48 || Strange Request

131 32 4
                                    

"Yang pinjem hpnya."

"Hp aku?"

"Iya."

Gue ngasih benda itu ke Lovely. Padahal tinggal ngambil aja, bebas. Tapi Lovely selalu aja izin tiap kali minjem barang gue.

Eh gue juga gitu sih.

Sama dia hp gue di otak atik. Gue lanjutin lagi baca buku gue di atas kursi. Belum puas kalau belum nyelesain chapter ini soalnya.

Ngomong-ngomong gue lagi baca novel sih.

Gue kan suka baca. Baca apa aja deh. Mau akademis atau yang bukan.

Novel ini rekomendasi dari Lovely. Seru juga, karya penulis terkenal si. Cocok dibaca kalau gue senggang gini.

Baca novel dan ngelungsurin bukunya ke gue sepertinya hobi baru Lovely akhir-akhir ini.

Memang nggak tertebak si bumil cantik itu.

Gapapa, syukur masih bisa gue sanggupi dan gue jalani.

"Yah nggak ada vochernya juga..."

"Voucher apa, Love?"

"Enggak," gitu katanya beranjak dari ranjang setelah naruh hp gue kembali ke nakas.

"Mau beli buku lagi ya? Ke toko buku aja aku anter."

"Bukan ayang."

Lovely mendekati gue. Ngelihat seberapa jauh perkembangan membaca gue.

Baru dua hari loh. Lima ratus halaman ya minimal seminggu sih. Apalagi gue bacanya tiap kali pulang kerja aja.

"Besok aja deh pas tanggal kembar." katanya duduk di kursinya.

"Mau beli apa emang? Gamau beli langsung ke toko aja?"

"Rahasia.. "

Gue ketawa aja. Lucu. Lovely bilang rahasia. Tapi dia lupa ngehapus barang-barang yang dia masukin ke keranjang gue.

Gue gak pernah belanja online. Lovely yang install aplikasi ini di hp gue.

Dulu dia seneng banget katanya. Pembeli baru dapet diskonnya mantep. Sekarang ngeluh karena dua hp sama aja.

Gue iseng cek juga di hp Lovely. Diem-diem aja tapi. Ternyata sama aja, terakhir dia masukin piyama tidur couple gitu ke keranjang.

Lucu, seleranya Lovely berubah jadi imut-imut gini. Piyama penuh sama cetakan beruang. Gue gak mau melewatkannya karena memang lucu.

Ah, Lovely kan dari dulu emang lucu dan gemesin.

Lovely suka malu kalau belanja ini itu berdua. Padahal gue selalu tau seleranya. Tapi tetep aja malu-malu kucing buat nerima.

Gue kalau ke Lovely mah, "kuras aja hartaku sayang. Kuras.. nanti habis tinggal cari lagi."

Masalahnya si ayang duitnya juga banyak sih. Jarang banget dia mau minta ke gue buat beli barang-barang kaya gini.

Jadi yang bisa gue lakukan waktu Lovely udah tidur adalah klik bagian pembayaran.

Selesai. Istri senang, suami pun bisa tidur dengan tenang.

•••

Sekarang gue menyesal.

Nggak seharusnya gue malam itu mengklik bagian pembayaran.

Tau kalian kenapa gue nyesel?

Itu karena piyama tidur couple yang gue pikir bakalan kita pakai berdua ternyata salah besar.

LOVEIANWhere stories live. Discover now