Akhirnya bulan ini datang juga. Di bulan ke sembilan kehamilan Lovely, gue setiap hari bergegas memastikan kondisinya setiap kali dia bangun tidur.
"Sayang... pemeriksaan dulu pagi ini."
Gue menempelkan telinga gue ke dada Lovely. "Hmm detak jantung ibu, aman."
Lalu ke perutnya dimana ada anak kita di sana, "adek bayi juga sehat. Pagi-pagi udah ngereog aja di dalem perut. Telinga papa ditendang sakit loh dek."
"Haha apasih yang," Lovely terkekeh geli.
"Jadi gimana perasaan ibu hari ini?" gue bertanya ke Lovely sembari membantunya bangun dari ranjang.
"Aku nggak tau kalau suamiku kelihatan keren banget kalau dokter kandungan."
Gue yang tertawa.
"Perasaanku ya.. laper. Aku mau ke bawah dulu. Bentar tapi aku siapin baju kamu."
Tuh, jawabannya bisa kemana aja bikin gue makin gabisa menghentikan tawa.
"Aku ambil sendiri aja, Love."
Bukan Lovely kalau nggak ngeyel ya. Gue mendesah pelan. Dari awal gue melihat Lovely yang mengandung anak gue dari bulan ke bulan.
Bersyukur morning sick yang Lovely alami nggak parah.
Tapi seiring kandunganya membesar dia jadi sering kecapekan. Juga sekarang ini gue lihat kaki-kakinya membengkak.
Hal seperti itu memang normal terjadi. Asal nggak menganggu aktivitas sehari-hari dan nyeri aja.
"Kamu bersih-bersih, gosok gigi aku mandi. Turun ke bawah bareng yang."
Diiyain sama Lovely. Kemarin-kemarin dia masih nggak mau karena pengen bantu mama bikin sarapan.
Sekarang gue yang nggak mau Lovely turun ke bawah sendirian. Jadi berdua di kamar mandi dengan dua aktivitas yang berbeda.
Lovely berdiri di depan cermin dan gosok gigi.
Gue di sebelahnya mandi. Gak akan kebasahan karena ada kaca pembatas. Kan gini gue bahagia bisa ngawasin Lovely.
Dah gausah dibayangin lah.
Aslinya Lovely yang lebih bahagia bisa lihat suaminya mandi hahaha.
Kata siapa? Kata miuw.
•••
Perasaan baru beberapa hari yang lalu gue sama Lovely nyiapin keperluan buat dibawa ke rumah sakit.
Itu aja masih harus ada yang ditambah-tambahin karena gue merasa kurang.
Sekarang kita udah di rumah sakit aja. HPLnya jatuh dua hari lagi. Bisa maju dan bisa mundur. Lovely juga mulai merasa kontraksi yang menyakitkan.
Sengaja juga karena kita harus perjalanan jauh ke rumah sakit tempat gue bekerja.
Yup. Papa juga udah bilang kalau lahiran rumah sakit keluarga aja. Gue sama papa jadi bisa mengawasi.
Lovely udah kesakitan sejak kemarin. Kontraksi ringan yang dia rasakan semakin sering terjadi.
Sakit katanya, tapi masih bisa ditahan.
Hari ini Lovely merasa sakit yang berlebih lagi. Tapi dia masih bisa senyum waktu mama dan mamanya datang menjenguk.
Mama mengusapi rambut Lovely. Lovely jadi terharu dan sedikit menangis.
Dia berharap mamanya bisa menunggunya melahirkan memang. Tapi kalau enggak pun nggak papa.
Ada gue soalnya.
YOU ARE READING
LOVEIAN
RomanceHanya kisah percintaan dua anak manusia, Lovely dan Julian. Tentang bagaimana mereka saling berkenalan, terikat, menjauh lalu bersatu kembali. "Jadi gini, Love..." "Gabisa! Gue enggak bisa fokus nulis kalau kayak gini caranya kak Ian!" "Emang aku n...