Sequel IBRA
Tentang kehidupan Syaqira dan Ibrahim setelah menikah, memiliki anak dan tentang kehidupan yang sesungguhnya. Manis pahit nya kehidupan akan dilalui oleh keduanya.
Ikuti terus cerita mereka disini❗
Setelah hadirnya adik kecil. Kegiatan Hafizh berganti. Dari yang biasanya langsung pergi bermain, kini sepulang sekolah, Hafizh akan bermain dengan adiknya. Seperti saat ini. Setelah berganti pakaian dan makan siang, Hafizh bergerak menghampiri sang adik lalu mengajaknya bermain.
"Hapis jadi badut, mau tangkap Adek Qila, wrawwrrrrrr!" Hapis sengaja menggesekkan hidungnya pada pipi gembul adiknya hingga Syaqila tersenyum tipis.
"Ih, Umaaa! Qilanya senyum," seru Hafizh lantas mencium kening adiknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Senang ya dek, main sama Mas Hapis, hm?" ucap Syaqira lantas mencium dahi putrinya dengan sayang.
"Umaaa! Hapis mau disayang juga," rengek bocah itu sembari mendekat kearah Syaqira.
"Aduh, aduh. Sini! Uma sayang dulu," ucap Syaqira lantas mencium kening dan pipi Hafizh.
Hafizh tersenyum senang setelahnya. Ia mendongak menatap Ibunya dengan senyum yang terus merekah di wajahnya.
"Uma, Qila, bisa jalannya masih lama ya?" tanya Hafizh sembari menoel noel pipi berisi milik Syaqila.
"Nanti kalau umurnya sudah hampir satu tahun, adeknya udah bisa jalan. Udah bisa main sama Mas Hapis," ujar Syaqira sembari mengusap kepala putranya dengan sayang.
"Kalau bisa jalan, nanti Hapis ajak cari keong sama Manap, ya, Uma?" Ucap Hafizh begitu antusias.
"Ndak, Uma. Besok Qila cuma nunggu di jalan, nanti yang ke sawah Hapis sama Manap," ujar Hafizh dengan tersenyum manis.
"Iya boleh, adeknya dijagain terus ya, Mas Hapis? Jangan dinakali, okey?"
"Oteyyyy Umaa!" seru Hafizh dengan lantang.
Gus Ibra yang berada di depan kamar terkekeh pelan mendengar interaksi antara istri dan putranya. Lelaki itu berjalan memasuki kamar sembari mengulas senyum cerianya.
"Aba jangan cium, Uma!!" Hafizh berpindah kepangkuan Syaqira. Bocah itu benar-benar tidak memberikan celah bagi Gus Ibra untuk mendekat kearah Syaqira.
"Eh, ini istri Aba," ucap Gus Ibra sembari memeluk Syaqira dari samping.
"Abaa jangan!!!! Ih, Umaaaaa," rengek bocah itu mencoba melepaskan tangan Gus Ibra. Bocah itu mendongak menatap Umanya yang tampak pasrah direbutkan oleh kedua lelaki itu.