku bilang ramen di sini enak, kan?"

Hyakkimaru hanya menjawab dengan anggukan kecil, melanjutkan makannya dengan tenang. Meskipun dia tidak banyak bicara, kehadirannya di sana bersama yang lain membawa semacam kedamaian.

SAKURA CANON [ Sasusaku ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang