Draft 14

201 15 1
                                    

alice's note :

ini panjang banget chapternya. soalnya pas kubaca ulang lagi-lagi draft yang nggak selesai, jadi aku tambahin agak ngasal. (iya, maaf. udah kehilangan skill nulis soalnya.)

.


"Jadi, sebenernya hari ini tuh aku lagi nggak ada niatan buat syuting konten."

Yoongi berbicara setengah berbisik di depan kamera ponselnya. Sesekali pandangan pria manis itu mengedar, seperti sedang mengawasi kedatangan seseorang.

"Tapi tadi waktu aku chattingan random sama mama Park, tiba-tiba aja mama Park ngasih ide buat ngeprank Jimin," lanjutnya lagi, masih dengan gerak-gerik penuh waspada. "Aku emang nggak ada persiapan apa-apa, tapi kebetulan aku pake kemeja ini nih."

Yoongi menggeser posisi duduk agar sedikit berjarak, sehingga kamera bisa menyorot sebagian tampilan outfitnya.

Yoongi mengenakan kemeja oversized berwarna broken white dengan dua kancing teratas tidak disatukan dengan baik. Memperlihatkan leher jenjangnya yang berhias kalung tipis berbandul berlian kecil. Kemeja tersebut berkantong satu di bagian dada kiri dengan logo Chanel yang terpampang jelas karena warnanya yang kontra.

Sebagai informasi, brand itu adalah salah satu brand favorit Jimin, sehingga dapat ditebak dengan mudah dari siapa kemeja itu dia dapat.

"Liat. Ada sakunya," ujar Yoongi, memasukkan jemari ke kantong kemejanya. "Jadi, aku bisa record diem-diem pake ponsel. Terus aku taruh sini aja, biar nggak ketauan. Hehe."

"Aku ada beberapa ide prank, mungkin bisa aku lakuin langsung setelah ini," Yoongi kembali melirik sekitar, memastikan Jimin belum tampak dari meja tempat mereka makan barusan. "By the way, Jimin lagi ke toilet, tapi kayaknya bentar lagi dia dateng."

Yoongi mengangkat ponsel, hingga kamera kembali menyorot penuh wajahnya yang bermake-up tipis. Cantik. Kulitnya flawless sekali.

"Aku langsung taruh ponselku di saku aja, ya. Kita mulai prank yang pertama!"

Tepat setelah Yoongi berhasil memposisikan ponsel di kantong kemejanya, Jimin telah kembali dari toilet. Pria Park itu tersenyum ke arah Yoongi sembari mendudukkan diri di seberang meja.

"Udah, sayang?"

Yoongi mengangguk, lalu meraih gelas mojitonya untuk ditenggak sedikit.

"Mau pesen lagi nggak dessertnya?"

"Nggak, Jimin," sahut Yoongi dengan gelengan. "Udah kenyang akunya."

Jimin tersenyum lagi, dan beruntung, tatapan sayangnya itu terekam jelas di kamera. "Oke. Kalo gitu aku bayar dulu ya, sayang."

"Aku ikut," sahut Yoongi cepat. "Kita split bill aja hari ini."

Yoongi tersenyum kecil, menahan perasaan geli saat mengatakan hal itu pada kekasihnya. Prank pertama; mengajak Jimin untuk split bill.

Sederhana, tapi buat Jimin marah.

"Apa sih, sayang? Apaan itu split bill?"

Jimin berkerut kening tak suka, lalu menggeleng tegas pada Yoongi. "Nggak tau. Aku nggak paham."

"Ih. Bagi dua kita bayarnya, Jimiiin."

"Nggak, nggak. Nggak ngerti," Jimin berucap jengah sembari beranjak dari duduknya.

Yoongi tidak bisa menahan kekehannya. Jadi, dengan suara tawa kecilnya yang terekam kamera, Yoongi ikut beranjak untuk mengekori Jimin.

"Aku mau bayar makananku sendiri, Jimin.."

9593 TrackTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang