AM-16

458 51 8
                                    

Happy reading!!!!































Vote ya, jangan lupa!!!!



















Siang ini Gus Ibra kembali kerumahnya, kebetulan lelaki itu sedang tidak ada jam mengajar. Daripada bingung diruang guru, lebih baik dirinya pulang kerumah.

Lelaki itu kembali menutup pintu setelah berhasil memasuki rumah. Langkahnya membawa dirinya kedalam. Namun, fokusnya teralihkan kala mendengar sesuatu.

"Hayo, cantiknya Aba mau kemana ini?" Gus Ibra terkekeh pelan melihat putrinya yang terciduk hendak membuka pintu.

"Hayo, cantiknya Aba mau kemana ini?" Gus Ibra terkekeh pelan melihat putrinya yang terciduk hendak membuka pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baba!" seru Syaqila sembari merentangkan kedua tangannya.

"Bandel ya, ini waktunya tidur siang kenapa malah sampe sini, hm?" Ujar Gus Ibra membawa putrinya kembali kedalam kamar.

"Malah Umamu yang tidur, nak, nak." Gus Ibra membawa Syaqila kedalam gendonganya, lelaki itu tidak berhenti mengecupi pipi tembam anaknya.

" Gus Ibra membawa Syaqila kedalam gendonganya, lelaki itu tidak berhenti mengecupi pipi tembam anaknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gus Ibra terkekeh pelan melihat putrinya. Lelaki itu tidak tahan jika tidak menciumi terus-terusan pipi gembul anaknya.

"Mmaaa!" panggil Syaqila ketika melihat Umanya yang terlelap nyenyak ketika menemaninya tidur siang.

"Uma tidur. Yuk, adek juga tidur, ya."

"Mmmamamam." Bocah cilik itu terus menggelengkan kepalanya seraya memberontak dari gendongan sang Aba. Sedikit demi sedikit rengekan khas itu semakin terdengar keluar dari bibir mungilnya.

"Bobok dulu, nanti baru boleh main. Yuk, masyaAllah anak Aba," ucap Gus Ibra sembari membaringkan tubuhnya disamping Syaqira. Syaqila menekuk wajahnya, bocah itu tampak protes dengan perlakuan sang Ayah.

"Udah, sini bobok sama Aba sama Uma," ujar Gus Ibra sembari merengkuh tubuh mungil putrinya. Hal tersebut tentu mengundang pekikan keras dari sang anak.

After MarriedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang