Saat pagi menjelang, Sasuke terbangun dengan rasa terkejut yang mendalam. Cahaya matahari pagi menembus celah-celah pepohonan, memberi penerangan lembut di sekitar tempat mereka beristirahat. Sasuke, yang biasa terjaga dengan sangat waspada, merasa ada yang tidak beres.
Dia bangkit dari tempat tidurnya dan segera melihat ke arah Hyakkimaru, yang masih duduk di samping api unggun, terjaga dan memerhatikan suasana sekitar. Tatapan Hyakkimaru yang tajam dan intens menarik perhatian Sasuke. Dalam keadaan terjaga, mata Hyakkimaru tampak lebih jelas dan memancarkan kekuatan yang tak tertandingi.
Tanpa disadari, Sasuke merasakan reaksi otomatis dari tubuhnya. Mata Sharingannya aktif dengan cepat, mencerminkan kekuatan yang mendalam dan memproyeksikan sinar merah yang khas. Sasuke tidak berniat mengaktifkan Sharingannya di pagi hari, tapi kehadiran Hyakkimaru yang penuh misteri dan aura yang intens membuatnya bereaksi dengan cara ini.
"Kenapa mata Sharingan-ku aktif?" pikir Sasuke dengan hati-hati, matanya tetap terkunci pada Hyakkimaru yang sedang mengamati.
Hyakkimaru, yang merasa ada sesuatu yang berbeda, melirik ke arah Sasuke. Meskipun matanya tampak kosong, dia tampak merasakan perubahan dalam atmosfer. "Ada sesuatu yang tidak beres, Sasuke?" tanyanya dengan nada datar, menyadari ketegangan di sekitar mereka.
Sasuke, yang masih terkejut dengan reaksi tubuhnya sendiri, akhirnya mengendalikan Sharingannya dan menatap Hyakkimaru dengan lebih fokus. "Kau... tidak ada yang salah. Hanya... mataku bereaksi sendiri," jawabnya singkat, berusaha menenangkan dirinya dan mengontrol kekuatan Sharingannya.
Sementara itu, Naruto dan para perempuan mulai terbangun dari tidur mereka. Sakura, yang mendengar percakapan itu, mengangkat kepalanya dan melihat Sasuke dengan matanya yang masih sedikit mengantuk. "Apa yang terjadi, Sasuke?" tanyanya, matanya berpindah dari Sasuke ke Hyakkimaru.
Sasuke menjelaskan, "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Hyakkimaru hanya... memiliki aura yang kuat dan membuat mataku bereaksi." Dia tidak ingin mengungkapkan sepenuhnya apa yang terjadi, tetapi dia merasa penting untuk menjaga ketenangan tim.
Ino, yang baru saja bangkit, mengerutkan dahinya. "Oh, jadi mata Sharingan-mu bisa aktif hanya karena seseorang? Itu menakjubkan," ujarnya dengan kagum, melihat Sasuke dengan rasa ingin tahu.
Dororo, yang sudah terbangun dan duduk di dekat api unggun, menatap Sasuke dengan penuh perhatian. " Hyakkimaru memang memiliki aura yang kuat. Mungkin itulah sebabnya dia bisa mempengaruhi orang-orang di sekelilingnya," katanya, setuju dengan perasaan yang dirasakan Sasuke.
Hyakkimaru, meski tampak tenang, mengamati interaksi mereka dengan cermat. "Jika aura ku mengganggu, aku minta maaf. Aku hanya berusaha untuk tetap waspada seperti biasa," ucapnya dengan nada lembut namun tegas.
Naruto, yang sudah siap dengan semangat pagi, berdiri dan tersenyum lebar. "Ayo, kita siap-siap! Kita masih punya misi untuk dijalankan, dan kita perlu bergerak cepat," serunya dengan semangat yang kembali menyebar ke tim.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAKURA CANON [ Sasusaku ]
Short StorySakura masih mencintai Uchiha Sasuke. Tapi pemuda yang Sakura kenal tidak seperti dulu lagi. Angkuh dan menyeramkan itu tidak ada lagi di kehidupan Sasuke. Melainkan rasa aneh yang timbul dengan sikap Sasuke yang sangat menyebalkan. Apakah Sasuke...